173 Seni Budaya
2 Tata rias khusus; yaitu tata rias yang sengaja dititikberatkan pada maksud serta tujuan penampilannya. Tata rias jenis ini di antaranya tata rias untuk
pengantin. 3 Tata rias pertunjukan; yaitu penataan wajah untuk para pemain yang
disesuaikan dengan peran yang dibawakannya. Tata rias untuk kebutuhan pertunjukan dalam pemakaiannya disesuiakan dengan efek lampu yang
digunakan. Oleh karena itu, penggunaan tata rias ini harus dilakukan oleh orang yang ahli di bidang pertunjukan.
2. Pengertian Tata busana
Tata busana dalam pengertian umum adalah pakaian lengkap yang dikenakan oleh seseorang untuk kebutuhan tertentu. Menurut Onong Nugraha
dalam Endang Caturwati 1996, yang dimaksud dengan busana adalah segala yang dikenakan seseorang, yang terdiri dari pakaian dan perlengkapannya
accessories dan identik dengan kata kostum. Tata busana atau kostum tari pada dasarnya ialah pemakaian sandang dan propertinya. Pemakaian
sandang ini meliputi bagian tubuh: kepala, leher, badan, bahu, pergelangan tangan, pinggang, kaki, dan pergelangan kaki. Di antara seluruh perlengkapan
tersebut ada pula yang berfungsi ganda, yaitu sebagai alat atau properti dalam menarinya, yaitu seperti soder, keris, panah, dan yang lainya.
a. Jenis-jenis busana
Secara umum tata busana terdiri dari empat jenis, yaitu sebagai berikut. 1 Tata busana sehari-hari adalah busana yang dipakai sehari-hari dengan
penampilan sederhana sesuai dengan kebutuhannya dan tidak memerlukan atribut khusus lainnya.
2 Tata busana khusus adalah pakaian yang digunakan dalam kegiatan- kegiatan atau peristiwa-peristiwa tertentu yang bukan pakaian sehari-hari.
3 Tata busana pertunjukan adalah jenis pakaian yang khusus dibuat untuk tujuan pertunjukan. Pembuatan busana ini dirancang berdasarkan dari
pakaian sehari-hari, kemudian dikembangkan. Sebagai hasil imajinasi si penggarap seni seniman busana pertunjukan dirancang sesuai dengan
kebutuhan pentas dan didasarkan pula pada aspek estetiknya.
4 Tata busana tari adalah pakaian yang digunakan oleh penari dengan segala kelengkapannya berdasarkan untuk kebutuhan pentas.
174 Kelas XII SMA MA SMK MAK
b. Fungsi Busana Tari
Busana tari secara umum berfungsi untuk menunjang atau mendukung ekspresi suatu tarian. Adapun fungsi yang lebih spesiik sebagai berikut.
1 Secara psikis; - Busana sebagai sesuatu yang paling dekat dan akrab dengan penari
sehingga menjadi penentu keberhasilan suatu tarian. - Busana sebagai pendukung secara moril bagi penari, sehingga penari
terdorong untuk menari dengan lebih semangat dan lebih baik. 2 Secara isik;
- Busana sebagai penutup aurat dan bagian tubuh lainnya yang dianggap perlu sehingga penari merasa nyaman ketika menari.
- Busana sebagai pelindung tubuh dari pengaruh sekelilingnya seperti angin atau cuaca panas dan dingin.
3 Secara artistik; - Busana berkaitan dengan aspek seni rupa. Oleh karena itu dalam tari
mengandung estetik melalui garis, warna, bentuk, dan corak. - Busana merupakan pendukung tarian yang tidak dipisahkan dalam
penampilannya. Oleh karena itu, identitas suatu tarian dan dorongan menari harus tercapai melalui kesenirupaan.
4 Secara estetik; - Busana merupakan unsur kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan
keindahannya dapat dihayati. - Busana merupakan unsur keserasian bagi tubuh penari dan tarian itu
sendiri yang dapat mengungkapkan karakteristik dan tujuan dari suatu tarian.
5 Secara teateral; - Busana menunjukkan dan menggambarkan peran.
- Busana merupakan komponen pemeranan melalui corak dan warna ke dalam maksud sebuah pementasan tari.
3. Pengertian Musik Tari
Keberadaan musik dalam tari merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan karena musik merupakan partner dari tari. Lahirnya gerak walaupun tanpa
musik menurut Soedarsono 1972 sudah mengandung unsur ritme, namun demikian ritme gerak dengan musik jelas tidak sama pengertiannya. Hadirnya
musik dalam tari bukan merupakan barang baru dan bukan sekadar iringan, tetapi musik dalam tari sudah menyatu sejak zaman prasejarah sampai
sekarang. Oleh karena itu, di mana ada tari di sana ada musik. Musik dalam tari bukan hanya sekadar pengiring, melainkan musik sudah larut di dalam
tari. Dengan demikian, kehadiran musik dalam tari perlu digarap dengan betul dan diperhitungkan sesuai dengan garapan tarinya.
Mampu mengidentiikasi ciri-ciri musik dalam tari.