Konep Musik Ilustrasi Konsep Pergelaran Teater

389 Seni Budaya

B. Tenik Karya Cipta Teater

Sebuah konsep kekaryaan teater harus didukung oleh teknik penggarapan yang memadai agar ide-ide dalam konsep dapat dikom unikasikan kepada penonton. Hal-hal teknis yang harus digarap meliputi:

1. Lakon atau Naskah Drama.

Lakon atau naskah adalah materi yang dijadikan bahan pementasan. Tanpa lakon, tidak ada yang ingin dipentaskan atau ingin digarap melalui media teater. Di samping harus menyediakan lakon, juga memilih bentuk serta jenis lakon yang sesuai dengan kemampuan para pendukung teater. Sebab ada lakon yang sulit untuk dipahami apalagi dipentaskan. Kalaupun dapat, memerlukan pengetahuan yang sangat tinggi baik dibidang teater itu sendiri, dibidang sastra, serta pemahaman budaya secara luas. Oleh karena itu lakon mutlak harus dipahami dulu oleh penggarap teater sebelum nantinya secara otomatis penonton pun ikut paham. Dengan memahami lakon akan cepat mendapatkan ide-ide untuk sebuah garapan pertunjukan. Di dalam lakon terdapat tema atau dapat disebut inti ceritera yang merupakan pesan pengarang yang ingin disampaikan kepada penonton. Ada lakon yang terdiri dari beberapa tema multitematik dan ada lakon yang hanya terdiri dari satu tema monotematik. Begitu juga dalam pembabakannya dan pengadegannya, ada yang beberapa babak, ada yang hanya satu babak dan beberapa adegan. Lakon atau Naskah adalah bahan baku untuk membuat sebuah garapan Teater.

2. Pentas

Panggung atau pentas ditata oleh seorang seniman penata sebelum dipergunakan untuk pertunjukan. Karya seni dimaksud disebut Tata Pentas, sedangkan orang yang menatanya disebut Penata Pentas. Pentas pada dasarnya adalah karya seni yang ikut menjelaskan gagasan-gagasan yang terdapat dalam ceritera dalam bentuk visual dapat dilihat. Dilihat dari bentuk isiknya, pentas atau panggung tempat pertunjukan di Indonesia pada garis besarnya ada dua. Yang pertama adalah pentas yang berbentuk prosenium yang disebut juga Teater Prosenium. Ciri-cirinya adalah bahwa bentuk pentas ini senantiasa terdapat jarak antara tempat permainan dengan tempat penonton. Jarak tersebut nampak pada ketinggian tempat permainan panggung dengan tempat penonton tidak sama. Tempat permainan biasanya lebih tinggi atau lebih rendah dari tempat penonton. 390 Kelas XII SMA MA SMK MAK Guru memberi pemahaman pada siswa bahwa yang disebut pemain drama adalah seluruh anggota tim kerja artistik. Tugas berbeda tetapi tanggung jawabnya sama yaitu mengomunkasikan gagasan melalui pergelaran teater. Tugas seorang pemain yang memerankan tokoh cerita di atas pentas adalah menghadirkan karakteristik tokoh cerita. Semetara tugas pemain yang berada di belakang layar tugasnya sebagai konseptor dibantu oleh crew yang menyiapkan adegan dan perlengkapannya. Selain menyiapkan adegan tugas Maksudnya agar peristiwa yang terjadi di atas panggung nampak jelas di mata penonton. Di samping terdapat perbedaan ketinggian, juga biasanya antara tempat permainan dengan tempat penonton dibatasi oleh layar penutup. Layar ini berfungsi sebagai tanda dimulainya pertunjukan dengan cara dibuka, serta tanda pertunjukan berakhir dengan cara ditutup. Teknik tutup buka layar ada yang ditarik oleh petugas yang berada di samping kiri-kanan panggung, ada juga yang hidrolik, menggunakan tenaga listrik, tinggal pijit kenop saja secara otomatis layar akan bergerak menutup atau membuka. Bentuk isik pentas prosenium banyak terdapat di gedung-gedung pertunjukan yang biasanya di kota-kota besar. Bentuk yang kedua adalah apa yang disebut pentas arena atau teater arena. Bentuk pentas ini berbeda dengan bentuk pentas prosenium. Pentas arena merupakan tempat terbuka, tidak ada dinding penyekat, serta tidak ada perbedaan ketinggian lantai yang dipergunakan untuk permainan dengan lantai untuk tempat penonton. Bentuknya biasanya tapal kuda atau lingkaran. Antara pemain dengan penonton tidak terdapat jarak. Penonton dapat berkomunikasi langsung dengan pemain atau sebaliknya. Bentuk teater ini biasanya dipergunakan untuk pentas teater rakyat atau teater tradisional. Lingkup kerja yang menjadi tanggung jawab penata pentas adalah: 1 menata ruang untuk permainan, 2 menata cahaya untuk memberikan suasana serta menerangi permainan 3 menata suara agar suara vokal para pemain serta suara musik dapat terdengar jelas dan enak ditelinga penonton. Oleh karena itu perlu ditata sedemikian rupa, 4 menata ruang tempat penonton, agar penonton dapat menyaksikan pertunjukan dengan nyaman dan tertib, maka harus ditata dan disesuaikan dengan daya tampung ruangan yang dipergunakan 5 menata pintu masuk serta pintu keluar untuk para penonton agar berjalan dengan tertib. Pada waktu penonton masuk harus dipandu oleh panitia atau seksi yang bertugas untuk menerima tamu biasanya di ruang loby. Kemudian dipandu dan diantar oleh petugas sampai pada tempat yang disediakan. Nah bagaimana konsep siswa bilamana mau menggarap teater?