Konsep Tata Rias Konsep Pergelaran Teater

386 Kelas XII SMA MA SMK MAK Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipahamkan kepada siswa dalam praktik desain busana meliputi: teknik membuat pola, teknik memotong, dan teknik menjahit. Agar tidak hambur bahan, konsep rias dibuat berupa sketsa di atas kertas. Begitu juga desain busana, polanya dibuat dengan menggunakan kertas. Setelah dianggap cocok dengan ide, baru menggunakan bahan yang sebenarnya. Proses perwujudan konsep rias dan busana sangat membutuhkan referensi dan orientasi. Guru menghimbau para siswa untuk mengamati dan mempelajari konsep-konsep itu baik melalui buku-buku, gambar-gambar, atau observasi langsung ke lapangan. Tidak harus sama persis, namun hanya kesan menyerupai dengan konsep yang sebenarnya. Penata rias dan busana harus cermat dan jeli melihat esensi dari konsep rias dan busana yang dikenakan oleh tokoh yang dimaksudkan. Setelah itu lakukan modiikasi dan stilisasi untuk mendapatkan kekhasan supaya tidak sama dengan karya yang sudah ada. Setiap penggarap boleh menafsirkan berbeda perihal rias dan busana tokoh cerita asal dapat dipertanggung jawabkan secara artistik. Hampir setiap cerita yang popular di masyarakat pernah digarap oleh seniman lain sebelumnya. Penggarap berikutnya harus melihat konsep yang telah mereka gunakan agar tidak berkesan meniru yang sudah ada. Secara tidak sengaja mungkin saja terjadi kemiripan konsep antarpenggarap, namun penggarap berikutnya harus berusaha mencari tahu apa yang sudah orang lain kerjakan demi keutuhan karya. Konsep busana bergantung pada waktu peristiwa cerita kapan terjadi, zaman apa, dan siapa. Jika lakon itu menceritakan zaman purba, maka konsep busananya zaman purba yang minimalis, terbuat dari daun dan kulit pohon. Jika peristiwa terjadi pada zaman kerajaan, maka konsep busanany menggunakan busana raja lengkap dengan atributnya serta pernak-pernik yang gemerlapan. Tidak hanya zaman yang akan memberikan inspirasi konsep busana, tetapi waktu dan peristiwa juga. Waktunya kapan terjadi? Apakah siang atau malam? Kejadiannya dimana? Busana raja yang sedang duduk di singgahsana berbeda dengan busana raja yang sedang berburu di hutan belantara. Kita mengenal pakaian yang digunakan di siang hari dan pakaian yang digunakan dimalam hari. Ada pakaian yang digunakan untuk bekerja, ke pesta, melayat, bahkan pakaian tidur. Upaya yang detail dalam menyikapi konsep busana akan memperlancar komunikasi estetik dengan penonton

3. Konsep Tata Busana

387 Seni Budaya Guru memberi pemahaman kepada para siswa bahwa pencahayaan dalam pergelaran teater tidak selalu harus menggunakan perangkat yang lengkap dan canggih. Namun yang harus dipahami adalah bahwa penggunaan cahaya harus sesuai dengan konsep mau seperti apakah pergelaran itu dapat dinikmati penonton. Apakah cukup dengan cahaya lilin, cempor, dan atau obor? Apakah pergelaran itu akan dilaksanakan di halaman sekolah pada waktu siang hari menggunakan cahaya matahari? Pencahayaan dalam teater merupakan unsur pendukung agar pergelaran dapat dikomunikasikan kepada penonton secara visual. Dalam realitas banyak karya teater yang digelar dengan menggunakan konsep pencahayaan yang sangat hebat, menyertakan teknologi tata cahaya yang sangat canggih. Namun yang kita buat adalah pergelaran teater, bukan pertunjukan cahaya atau lampu. Pergelaran teater adalah pergelaran yang sangat murah, namun memerlukan kreativitas yang sangat tinggi. Konsep seni khususnya teater jangan bergantung pada fasilitas, tetapi harus bergantung pada krestivitas. Jika kreativitasnya rendah, maka garapan teater akan cenderung mahal, karena memerlukan fasilitas untuk menutupi kelemahan kreativitas. Sebaliknya jika kreativitas tinggi, maka fasilitas tidak menjadi tumpuan. Fugsi dasar cahya dalam pergelaran teater adalah menerangi peristiwa panggung agar nampak terlihat oleh para penonton. Percuma jika membuat sebuah pertunjukan teater tetapi tidak terlihat oleh penonton. Cahaya sebagai penerangan adalah fungsi primer, sedangkan fungsi sekundernya adalah memberi efek atau memberi nuansa, memperkuat, memperlemah, menonjolkan atau menyembunyikan, bahkan memperkuat suasana dalam adegan. Cahaya dapat berasal dari matahari, lampu minyak, obor, atau lampu pertunjukan khusus yang sangat canggih. Kapasitas cahaya sangat bergantung pada kapasitas ruang dimana pertunjukan itu digelar. Jika pertunjukan dilaksanakan di ruang terbuka pada siang hari dan terik, tidak perlu menggunakan lampu khusus pertunjukan karena akan sia-sia. Sebaliknya kalau malam hari mungkin perlu ribuan watt untuk menerangi arena pertunjukan

4. Konsep Pencahayaan