351 Seni Budaya
Dalam pertunjukan tari, terdapat beberapa jenis panggung yang sering digunakan untuk pertunjukan tari, seperti karya tari tradisional, kreasi baru,
kontemporer dan modern dance. Jenis panggung yang dimaksud terbagi pada tiga macam bentuk jenis panggung, yaitu 1 bentuk arena, 2 bentuk
prosenium, dan 3 bentuk campuran. Ketiga jenis panggung tersebut memiliki karakteristik berbeda yang mampu menciptakan suasana pertunjukan yang
berbeda juga bergantung pada fungsi dan tujuan pertunjukannya. Bentuk panggung dari ketiga tersebut diciptakan untuk menghadirkan pertunjukan
seni tari yang memiliki konteks dan karakteristik sajian yang berbeda-beda. Salah satu contohnya, di Bali pertunjukan tari biasa dilakukan di halaman
depan sebuah pure atau di depan candi bentar, yaitu sebuah puri yang sekaligus menjadi latar belakang yang menyatu dengan penonton. Meskipun dalam
perkembangan saat ini telah banyak jenis-jenis tarian dari berbagai daerah di Indonesia yang sering menggunakan jenis panggung prosenium sebagai
tempat pertunjukannya.
b. Tata Lampu
Seringkali dalam konteks seni pertunjukan tari tradisional persoalan tata lampu tidak menjadi persoalan utama, karena fungsinya hanya sebagai penerang
cahaya saja. Akan tetapi dalam peradaban perkembangan seni dewasa ini, tata lampu menjadi bagian yang penting diperhatikan, karena keberadaannya
mampu memiliki nilai estetis tertentu yang mampu memperkuat maksud dari penyajian gerak yang disampaikan pada penonton. Persoalan tata lampu akan
berkaitan erat dengan masalah jenis dan warna lampu yang dipergunakan dalam pertunjukan.
Pada perkembangan tari tradisional zaman dahulu, tata cahaya pertunjukan hanya cukup dengan menggunakan oncor atau obor yang terbuat
dari bambu. Dewasa ini tata cahaya pertunjukan sudah ditunjang dengan kecanggihan teknologi modern. Berbagai jenis lampu sering dipergunakan
dalam pertunjukan tari. Permainan jenis dan warna lampu ternyata mampu memperkuat dan menghidupkan suasana yang dibangun melalui gerak.
Berbagai dimensi ruang pentas mampu didukung dengan tata cahaya, seperti permaianan cahaya dari posisi depan fronlight, samping side light, belakang
back light dan bawah depan foot light.
Dalam menata pencahayaan sebuah pertunjukan tari, tiga objek yang mesti diperhatikan adalah penari, area pentas, dan latar belakang pertunjukan.
Fokus pencahayaan penari sangat kompleks masalahnya, seperti penggunaan warna dan desain busana, tata rias, dan lintasan gerak yang perlu diperkuat
oleh warna tata lampu.
352 Kelas XII SMA MA SMK MAK
c. Tata Dekorasi Panggung atau Setting Panggung
Tata dekorasi panggung dapat diartikan sebagai segala benda yang memiliki nilai estetika pertunjukan yang difungsikan untuk memperkuat
sebuah pertunjukan seni seni tari. Jadi, dekorasi ini lebih berfokus pada masalah efek atau pengaruh dari sebuah benda yang dipergunakan untuk
membantu memperkuat pertunjukan. Dalam perkembangan teknologi dewasa ini, tata dekorasi panggung dapat dilakukan dengan membuat slide
animasi dari komputer atau laptop yang didesain sesuai dengan kebutuhan garapan tari. Misalnya, untuk menciptakan suasana hebatnya ribuan perang
senjata anak panah, dibuat dengan animasi komputer dan ditampilkan dengan ditunjang oleh efek cahaya. Hasilnya akan mampu menciptakan dimensi
imajinasi penonton pada suasana yang diinginkan. Akan tetapi, tidak jarang pula pembuatan tata dekorasi pertunjukan dengan dirancang berbagai jenis
bahan-bahan tertentu untuk didesain ulang sesuai dengan bentuk dekorasi yang diinginkan. Misalnya untuk menciptakan adegan dan suasana di hutan,
dibuat dekorasi pohon dan ranting buatan dengan perpaduan warna yang disesuaikan.
d. Properti Pertunjukan
Masalah lainnya yang perlu diperhatikan dalam pertunjukan seni tari adalah pembuatan properti tari. Komponen ini selalu menjadi bagian penting
yang hadir dalam pertunjukan tari. Komponen ini seringkali dibawa dan dipergunakan langsung oleh si penari sebagai media ungkap dari maksud
penyampaian pesan yang tidak cukup diwakili dengan bahasa gerak tubuh saja, tetapi memerlukan media ungkap lainnya. Dalam pertunjukan tari
tradisional, properti tari yang sering digunakan pada umumnya menggunakan properti sampur, keris, gada, gondewa, dan lain sejenisnya. Meskipun dalam
perkembangan tari kreasi properti tersebut sering pula dipergunakan sebagai media ungkapnya. Akan tetapi, dalam perkembangan tari kreasi yang lebih
modern dan kontemporer, berbagai properti tari sering dimunculkan sebagai media ungkap lain dalam bentuk benda yang dihadirkan koregrafer untuk
membantu menyampaikan pesan dalam garapannya. Mampu mengidentiikasi beberapa hal yang menjadi ciri-ciri khusus dari