Pengertian Gerak Tari Kreasi

146 Kelas XII SMA MA SMK MAK Dengan demikian, gerak merupakan unsur utama dalam tari. Namun gerak yang dimaksud adalah bukan gerak nyata sesuai dengan realita melainkan yang sudah mengalami stilasi dan distorsi yang sifatnya ekspresif. Bentuk gerak ekspresif adalah bentuk yang diungkapkan agar dapat dinikmati dengan rasa. Berkaitan dengan hal tersebut, Susane K Langer dalam Soedarsono 1978 menyatakan bahwa gerak-gerak ekspresif ialah gerak-gerak yang indah, yang dapat menggetarkan perasaan manusia. Adapun gerak yang indah yaitu gerak yang distilir dan mengandung ritme tertentu. Indah dalam tari bukan hanya gerak halus saja tetapi gerak yang, keras, kasar, lemah, kuat penuh dengan tekanan-tekanan serta aneh pun dapat merupakan gerak yang indah. Gerak dalam tari dapat dibedakan menjadi dua macam gerak, yaitu gerak murni nonrepresentatif dan gerak maknawi representatif. Gerak murni adalah gerak tari dari hasil pengolahan gerak wantah yang dalam pengungkapannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian dari gerak tersebut. Gerak murni lebih mementingkan faktor nilai keindahan saja contoh ukel, ileug, gilek, godeg jiwir soder sampur, laras, dan sebagainya. Sedangkan gerak maknawi adalah gerak wantah yang telah diolah menjadi suatu gerak tari yang mengandung pengertianmakna. Misalnya, dalam tari nelayan pada penataan gerak mengembangkan pola aktivitas nelayan, tari tenun mengeksplor aktivitas para penenun, tari tani mengkemas atau menata aktivitas para petani di kebun sebagainya. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tari merupakan media komunikasi rasa yang didasari oleh gerak ekspresif dengan substansi bakunya adalah gerak dan ritme. Gerak-gerak dalam tari harus diungkapkan secara ritmis, sehingga memunculkan karakteristik tertentu sesuai dengan kualitas ritme yang dimunculkan. Pengertian tari tersebut terkadang menjadi kaburkurang jelas, karena orang berjalan sambil mengayunkan tangan, berlari, berbaris, mendayung, memanjat, menumbuk padi, mencangkul dapat dimasukkan ke dalam kategori menari, sebab seluruh gerak tadi mengandung ritme tertentu. Namun demikian,gerak yang dimaksud bukanlah gerak keseharian melainkan gerak yang sudah diberi bentuk ekspresif. Sebelum menjelaskan kepada siswa tentang masalah gerak tari kreasi, perlu dijelaskan kembali mengenai pengelompokan jenis tari yang berkembang di Indonesia menurut pola garapnya. Dalam perkembangan seni pertunjukan tari di Indonesia dewasa ini, jenis tari berdasarkan atas pola garapannya dapat dibagi menjadi dua, yakni tari tradisional dan tari kreasi baru. Tari tradisional 147 Seni Budaya adalah tari yang telah mengalami satuan perjalanan hidup yang cukup lama dan memiliki nilai-nilai masa lampau yang mempunyai hubungan ritual. Ditinjau dari nilai artistiknya, tari tradisional dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1 tari tradisional rakyat dan 2 tari tradisional klasik. Tari tradisional rakyat adalah jenis tari yang tumbuh, hidup, dan berkembang pada masyarakat di luar tembok istana. Tari tersebut merupakan cermin ekspresi masyarakat yang hidup diluar tembok istana. Ciri khas tarian ini mempunyai gerak tari yang sederhana dan spontan tidak mementingkan norma-norma keindahan dan biasanya ditarikan dalam bentuk tari kelompok. Berikut beberapa contoh tari tradisional rakayat, yaitu tari tayub, tari lengger, tari ketuk tilu, tari gandrung, tari dolalak, tari jathilan, dan reog. Tari tradisional klasik adalah jenis tari yang telah mengalami kristalisasi nilai artistik yang tinggi dan selalu berpola pada kaidah-kaidah tradisi yang telah ada serta tumbuh berkembang dalam lingkungan kaum bangsawan. Istilah klasik dalam bahasa latin classici, yang berarti suatu golongankelas tinggi bagi masyarakat pada zaman Romawi Kuno. Bertolak dari arti kata klasik dari zaman Romawi itu, dapat dikatakan bahwa ciri khas tari klasik adalah mengandung nilai keindahan yang tinggi. Bentuk tersusun serta memiliki aturan yang baku dan mengikat serta tidak dapat dilanggar. Contoh tari tradisional klasik, yaitu tari bedaya, tari serimpi, dan tari lawung. Berakar Pada Nilai-Nilai NontradisiModern Berakar Pada Nilai- Nilai Tradisi Tari Tradisional Klasik Tari Tradisional Rakyat Tari Kreasi Tari Tradisional Jenis Tari Menurut Pola GarapnyaPenyajiannya 148 Kelas XII SMA MA SMK MAK Selanjutnya tari kreasi adalah tari yang telah mengalami pengembangan atau bertolak dari pola-pola tari yang sudah ada. Tari kreasi merupakan garapan baru yang lebih bebas dalam mengungkapkan gerak dan tidak selamanya berpijak pada pola-pola yang sudah ada atau terkadang lepas dari nontradisi. Proses terbentuknya tari kreasi dipengaruhi oleh gaya tari daerah maupun gaya individu penciptanya. Contoh tari kreasi, yaitu tari manuk rawa Bali, tari manipuri Jawa Tengah, dan tari kipas Sumatera, tari petik teh Jawa Barat, dan banyak lagi lainnya. Tari kreasi ini juga sering disebut tari modern. Istilah modern berasal dari kata Latin modo yang berarti ‘baru saja’. Tari modern sebagai ungkapan rasa yang bebas mulai ada gejalanya setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 sebagai releksi dari kebebasan manusia dalam segala bidang. Indonesia sebagai negara yang bertradisi kuat dalam bidang tari, pembaharuan berjalan setapak demi setapak. Namun demikian, sebagian besar penikmat tari sebenarnya lebih menginginkan garapan yang mudah dimengerti. Akan tetapi, keinginan tersebut perlu dipikirkan dan dikaji lebih cermat, karena bila semua garapan tari mengadung arti dan mudah dimengerti, maka garapan tersebut cenderung mengarah ke pantomim. Pada pantomim garapannya merupakan gerak sehari-hari atau gerak wantah tanpa suara, sangat berbeda dengan gerak tari yang lebih menuntut stilasi gerak. Artinya gerak yang terdapat dalam tari ialah gerak yang diubah dari gerak wantah menjadi gerak tidak wantah lagi, baik gerak yang diperhalus maupun yang diubah contoh gerak capang pada tari Sunda merupakan stilasi dari kesiapsiagaan seseorang, dan gerak ulap-ulap pada tari Jawa merupakan stilasi dari gerakan melihat jauh baik dengan tangan kiri maupun tangan kanan atau bahkan dengan kedua tangan, gerak ini di Sunda disebut dengan istilah nyawang. Demikian pula gerak trisi yang terdapat pada tari Sunda dan Jawa merupakan stilasi dari gerak berjalan dengan kaki jinjit. Gerak sejenis ini dapat dikategorisasikan sebagai salah satu contoh bentuk gerak yang sudah melalui proses pengembangan dan pengahalusan dari gerak wantah menjadi bentuk gerak untuk kebutuhan penyajian tari. Selain bentuk gerak wantah, terdapat istilah lainnya yang sering dipergunakan ialah istilah tari, yakni gerak maknawi dan gerak murni. Gerak yang mengandung makna dalam dunia tari lebih dikenal dengan istilah gesture atau gerak maknawi. Bentuk gerak maknawi banyak digunakan dalam penyajian tari yang memiliki unsur cerita atau tema penyajian tari dramatiktematik. Oleh karena, keberadaan gerak maknawi dalam penyajian tari tematikdramatik adalah untuk membantu memperjelas maksud dari sebuah koreograi atau gerak 149 Seni Budaya pada tarian yang dibawakan melalui sebuah konsep dramatika cerita. Adapun bentuk gerak murni lebih memiliki fungsi estetika yang lebih menekankan pada persoalan bentuk artistik dan keindahan dari desain gerak tersebut. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, pemahaman mengenai gerak tari kreasi memiliki makna sebagai bentuk gerak tari yang dikembangkan dalam sebuah gagasan karya tari, dimana ide geraknya dapat berangkat dari bentuk gerak-gerak tradisi atau lepas dari bentuk gerak-gerak tradisi modern dance. Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.1 Tari kreasi berakar dari nilai-nilai tradisi Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.2 Tari kreasi lepas dari nilai-nilai tradisi 150 Kelas XII SMA MA SMK MAK Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, diharapkan siswa memiliki kompetensi sebagai berikut. a. Mampu memahami pengertian gerak tari berdasarkan jenis penyajiannya. b. Mampu mengidentiikasi ciri-ciri gerak berdasarkan struktur penyajiannya. c. Mampu membedakan atau membandingkan beberapa ragam gerak tari menurut struktur penyajiannya. d. Mampu mengetahui pengelompokan gerak tari berdasarkan struktur penyajiannya. e. Mampu mengidentiikasi ragam gerak tari kreasi berdasarkan struktur penyajiannya. f. Mampu memperagakan beberapa motif gerak. Perlu ditegaskan kembali bahwa tari merupakan salah satu bentuk seni yang dapat dinikmati secara visual. Melalui sebuah karya tari kita dapat menikmati tidak hanya melalui gerak-gerak yang indah, tetapi kita juga melihat busananya, riasnya, property, penarinya, dan sebagainya. Namun dari keseluruhan itu, ungkapan gerak merupakan medium utama dalam tari, karena gerak merupakan bahan baku atau substansi dasar dari tari. Gerak sebagai substansi dasar adalah gerak badani yang dihasilkan dari seluruh anggota badan. Gerak-gerak badani sebagai gerak tari tentu bukan gerak realistik dalam kegiatan keseharian seperti gerak bekerja, gerak bermain, gerak olahraga, dan sebagainya, namun gerak sebagai bahan dasar tari adalah gerak yang telah diberi bentuk ekspresif. Gerak ekspresif menurut Suzanna K. Langer dalam Soedarsoso 1972 adalah gerak-gerak yang indah yang dapat menggetarkan perasaan manusia. Gerak-gerak yang indah adalah gerak yang distilir. Gerak untuk kebutuhan tari tidak lepas dari sentuhan pengalaman- pengalaman hidup manusia, namun gerak yang digunakan telah mengalami pengolahan stilisasi atau distorsi. Melalui pengolahan atau eksplorasi inilah maka lahir gerak tari. Gerak-gerak yang lahir adalah gerak-gerak yang telah

B. Pengelompokan Jenis Gerak Tari

Tujuan Pembelajaran Informasi Guru 151 Seni Budaya diproses atau dieksplorasi melalui stilisasi, dikomposisikan dan disusun berdasarkan kebutuhan ungkapan tarian berdasarkan tema, cerita, komposisi, koreograi, kinestetik, artistik, dan sebagainya. Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.3 Gerak dalam Pertunjukan Tari Terdapat dua jenis gerak dalam tari, yaitu pertama gerak yang diungkapkan melalui gerak-gerak maknawi. Gerak maknawi adalah gerak-gerak yang mempunyai arti dengan simbol-simbol maknawi melalui pengungkapan imitatif dan interpretatif. Gerak-gerak maknawi yang dibawakan secara imitatif dan interpretatif melalui simbol-simbol maknawi tersebut disebut gesture. Kedua adalah gerak murni, yaitu gerak yang lebih mengutamakan keindahan dan tidak menyampaikan pesan maknawi. Kedua jenis gerak tersebut merupakan manifestasi dan pengalaman para seniman tari yang diolah ke dalam gerak sehingga menjadi satu komposisi atau koreograi yang terpadu menjadi satu kesatuan yang artistik dan harmonis.