Baking Packing Proses Produksi

37 Proses make up selanjutnya adalah sheeting yaitu proses pemipihan adonan bertujuan agar gas yang telah terbentuk terdistribusikan secara merata pada adonan sehingga produk akhir yang dihasilkan memiliki pori-pori yang halus dan seragam. Adonan yang telah melewati proses sheeting dibentuk sesuai dengan bentuk produk akhir yang diinginkan moulding yang kemudian diletakkan pada loyang panning. Pada Tabel 5. dapat dilihat standar proses Make Up Roti Tawar. Tabel 5. Standar Proses Make Up Roti Tawar Item Roti Devider Speed stokemenit Berat gram Floor Time Menit RTS 17 337.5 ± 2.5 5 RTP 16 315 ± 2.5 5 RTG 16 315 ± 2.5 5 RTR 16 325 ± 2.5 5 RCC 15 313 ± 2.5 5 RKU 16 337.5 ± 2.5 5 Sumber : Produksi PT. NIC Adonan yang sudah masuk kedalam loyang kemudian disusun di dalam rak dan disimpan kedalam ruangan fermentasi dengan suhu 38 o C dan RH 80 selama 40-50 menit. Fermentasi kedua merupakan fermentasi akhir untuk mengembangkan adonan hingga mencapai volume yang diinginkan. Waktu fermentasi terkadang tidak stabil diakibatkan oleh karakteristik adonan yang berbeda dalam hal waktu untuk mengembang. Indikator fermentasi telah selesai adalah ketinggian adonan ± 80 dari tinggi loyang.

3. Baking

Baking merupakan proses pemanggangan adonan. Adonan yang sudah mengembang dari ruang fermentasi II dimasukkan kedalam oven dengan suhu 195 o C selama 33 menit 31 detik. Dalam proses baking, volume adonan bertambah selama 5-6 menit pertama ovenspring. Dalam proses baking, aktivasi ragi dalam adonan mulai terhenti pada kisaran suhu 62,8 o C. Selain itu, denaturasi protein dan gelatinisasi pati pada struktur 38 crumb terjadi pada suhu 60 – 82,2 o C serta terjadinya proses karamelisasi gula. Setelah roti keluar dari oven, maka roti sudah matang dan perlu dilakukan proses pengeluaran roti dari cetakannya depanning.

4. Packing

Roti yang telah matang kemudian didinginkan dalam suhu ruang dengan cooling conveyor. Roti berputar-putar mengikuti aliran conveyor selama ± 2 jam Line 1 : 2 jam 30 menit, Line 2 : 2 jam 10 menit hingga roti bersuhu 33 ± 2 o C. Proses cooling bertujuan untuk mempermudah proses pemotongan produk tanpa ada kerusakan serta mencegah kondensasi setelah pengemasan produk. Kehilangan kadar air produk selama pendinginan sekitar 2-3. Tabel 6. Standar Proses Pengemasan Roti Tawar Item Roti Cooling time jam Temperatur Roti o C Expired Date hari RTS 2 – 2.5 33 – 37 D + 5 RTP 2 – 2.5 33 – 37 D + 5 RTG 2 – 2.5 33 – 37 D + 5 RTR 2 – 2.5 33 – 37 D + 5 RCC 2 – 2.5 33 – 37 D + 5 RKU 4 – 5 28 D + 5 Sumber : Produksi PT. NIC Proses selanjutnya adalah slicing yaitu proses pemotongan roti tawar setelah pendinginan suhu 33 – 37 o C. Roti yang telah terpotong sesuai dengan ukuran standar roti tawar selanjutya melalui proses pengemasan packing. Proses pengemasan menggunakan mesin packer dengan kecepatan 45 packmenit. Roti yang sudah berada dalam kemasan di-seal dan diikat dengan kwik lock. Pengemasan dilakukan agar roti dapat dipasarkan dengan tetap mempertahankan kadar air produk serta melindungi produk dari kontaminasi. Pengunaan kwik lock yang berwarna untuk memudahkan bagian Sales dalam membedakan expired date produk yang berada dipasaran, produk mana yang masih fresh, dan produk mana yang sudah expired dan harus ditarik. Pengunaan kwik lock berdasarkan hari produksi : Senin 39 berwarna kuning, Selasa berwarna biru, Rabu berwarna merah, Kamis berwarna hijau, Jumat berwarna orange, Sabtu berwarna coklat, dan Minggu berwarna putih. Tabel 7. menjelaskan standar proses pengemasan roti tawar. Tabel 7. Standar Dimensi Produk Roti Tawar Target Nett Weight gram Item Roti Jumlah slicepack Standard Minimum RTS 10 370 359 RTP 7 361 350 RTG 10 366 355 RTR 11 375 364 RCC 10 275 267 RKU 10 200 194 Sumber : Produksi PT. NIC Produk yang sudah terkemas dilewatkan ke alat Metal Detector untuk mendeteksi apabila terdapat campuran logam dalam produk. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari adanya logam berat yang bisa berasal dari mesin produksi, loyang, dan lain sebagainya. Produk kemudian disimpan dalam krat-krat dan siap didistribusikan ke pelanggan.

G. Distribusi Finished Goods