8 Just In Time akan memecahkan masalah-masalah dan bottle neck yang
diakibatkan variabilitas tersebut Heizer dan Render, 2005. Engineering drawing menunjukkan toleransi, bahan baku, dan hasil akhir sebuah
komponen produk. Engineering drawing akan menjadi sebuah Bill Of Materials BOM yang mendata komponen, penjelasan, dan kuantitas yang
dibutuhkan masing-masing untuk membuat sebuah unit produk Heizer dan Render, 2005.
Set up merupakan aktivitas yang terdiri dari menyiapkan bahan, mengubah setting mesin, mempersiapkan peralatan, dan melakukan
pengujian Agustina, dkk, 2007. Pengurangan waktu set up diperlukan dalam menciptakan produksi campur merata heijunka. Heijunka tidak
mungkin terjadi jika pabrik tidak menemukan cara untuk menghilangkan waktu set up pada saat melakukan changeover. Set up pada mesin dapat
dilakukan pada saat mesin masih berjalan dinamakan set up eksternal yang merupakan kebalikan dari set up internal, pekerjaan yang dilakukan
ketika mesin berhenti. Dilakukan sebanyak mungkin kegiatan changeover saat mesin masih berjalan sampai tidak ada lagi set up dengan
menghentikan mesin berjalan Liker, 2006.
3. Faktor Schedulling Penjadwalan
Schedulling atau penjadwalan operasi produksi merupakan penetapan waktu timing serta penggunaan sumber daya dalam kegiatan
operasi produksi. Penetapan waktu berkaitan dengan masalah pengurutan atau sequencing, sedangkan penggunaan sumber daya berkaitan dengan
masalah penugasan kerja job assignment atau pembebanan kerja kepada fasilitas produksi orang atau mesin Machfud, 1999.
Jadwal yang efektif dikomunikasikan di dalam organisasi dan kepada pemasok sangat mendukung penerapan Just In Time. Penjadwalan
yang lebih baik juga meningkatkan kemampuan untuk memenuhi pesanan konsumen, menurunkan persediaan dan mengurangi barang dalam proses.
Just In Time mempersyaratkan a. mengkomunikasikan penjadwalan kepada supplier, b. jadwal yang bertingkat, c. menekankan bagian dari
9 jadwal paling dekat dengan jatuh tempo, d. lot kecil, dan e. teknik
kanban Heizer dan Render, 2004. Dalam istilah Jepang dikenal kata heijunka yaitu jadwal produksi
yang bertingkat menggunakan model antrian campuran. Menurut Liker 2006, heijunka adalah meratakan produksi baik dari segi volume maupun
bauran produk sering juga disebut produksi campur merata. Membuat produk tidak berdasarkan urutan aktual dari pesanan pelanggan, yang dapat
naik turun secara tajam, tetapi mengambil jumlah total pesanan dalam satu periode dan meratakannya sehingga dibuat dalam jumlah dan bauran yang
sama setiap hari. Pada Gambar 1 dapat dilihat jadwal campur merata bertingkat dengan menggunakan ukuran lot yang kecil dibandingkan
dengan jadwal produksi menggunakan ukuran lot besar. Jadwal campur merata memproduksi setiap item produk dengan jumlah dan variasi merata
sepanjang hari selama periode produksi bulanan.
Sumber : Heizer dan Render, 2004 Gambar 1. Ilustrasi jadwal campur merata bertingkat
Kesuksesan penerapan Just In Time tergantung pada koordinasi jadwal produksi dengan jadwal pengiriman dari pemasok dan service
memuaskan dari pemasok, yang keduanya menyangkut kualitas produk dan keandalan pengiriman Kannan, 2004.
4. Faktor Layout Tata Letak