Kinerja Sistem Just In Time

15

B. Kinerja Sistem Just In Time

Kinerja sistem Just In Time yang diterapkan perusahaan dapat terlihat dari manfaat yang diperoleh dalam peningkatan kinerja perusahaan. Liker 2006 menjelaskan bahwa sistem Just In Time yang diterapkan oleh perusahaan berusaha untuk menghilangkan kegiatan-kegiatan yang tidak bernilai tambah nonvalue-added activity bagi produk. Terdapat delapan macam pemborosan yang tidak menambah nilai dan harus dieliminasi dalam kegiatan produksi antara lain : produksi berlebih overproduction, waktu menunggu, transportasi yang tidak perlu, memproses secara berlebih atau keliru, persediaan berlebih, gerakan yang tidak perlu, produk cacat, dan kreativitas pekerja yang tidak dimanfaatkan. Menurut Machfud 2003, terdapat banyak manfaat dari penerapan sistem Just In Time seperti mengurangi inventory, memperbaiki mutu, mengurangi biaya, mengurangi ruang space, mempersingkat lead time, meningkatkan produktivitas, meningkatkan fleksibilitas, hubungan yang lebih baik dengan pemasok, menyederhanakan kegiatan penjadwalan dan pengendalian, meningkatkan kapasitas, dan penggunaan SDM yang lebih baik. Selain itu menurut Gaspersz 1998, sasaran yang ingin dicapai dari sistem produksi Just In Time adalah 1 reduksi scrap dan rework, 2 meningkatkan kualitas proses industri orientasi zero defect, 3 meningkatkan jumlah pemasok yang ikut Just In Time, 4 mengurangi inventory orientasi zero inventory, 5 reduksi penggunaan ruangan pabrik, 6 linearitas output pabrik berproduksi pada tingkat konstan selama waktu tertentu, dan 7 meningkatkan produktivitas. Produktivitas merupakan rasio antara output dengan input. Dilihat dari sisi masukannya, produktivitas dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu produktivitas parsial dan produktivitas total. Produktivitas parsial merupakan rasio antara output dengan salah satu jenis input. Sedangkan produktivitas total merupakan rasio dari output dengan kumpulan seluruh input. Produktivitas total mencerminkan akibat dari gabungan input dalam rangka menghasilkan output Manullang, 1990. 16

C. Proses Jejaring Analitik Analytic Network ProcessANP