Faktor Preventive Maintenance Pemeliharaan Pencegahan Faktor Employee Empowerment Pemberdayaan Pekerja

13 Ketujuh alat TQM tersebut termasuk ke dalam tiga golongan yaitu alat untuk membangkitkan ide : lembar pengecekan, diagram sebar, dan diagram sebab akibat; alat untuk mengatur data : diagram pareto, dan diagram alir; serta alat untuk mengidentifikasi masalah : histogram dan pengendalian proses statistik. Statistical Process Control adalah sebuah tekik statistik yang digunakan secara luas untuk memastikan bahwa proses memenuhi standar. Statistical Process Control merupakan sebuah proses yang digunakan untuk mengawasi standar, membuat pengukuran, dan mengambil tindakan perbaikan saat sebuah produk sedang diproduksi Heizer dan Render, 2005.

6. Faktor Preventive Maintenance Pemeliharaan Pencegahan

Pemeliharaan dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau tindakan pencegahan. Misalnya dengan cara pemeliharaan rutin pada fasilitas yang digunakan, maupun pelatihan pekerja secara terus- menerus agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi Dwiningsih, 2004. Menurut Machfud 2003, diperlukan pandangan manajemen yang lebih strategis dan luas tentang maintenance, yang berimplikasi merancang produk yang dapat dengan mudah diproduksi pada mesin yang ada, merancang mesin yang operasi dan pemeliharaan yang lebih mudah, melatih dan melatih ulang pekerja, serta merancang rencana Preventive Maintenance untuk selama umur mesin. Heizer dan Render 2004, mendeskripsikan bahwa preventive maintenance merupakan semua aktivitas yang dilakukan untuk menjaga peralatan dan mesin tetap bekerja dan untuk mencegah kerusakan. JIT membutuhkan preventive mantenance yang terjadwal dan adanya pemeliharaan rutin harian. Selain itu menurut Agustina dkk 2007, diperlukan keterlibatan para pekerja dengan mampu mengoperasikan peralatan dan mesin dalam jalur produksi. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan kecil alat-alat yang menjadi tanggung jawabnya. 14

7. Faktor Employee Empowerment Pemberdayaan Pekerja

Pemberdayaan pekerja employee empowerment berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi. Pemberdayaan pekerja dengan meluaskan pekerjaan pekerja sehingga tanggung jawab dan kewewenangan tambahan dipindahkan sedapat mungkin pada tingkat terendah dalam organisasi Heizer dan Render, 2005. Pekerja dapat terlibat dalam isu-isu operasi harian yang merupakan falsafah Just In Time. Pemberdayaan pekerja mengikuti nasehat manajemen bahwa tidak ada orang yang lebih tahu mengenai suatu pekerjaan selain pekerja pelaksana pekerjaan itu sendiri Dwiningsih, 2004. Dalam Just In Time, pekerja memberikan pengetahuannya dan terlibat dalam keseharian operasi, dan adanya training, cross training, serta sedikit klasifikasi pekerjaan bagi para pekerja untuk pengayaan pekerjaan job enrichment Heizer dan Render, 2004. Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pekerja untuk melakukan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pekerja untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya Rivai, 2004. Pelatihan silang cross training memindahkan para pekerja dari tempat kerja yang satu ke tempat kerja yang lain agar pekerja mendapatkan variasi dalam bekerja. Selain itu, cross training membantu perusahaan ketika ada pekerja yang cuti, tidak hadir, perampingan, atau terjadi pengunduran diri Rivai, 2004. Pengayaan pekerjaan job enrichment adalah metode yang memberikan pekerja tanggung jawab lebih yang meliputi perencanaan dan pengendalian yang diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan Heizer dan Render, 2005. 15

B. Kinerja Sistem Just In Time