Faktor Supplier Faktor Penentu Kinerja Sistem Just In Time

97 c. Tempat kecil untuk persediaan WIP. Elemen tempat kecil persediaan Work In Process WIP memberikan pengaruh pada peringkat ketiga 0.15044 yang dipengaruhi oleh elemen jarak sel yang pendek yang diterapkan di lantai pabrik, serta dipengaruhi oleh kebijakan penggunaan ukuran lot yang kecil untuk menjaga tingkat persediaan minimum. Dengan jarak sel yang pendek secara tidak langsung memberikan tempat yang kecil untuk persediaan WIP. Tempat yang kecil sudah mencukupi untuk persediaan WIP jika ukuran lot yang digunakan dalam produksi merupakan ukuran lot yang kecil. Hal ini mendukung implementasi tingkat persediaan minimum dalam sistem produksi secara Just In Time.

4. Faktor Supplier

Suatu industri dalam memproduksi produk untuk memenuhi permintaan konsumen memerlukan dukungan dari pemasok dalam penyediaan bahan baku. Sistem produksi yang berorientasi kepada kepuasaan pelanggan perlu mengintegrasikan ketiga komponen utama, yaitu pemasok material, pabrik, dan konsumen sebagai satu sistem yang utuh. Peranan pemasok sangat diperlukan dalam kelancaran sistem Just In Time tingkat hulu yang harus mampu menyediakan material yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam jumlah yang tepat pula kepada pabrik. Faktor supplier pemasok merupakan peringkat keempat bobot 0.14259 dalam upaya peningkatan kinerja sistem Just In Time di PT. Nippon Indosari Corpindo. Faktor ini berkaitan dengan elemen-elemen, yaitu dilakukannya peningkatan frekuensi pengiriman dengan jumlah yang kecil untuk setiap pengiriman, adanya kontrak jangka panjang antara perusahaan dengan pemasok, dan lokasi pemasok berada dekat dengan pabrik yang memiliki bobot dan peringkat sebagai berikut. 98 Tabel 17. Tabel hasil perhitungan peringkat elemen faktor Supplier Faktor Bobot Peringkat 1. Lokasi pemasok dekat 0.27021 3 2 Peningkatan frekuensi pengiriman 0.37427 1 3. Kontrak jangka panjang 0.35552 2 a. Peningkatan frekuensi pengiriman bahan baku dalam jumlah kecil Frekuensi pengiriman dari pemasok diusahakan agar sesering mungkin dengan ukuran lot dalam jumlah kecil. Dengan peningkatan pengiriman bahan baku dalam jumlah kecil tersebut maka diharapkan bahan baku yang datang langsung digunakan sehingga tingkat persediaan pun diminimumkan mendekati nilai nol. Frekuensi pengiriman material dipengaruhi oleh tingkat penggunaan, kapasitas gudang dan lead time. Semakin sering frekuensi pengiriman ke gudang pabrik dalam jumlah kecil dan digunakan pada hari yang sama, dapat mempertahankan tingkat persediaan minimum yang keduanya sangat diperlukan dalam meningkatkan kinerja sistem Just In Time. Berdasarkan output supermatriks terbobot weight supermatrix, dapat diketahui bahwa elemen yang menjadi peringkat pertama dalam faktor supplier ini dipengaruhi oleh elemen lainnya seperti lokasi pemasok dekat dengan pabrik bobot pengaruh 0.1018 dan kontrak jangka panjang bobot pengaruh 0.1018 pada faktor supplier; elemen tingkat persediaan minimum bobot pengaruh 0.12216, ukuran lot yang kecil bobot pengaruh 0.04072, waktu set up yang singkat bobot pengaruh 0.04072 pada faktor inventory; serta elemen jadwal terkomunikasikan pemasok bobot pengaruh 0.34654 pada faktor schedulling. Pengaruh terbesar dari setiap elemen tersebut terhadap elemen peningkatan frekuensi pengriman digambarkan pada Gambar 17. Peningkatan frekuensi pengiriman material dapat semakin efektif apabila lokasi pemasok berada dekat dengan pabrik. Selain itu, 99 pengaturan frekuensi pengiriman material disepakati melalui kontrak jangka panjang dengan pemasok. Kebijakan untuk meminimumkan persediaan dengan menggunakan ukuran lot yang kecil mempengaruhi kebijakan untuk meningkatkan frekuensi pengiriman dari pemasok. Selain itu, jadwal yang terkomunikasikan kepada pemasok secara lancar akan memperlancar pula pengiriman material dari pemasok yang dapat mempengaruhi kinerja sistem Just In Time yang diterapkan di perusahaan. b. Kontrak jangka panjang Elemen peningkatan frekuensi pengiriman peringkat pertama, bobot 0.37427 memiliki bobot yang hampir sama dengan elemen kontrak jangka panjang peringkat kedua, bobot 0.35552. Hal tersebut menunjukkan faktor-faktor tersebut memegang peranan penting dalam implementasi sistem Just In Time dalam faktor supplier. Dalam kontrak jangka panjang dilakukan kesepakatan dengan pemasok mengenai frekuensi pengiriman, lead time, ukuran lot pengiriman, harga dan diskon. Selain itu, masalah kualitas dari tingkat pemasok dapat ditingkatkan dan kepercayaan terhadap kualitas yang diberikan pemasok dapat ditingkatkan, sehingga perusahaan dapat menghilangkan salah satu tindakan pemborosan yaitu melakukan inspeksipemeriksaan terhadap bahan baku yang datang. Dengan adanya kontrak jangka panjang dan dengan dibangunnya kemitraan diharapkan dapat mewujudkan sistem Just In Time yang baik antara perusahaan dengan pemasok. c. Lokasi pemasok dekat dengan pabrik Lokasi pemasok dekat dengan pabrik memberikan pengaruh pada peringkat ketiga bobot 0.27021 terhadap kinerja sistem Just In Time dalam faktor supplier. Lokasi geografis pemasok memberikan pengaruh terhadap fekuensi dan ketepatan kedatangan bahan baku secara Just In Time. Oleh karena itu, pemasok yang lebih dekat dengan 100 pabrik lebih diutamakan untuk menjaga kelancaran pengiriman material secara Just In Time. Selain itu, pemasok dalam lokasi geografis yang berdekatan tersebut memudahkan kunjungan dan pemberian bantuan teknis kepada pemasok, serta menciptakan pemahaman yang lebih baik dan cepat terhadap kebutuhan kualitas.

5. Faktor Inventory