Tata Laksana Penelitian Desain Model Sistem Pembangunan Agroindustri Berbasis Padi Dengan Pola Divestasi
22 Pada tahap ini ditentukan pula:
1. Penetapan kapasitas unit penggilingan padi modren
2. Analisis investasi
Langkah berikutnya adalah melakukan estimasi pembiayaan baik dengan divestasi maupun tanpa divestasi dan selanjutnya ditentukan opsi yang optimum
yaitu untuk mencari biaya investasi yang tidak terlalu besar dengan waktu durasi yang tidak terlalu lama.
Mulai
Kajian Studi Terdahulu Profil sentra produksi beras
Survai Lapang Profil Agroindustri Padi o
Aspek Petani Aspek Petani o
Aspek Pasca Panen Aspek Pasca Panen o
Aspek Agroindustri Aspek Agroindustri Penentuan Teknologi
Teknologi Terpilih Analisis Fuzzy Investasi Profil Investasi
Simulasi Sistem Dinamik ∆ Produksi Beras Produksi Beras ∆ Pendapatan Petani
Simulasi Sistem Dinamik Pembiayaan
Dengan Divestasi Tanpa Divesasi
Gambar 3.3 Tahapan pelaksanaan penelitian Secara konseptual model pembangunan agroindustri berbasis padi dengan
pola divestasi ini melibatkan dan perlu dukungan dari pemerintah daerah setempat, seperti terlihat pada Gambar 3.4. Terdapat tujuh entitas yang terkait pada model
ini, yaitu: supplier saprotan, petani, investor agroindustri yang merupakan lembaga nirlaba, pedagang distributor atau retail, perbankan, pemerintah dan
konsumen. ∆ Pembiayaan
Penyusunan SPK Cerdas
SPK cerdas pembangunan agroindustri berbasis padi pola divestasi
Selesai
23
Konsumen Gambar 3.4 Model pembangunan agroindustri berbasis padi dengan pola
divestasi Adapun peran tiap-tiap entitas adalah sebagai berikut:
Supplier saprotan, adalah mitra petani dengan peran yang demikian penting sebagai penyedia berbagai sarana produksi pertanian seperti bibit dan benih,
pupuk dan bahan-bahan lainnya. Petani, merupakan pelaku utama dalam mata rantai produksi beras, petani harus
diberdayakan,
ditingkatkan wawasan,
pengetahuan dan
juga tingkat
kesejahteraanya. Secara kolektif petani perlu untuk bergabung dalam kelembagaan yang kondusif untuk mengelola unit penggilingan padi modern.
Investor agroindustri lembaga nirlaba, merupakan entitas yang sentral sebagai inisiator dan investor unit penggilingan padi modern. Entitas ini harus diisi
dengan personil-personil yang kompeten sehingga dapat merancang dan melaksanakan semua program-program dalam pembangunan unit penggilingan
padi modern. Pemerintah, khususnya pemerintah daerah setempat, juga memiliki peran yang
penting dalam mempersiapkan petani dan kelembagaannya agar dapat mendukung program-program yang dijalankan oleh investor.
Pedagang beras, baik sebagai distributor atau retail, merupakan mitra unit penggilingan padi yang berperan untuk memasarkan produk untuk pasar lokal
ataupun regional. Dukungan Pemerintah Daerah
Petani Kelompok Tani
Agroindustri Berbasis Padi
Investor Lembaga Nirlaba
Lembaga Keuangan
Distributor Retail
Supplier Saprotan
24 Perbankan, merupakan mitra petani dan juga unit penggilingan padi yang dapat
memperlancar urusan transaksi bisnis dan urusan-urusan lainnya dalam bidang keuangan.
Konsumen atau masyarakat konsumen, adalah entitas yang juga penting sebagai konsumen beras. Perubahan selera konsumen perlu untuk direspon oleh unit
penggilingan padi dan petani agar produknya tetap menjadi pilihan konsumen.
Sebagai stopping point pada penelitian adalah penyusunan Sistem Penunjang Keputusan Cerdas SPK Cerdas Model Pembangunan Agroindustri
Berbasis Padi dengan Pola Divestasi, dengan konfigurasi seperti terlihat pada Gambar 3.5. Penyusunan SPK Cerdas dimaksudkan untuk membantu para
pengambil kebijakan untuk menentukan keputusan guna membangun agroindustri berbasis padi di suatu sentra produksi padi.
Gambar 3.5 Konfigurasi SPK secara umum