Formulasi Model Desain Model Sistem Pembangunan Agroindustri Berbasis Padi Dengan Pola Divestasi

51 kadar air tinggi, sekitar 25, dan gabah kering giling mengandung kadar air 14 Patiwiri 2006; Thahir 2010. Kapasitas Giling Penggilingan beras dirancang pada kapasitas 1 ton gkg per jam atau 8 ton gkg per hari waktu operasi 8 jam per hari. Sehingga kapasitas giling sebesar 2400 ton gkg per tahun atau 2 755 ton gkp per tahun. Transaksi Gabah Gabah disuplai oleh kelompok petani lokal dalam bentuk GKP. Harga pasar GKP sebesar Rp 4 000 per kg. Petani mendapatkan insentif produksi sebesar Rp 500 per kg GKP, sebagai insentif untuk meningkatkan produksi gabah. Investasi dan Divestasi Lembaga nirlaba akan membangun unit penggilingan padi modern dengan total investasi dan modal kerja Rp5.4 milyar per unit. Unit penggilingan padi akan didivestasi kepada kelompok tani lokal dengan tenggang waktu pembayaran selama 4 tahun tanpa bunga. Sumber pembiayaan untuk membiayai divestasi bersumber dari insentif produksi GKP. investasi_baru investasi durasi_angsuran reinvestasi alih_status perbaikan_pasca_panen nilai_pertamb_gkp_upp_baru profit_upp_baru insentif_gkp_upp_baru pertamb_pend_pt_upp_baru upp_sudah_tak_ekonomis upp_lunas upp_baru total_upp pertamb_gkp_upp_baru pertamb_gkp_upp_lunas nilai_pertamb_gkp_upp_lunas gkp_upp_lunas insentif_gkp_upp_lunas pertam_pend_pt_upp_lunas total_gkp total_pertamb_gkp ekivalen_beras peningktn_rend total_gkg total_beras pertamb_beras total_pertamb_beras Gambar 5.4 Diagram Forrester hubungan antara jumlah penggilingan beras, peningkatan tambahan pendapatan petani, peningkatan produksi beras dan variabel yang lain. Asumsi-Asumsi Mesin-mesin modern akan dipasang pada penggilingan beras, sehingga meningkatkan rendemen beras sosoh sebesar 2 dan dengan penanganan pasca panen yang lebih baik akan mengurangi kehilangan gabah sebesar 5. 52 Pada akhir tahun pembukuan keuangan, semua keuntungan bersih operasi penggilingan beras akan ditransfer ke petani sebagai tambahan pendapatan. Berdasarkan analisis finansial neraca rugi laba, keuntungan bersih usaha unit penggilingan padi mencapai Rp 800 juta per tahun. Beberapa parameter atau variabel yang digunakan dalam permodelan ini adalah sebagai berikut: UPP , unit penggilingan padi, unit UPP baru , unit penggilingan padi yang baru dibangu, unit UPP lunas, unit penggilingan padi yang sudah lunas atau sudah menjadi milik kelompok petani, unit UPP sudah tak ekonomis , unit penggilingan padi yang sudak tidak ekomis lagi untuk dioperasikan karena faktor umur dan kinerjanya sudah turun, unit Alih status , perubahan status unit penggilingan padi baru menjadi unit penggilingan padi lunas, unit Durasi angsuran , tenggang waktu angsuran untuk melunasi divestasi unit penngilingan padi, tahun Investasi, biaya atau dana yang diperlukan untuk membangun unit penggilingan padi baru, milyar rupiah Reinvestasi , dana yang diinvestasikan kembali yang berasal dari pembayaran divestasi, milyar rupiah Investasi baru , dana segar yang digunakan untuk investasi unit penggilingan padi, milyar rupiah GKP , gabah kering panen, yaitu gabah yang relatif baru dipanen dengan kadar air sekitar 25 , ton GKG , gabah kering giling, yaitu gabah kering panen yang dikeringkan lebih lanjut hingga berkadar air sekitar 14 , yaitu kadar air yang baik untuk proses penggilingan gabah, ton Insentif gkp , insentif diberikan kepada petani anggota dari unit penggilingan padi, besarnya insentif adalah Rp500,- per kg gkp Pertambahan beras , pertambahan beras yang berasal dari reduksi susut pasca panen 5 dan peningkatan rendemen giling 2, dalam ton Pertambahan pendapatn petani , pertambahan pendapatan petani sebagai anggota kelompok tani yang memiliki unit penggilingan padi modern, yang terdiri atas insentif gkp dan keuntungan netto usaha unit penggilingan padi, milyar rupiah. Persamaan Powersim nya adalah sebagai berikut: init upp_baru = 0 flow upp_baru = -dtalih_status +dtinvestasi init upp_lunas = 0 flow upp_lunas = -dtupp_sudah_tak_ekonomis +dtalih_status aux alih_status = upp_barudurasi_angsuran aux investasi = reinvestasi+investasi_baru aux ekivalen_beras = total_pertamb_gkp240027550.67 aux gkp_upp_lunas = upp_lunas2755 aux insentif_gkp_upp_baru = upp_baru1.4 aux insentif_gkp_upp_lunas = upp_lunas1.4 53 aux nilai_pertamb_gkp_upp_baru = pertamb_gkp_upp_baru0.0045 aux nilai_pertamb_gkp_upp_lunas = pertamb_gkp_upp_lunas0.0045 aux pertam_pend_pt_upp_lunas = insentif_gkp_upp_lunas+nilai_pertamb_gkp_upp_lunas aux pertamb_beras = peningktn_rendtotal_beras aux pertamb_gkp_upp_baru = perbaikan_pasca_panenupp_baru2755 aux pertamb_gkp_upp_lunas = perbaikan_pasca_panengkp_upp_lunas aux pertamb_pend_pt_upp_baru = insentif_gkp_upp_baru+nilai_pertamb_gkp_upp_baru+profit_upp_baru- 5.4reinvestasi aux profit_upp_baru = upp_baru0.8 aux reinvestasi = upp_barudurasi_angsuran aux total_beras = total_gkg0.67 aux total_gkg = total_gkp24002755 aux total_gkp = total_upp2755 aux total_pertamb_beras = ekivalen_beras+pertamb_beras aux total_pertamb_gkp = perbaikan_pasca_panentotal_gkp aux total_upp = upp_baru+upp_lunas const upp_sudah_tak_ekonomis = 0 const durasi_angsuran = 4 const investasi_baru = 10 const peningktn_rend = 0.02 const perbaikan_pasca_panen = 0.05 c. Verifikasi dan Validasi Model konseptual di atas telah divalidasi menggunakan face validity. Sebelum model divalidasi, model harus diverifikasi. Pengecekan harus dilakukan untuk menjamin tidak ada kesalahan dibuat dalam menyajikan model dalam komputasi. Pengecekan yang juga sangat penting adalah konsistensi satuan. Dimensi bagian sisi kiri dan kanan setiap persamaan harus sesuai Daalen Thissen 2001. Semua persamaan dan dimensi dalam model harus diperiksa secara hati-hati dan tidak ada kesalahan dalam model. Oleh karena itu, model telah divalidasi oleh sejumlah pakar yang sesuai dengan kepakaran dan keilmuannya.

5.2 Hasil dan Pembahasan

Pengembangan agroindustri berbasis beras membutuhkan dukungan pendanaan yang besar. Di sisi lain petani yang tertarik dengan agroindustri mengalami kekurangan modal Sumaryanto Nurmanaf 2007 dan kemampuan manajerial. Untuk menyelesaikan masalah ini, pengembangan denngan metode divestasi dapat diguanakan. Satu unit penggilingan padi dibangun dan dioperasikan. Setelah penggilingan beras beroperasi dengan baik, maka penggilingan beras akan didivestasi kepada kelompok petani lokal. Pembayaran divestasi digunakan untuk membangun kembali revolving penggilingan beras yang lain, disebut metode bergulir rolling method dalam investasi atau reinvestasi. 54 Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah penghasil beras di Jawa Barat, dengan produksi sekitar 600 ribu ton gabah per tahun. Daerah ini membutuhkan sekitar 200 unit penggilingan padi modern berkapasitas 3 000 ton gabah per unit tahun. Jika penggilingan beras dilakukan dengan cara konvensional, dengan pengadaan 5 unit per tahun, dibutuhkan jangka penyelesaian selama 40 tahun untuk menggiling total produksi gabah tersebut. Dengan metode divestasi, jangka waktu penyelesaian lebih cepat, karena menggunakan metode investasi bergulir. Terdapat dua faktor yang memiliki interaksi tinggi dan dinamis, yaitu alokasi pendanaan dan waktu penyelesaian. Bila dialokasikan dana yang relatif kecil, maka diperlukan waktu yang cukup lama untuk penyelesaian pembanguan unit penggilingan padi modern untuk memenuhi kebutuhan layanan penggilingan padi bagi kawasan tertentu. Sebaliknya bila dialokasikan dana yang relatif besar maka waktu penyelesaiannya dapat diperpendek. Berdasarkan kondisi yang telah disebutkan, alokasi pendanaan merupakan faktor kritis dan pembatas. Tiga skenario disusun, yaitu skenario investasi rendah, menengah, tinggi, dengan alokasi 5, 10, dan 15 unit penggilingan padi modern per tahun. Skenario I Dalam skenario ini, dialokasikan dana untuk pembangunan 5 unit penggilingan padi modern per tahun atau sama dengan 5 x Rp 5.4 milyar atau Rp 27 milyar per tahun. Divestasi penggilingan beras pada kelompok petani lokal menggunakan jangka waktu pembayaran selama 4 tahun. Asumsi bahwa semua keuntungan diberikan ke kelompok tani. Petani perseorangan juga diberikan insentif Rp 500 per kg gabah sebagai stimulan untuk peningkatan produksi gabah. Sumber pendapatan ini digunakan untuk pembayaran kembali divestasi unit penggilingan padi. Hasil simulasi skenario ini dapat dilihat pada Gambar 5.5. Investasi dilakukan pada 5 unit per tahun secara konstan. Berdasarkan divestasi dan reinvestasi atau metode bergulir, jumlah unit penggilingan padi modern baru meningkat garis no. 2 Gambar 5.5 dan jumlah total beras meningkat secara cepat. Untuk mencapai 200 unit penggilingan beras, dibutuhkan waktu 15 tahun. Waktu penyelesaian ini ternyata lebih cepat daripada metode konvensional yang membutuhkan waktu 40 tahun. Laju peningkatan pertambahan pendapatan petani ditunjukkan pada Gambar 5.6. Penggunaan terminologi pertambahan pendapatan petani lebih sederhana daripada dengan istilah total pendapatan. Garcia-Alonso et al. 2009 menyatakan bahwa penentuan atau penghitungan keuntungan usahatani bruto sangat sulit dan berbiaya mahal, sebab membutuhkan semua nilai input dan semua nilai produk yang dihasilkan. Oleh karena itulah pada penelitian ini digunakan terminologi pertambahan pendapatan petani, bukan total pendapatan petani.