68 dipertimbangkan karena tidak mungkin aktivitas ini akan dapat menangani
seluruh produksi gabah yang ada. Demikian juga dengan partisipasi petani, tidak mungkin seluruh petani akan dengan serta merta bergabung kedalam
kelompok tani.
Jadi, KG = fh,L,P..........................................................................10 Dimana:
KG: Ketersediaan gabah, ton per tahun h: bagian atau porsi yang menjadi target 0h1
L : Luas panen, ha per tahun P : Produktivitas lahan dan tanaman padi, ton per ha
Untuk memilih alternatif kapasitas RMU adalah sebagai berikut: Hitung : KGb
Bila KGb = m, m adalah bilangan bulat m0, maka alternatif pilihan Kapasitas pilihan adalah tipe besar sebanyak m unit.
Bila ternyata KGb1, maka Hitung KGs
Bila KGs = n, n adalah bilangan bulat dan n0, maka alternatif
pilihan kapasitas tipe sedang sebanyak n unit. Bila ternyata KGs1, maka
Hitung KGk Bila KGk = r, r1 r bilangan bulat, maka alternatif pilihan
kapasitas adalah tipe kecil sebanyak r unit. Bila KGk 1, berarti tidak perlu dibangun unit penggilingan baru
karena ketersediaan bahan baku tidak mencukupi.
6.3.2. Sub-Model Kelayakan Investasi
Sub-model kelayakan investasi dimaksudkan untuk mengevaluasi atas kelayakan investasi yang akan dilakukan. Penghitungan kelayakan investasi ini
akan menggunakan teknik fuzzy. Bila berdasarkan hasil perhitungan kelayakan investasinya layak, maka pembangunan unit penggilingan padi modern bisa
dilaksanakan, sebaliknya bila tidak layak maka tidak perlu untuk dilaksanakan. 6.3.4. Sub-Model Peningkatan Produksi Beras
Sub-model peningkatan produksi beras dimaksudkan untuk mengetahui adanya peningkatan produksi beras karena upaya perbaikan sejak tahap
pemanenan, perontokan, pengangkutan, pengeringan dan penggilinga gabah. PPB = f ∆1, ∆2, ∆3, ∆4, ∆5 ......................................................... 11
Dimana, PPB: Peningkatan produksi beras,
∆1 : reduksi susut panen, ∆2 : reduksi susut perontokan,
∆3 : reduksi susut pengangkutan, ∆4 : reduksi susut pengeringan,
∆5 : reduksi susut penggilingan,
69
6.3.5. Sub-Model Peningkatan Pendapatan Petani
Sub-model peningkatan pendapatan petani dimaksudkan untuk mendapatkan informasi pengaruh pembangunan agroindustri berbasis tanaman
padi ini terhadap pendapatan petani, yang merupakan salah satu faktor penting untuk mengangkat tingkat kesejahteraan petani padi. Pada kajian ini
peningkatan pendapatan petani dapat diperoleh dari faktor peningkatan produksi beras dan sisa hasil usaha SHU atas kepesertaan petani dalam
kepemilikan RMU dan peningkatan harga beras sesuai dengan peningkatan mutu beras yang dihasilkan.
∆pp = f ∆pb, shu , ∆hb ...............................................................12 Dimana:
∆pp : Peningkatan pendapatan petani, rupiah per tahun ∆pb : Peningkatan produksi beras petani, ton per tahun
shu : Sisa hasil usaha RMU yang dibagikan kepada petani, rupiah per tahun ∆hb : Peningkatan harga beras petani, rupiah per ton.
6.4. Desain Aplikasi
Input dari sistem yang terutama berupa potensi bahan baku, yaitu ketersediaan gabah kering panen per tahun dan tingkat suku bunga pinjaman,
yaitu tingkat suku bunga rendah, sedang atau tinggi. Sedangkan output form- nya meliputi: form login, menu, output kapasitas penggilingan terpilih,
kelayakan investasi, pertambahan produksi beras dan pertambahan pendapatan petani. Contoh algoritma yang digunakan dalam SPK Cerdas Gilpamor dapat
dilihat pada Lampiran 6.
Desain form login dan form input disajikan pada Gambar 6.3 dan 6.4.
Gambar 6.3 Tampilan login SPK Cerdas GILPAMOR