14
2.5 Analisis Finansial
Teknik yang digunakan dalam analisis finansial perusahaan agroindustri serupa dengan yang digunakan pada perusahaan komersial lainnya. Kriteria yang
menentukan keputusan manajemen dan investasi juga serupa. Aspek finansial mengenai kelayakan usaha agroindustri dapat dianalisis
dengan penghitungan ukuran-ukuran berdiskonto seperti 1 manfaat sekarang neto net present worth NPW atau net present value NPV, 2 tingkat
pengembalian internal internal rate of return IRR, 3 perbandingan manfaat- biaya benefit-cost ratio atau BC ratio. Oleh karena analisis finansial
merupakan pekerjaan yang membutuhkan waktu lama serta menghabiskan biaya, maka dianjurkan untuk melakukan penilaian pendahuluan atas kelayakan
finansial satu perusahaan agroindustri. Pada tahap ini dapat dihitung ukuran- ukuran kemanfaatan perusahaan agroindustri yang tidak berdiskonto, seperti 1
perbandingan hasil terhadap pengeluaran profit loss per unit of production. 2 masa pembayaran kembali payback period dan 3 titik impas break-
evenpoint BEP.
Adapun langkah-langkah analisis finansial perusahaan agroindustri sebagai berikut: 1 menentukan pola penghasilan yang mungkin, 2 memperkirakan
kapasitas dan harga untuk tiap-tiap produk dan pasar, 3 menyiapkan prakiraan awal biaya investasi dan operasi, 4 menentukan suplai potensial bahan baku
termasuk harga, 5 melakukan penilaian awal kelayakan finansial, 6 melakukan analisis finansial yang lengkap dari beberapa alternatif, 7 melakukan analisis
sensitivitas melalui identifikasi variabel-variabel kunci dalam kinerja finansial perusahaan yang diusulkan, 8 membandingkan hasil analisis dan kriteria
investasi, dan 9 mengidentifikasi kondisi dimana perusahaan yang diusulkan tidak memenuhi kriteria investasi Brown 1994.
a Net Present Value
Net Present Value. Net Present Value NPV merupakan nilai kini pendapatan bersih suatu usaha dalam satu siklus usaha yang diperhitungkan
dengan menggunakan tingkat bunga pinjaman yang berlaku. Suatu usaha dinyatakan layak secara finansial jika nilai NPV positif.
b Payback Period
Payback period PBP adalah jangka waktu kembalinya keseluruhan jumlah
investasi kapital yang ditanamkan, dihitung mulai dari permulaan proyek sampai dengan arus nilai neto produksi tambahan sehingga mencapai jumlah keseluruhan
investasi kapital yang ditanamkan. Pada umumnya payback period merupakan ukuran kemanfaatan yang tidak berdiskonto meskipun sebenarnya payback
period dapat juga dihitung dengan memperhitungkan faktor diskonto.
Alternatif investasi yang mempunyai umur ekonomis lebih besar dari periode pengembalian maka alternatif tersebut dinyatakan layak. Sebaliknya, bila
PBP lebih besar dari estimasi umur ekonomis suatu investasi maka dikatakan investasi tersebut tidak layak.