94 pencampuran  tersebut,  bilangan  asam  yang  dihasilkan  tidak  terlalu  tinggi
yaitu  sebesar  8,21.  Selain  itu,  untuk  mendapatkan  minyak  nilam  dengan bilangan  asam  yang  rendah  dapat  dilakukan  dengan  menurunkan  tekanan
kurang dari 1,5 bar gauge.
g. Pembandingan Kelarutan Alkohol 90
Minyak nilam hasil penyulingan skala  IKM lebih sukar larut dalam etanol  90  .  Hal  ini  ditandai  dengan  tingginya  nilai  perbandingan
kelarutannya  yaitu  1  :  8,5.  Fenomena  sebaliknya  terjadi  pada  minyak  hasil penyulingan  menggunakan  peralatan  prototipe.  Minyak  hasil  penyulingan
dengan alat prototipe lebih mudah larut dalam alkohol dengan perbandingan 1 : 3.
Kelarutan  minyak  nilam  dalam  etanol  juga  dipengaruhi  komponen yang ada di dalamnya. Bila komponen yang lebih dominan di dalam minyak
nilam adalah seskuiterpen dan terpen-Onya cenderung sedikit, maka minyak akan sukar larut dalam alkohol. Dengan demikian, komponen yang dominan
dalam  minyak  hasil  skala  IKM  seskuiterpen  dan  kandungan  terpen-Onya kecil. Hal ini seiring dengan hasil pengujian bobot jenis dan indeks biasnya
yang cenderung tinggi. Pada  minyak  nilam  hasil  penyulingan  dengan  peralatan  prototipe,
peningkatan  tekanan  menghasilkan  minyak  nilam  yang  makin  mudah  larut dengan  alkohol.  Hal  tersebut  dikarenakan  kadar  patchouly  alcohol  makin
meningkat seiring dengan perlakuan tekanan.  Bila kadar patchouly alcohol dalam  minyak  nilam  meningkat  maka  kelarutan  dalam  alkoholnya  pun
meningkat.  Hal  ini  dikarenakan  patchouly  alcohol  termasuk  ke  dalam golongan seskuiterpen alkohol Zainuddin, Dadan, dan Yanyan, 2004.
h. Pembandingan Bilangan Ester
Bilangan ester dapat menurun karena adanya hidrolisa ester menjadi asam  dan  alkohol.  Komponen  ester  dalam  minyak  nilam  merupakan  salah
satu  komponen  yang  membentuk  bau  khas  pada  minyak.  Komponen  ester dalam  minyak  hasil  penyulingan  dengan  peralatan  prototipe  lebih  tinggi
95
17.5 22.54
57.62
35.58
10 20
30 40
50 60
70
0.5 1
1.5 Campuran
Tekanan bar gauge Bilangan
ester
sehingga  bau  khas  minyak  nilam  lebih  terasa  daripada  minyak  hasil penyulingan skala IKM.
Bilangan  ester  akan  menurun  bila  terjadi  hidrolisa  ester  dengan  air dan  suhu  yang  terlalu  tinggi.  Hidrolisa  ester  akan  meningkatkan  bilangan
asam. Hal tersebut dikarenakan hidrolisa ester akan menghasilkan asam dan alkohol.  Semakin  tinggi  tekanan  yang  diterapkan  dalam  kondisi  proses,
maka semakin tinggi pula suhu yang digunakan. Dengan demikian, semakin tinggi tekanan, semakin tinggi pula bilangan esternya Guenther, 1947. Hal
ini dapat dilihat pada Gambar 42. Pada tekanan 1,5 bar bilangan ester dari minyak nilam sebesar 57,62.
Dengan  demikian,  kandungan  minyak  tersebut  sebagian  besar  didominasi oleh  komponen  ester.  Bau  khas  nilam  lebih  menyengat  pada  minyak  hasil
penyulingan  dengan  tekanan  1,5  bar.  Hal  ini  dikarenakan  komponen  ester yang membentuk aroma khas dari minyak Ketaren, 1985.
Gambar 42. Hubungan peningkatan tekanan terhadap bilangan ester
i. Pembandingan Kadar Patchouly Alcohol PA