Pembandingan Indeks Bias Pembandingan Mutu Minyak Nilam Hasil Penyulingan IKM dengan Prototipe

88 Gambar 37 menunjukkan penerapan tekanan 1,5 bar gauge pada proses penyulingan prototipe akan merusak warna minyak nilam. Pada tekanan tersebut, warna minyak nilam menjadi gelap atau mengalami kegosongan. Dengan demikian, proses penyulingan sebaiknya dilakukan pada tekanan di bawah 1,5 bar gauge agar tidak merusak warna minyak nilam. Kelemahan warna minyak yang dihasilkan pada tekanan 1,5 bar gauge dapat diatasi dengan mencampurkan minyak hasil penyulingan dengan tekanan 0,5 bar, 1 bar, dan 1,5 bar dengan perbandingan yang sesuai dengan perolehan minyak tiap tahapannya. Selain itu, agar tidak terjadi kegosongan pada warna minyak nilam yang dihasilkan sebaiknya batas tertinggi penerapan tekanan dalam proses penyulingan kurang dari 1,5 bar gauge .

c. Pembandingan Indeks Bias

Nilai indeks bias dipengaruhi oleh kekentalan dan kerapatan minyak, semakin tinggi kerapatan minyak maka nilai indeks biasnya semakin tinggi. Kerapatan minyak yang tinggi disebabkan banyaknya komponen minyak yang merupakan fraksi berat yaitu seskuiterpen Nurjannah, et al., 1991. Menurut Deguerry, et al. 2006, komponen seskuiterpen minyak nilam mayoritas berupa patchoulol. Berdasarkan data Tabel 16, fraksi berat hasil penyulingan skala IKM lebih besar daripada hasil penyulingan dengan alat prototipe. Hal ini dapat disebabkan oleh waktu penyulingan pada skala IKM yang lebih lama daripada penyulingan dengan alat prototipe. Peningkatan tekanan pada kondisi proses penyulingan prototipe menyebabkan nilai indeks biasnya meningkat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah fraksi berat dalam minyak sehingga kerapatan molekul minyak semakin tinggi. Keterkaitan peningkatan tekanan terhadap nilai indeks bias dapat dilihat pada Gambar 38. 89 1.414 1.417 1.415 1.413 1.41 1.411 1.412 1.413 1.414 1.415 1.416 1.417 1.418 0.5 1 1.5 Campuran Tekanan bar gauge Nilai indeks bias Gambar 38. Hubungan peningkatan tekanan terhadap nilai indeks bias minyak nilam Pada Gambar 38 terlihat nilai indeks bias terendah dihasilkan dari kondisi proses penyulingan dengan tekanan 0,5 bar yaitu sebesar 1,413. Nilai indeks bias tertinggi diperoleh dari penyulingan dengan tekanan 1,5 bar sebesar 1,417. Hal tersebut menunjukkan pada tekanan 1,5 bar, komponen yang tersuling merupakan komponen berat yang menyebabkan nilai indeks biasnya tinggi. Selain itu, semakin lama waktu penyulingan maka nilai indeks bias akan semakin meningkat Guenther, 1947. Pencampuran pada minyak hasil penyulingan prototipe dimaksudkan untuk memperoleh nilai indeks bias minyak secara keseluruhan dalam satu kali proses penyulingan dengan peralatan prototipe.

d. Pembandingan Bobot Jenis