128 Lampiran 4. Prosedur Analisis Karakterisasi Minyak Atsiri
1. Penentuan Warna Minyak Nilam
Metode ini didasarkan pada pengamatan visual dengan menggunakan indra penglihatan mata langsung, terhadap contoh minyak nilam.
Prosedur :
Contoh minyak nilam dipipet sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi serta hindari adanya gelembung. Tabung reaksi berisi contoh
minyak nilam disandarkan pada kertas berwarna putih. Kemudian diamati warnanya dengan mata langsung. Jarak pengamatan 30 cm antara mata dengan
contoh.
2. Kadar Air Nilam Kering
Metode pengukuran kadar air yang digunakan adalah Bidwell-Sterling. Sebanyak 10 gram bahan dimasukkan ke dalam labu berukuran 500 ml, dan
ditambahkan 200 ml toluen. Lalu labu dipasangkan pada aufhauser yang dilengkapi dengan pendingin tegak kondensor dan dididihkan selama 1 jam.
Jika jumlah air tidak bertambah lagi, maka penyulingan dihentikan. Volume air yang tersuling dapat dibaca pada skala yang terdapat pada aufhauser.
Perhitungan untuk mencari kadar air adalah sebagai berikut : Kadar air wb = Volume air ml
x 100 Bobot contoh gr
3. Kadar Air Kayu Bakar berdasarkan ASTM American Society for Testing
and Material D2016
Sampel kayu bakar diiris kecil-kecil dan tipis sebanyak 5 gram. Kemudian dimasukkan ke dalam wadah alumunium foil yang telah ditimbang sebagai
pengganti cawan alumunium. Lalu bobot sampel kayu bakar dan wadah alumunium foil ditimbang dan dicatat.
Setelah dilakukan penimbangan awal, sampel kayu bakar beserta wadahnya dimasukkan ke dalam oven selama 4 jam pada suhu 103 °C ± 2 °C.
Lalu didinginkan selama 15 menit di dalam desikator. Kemudian ditimbang
129 bobot akhir secara keseluruhan. Pemanasan sampel dan wadahnya dilakukan
di dalam oven lagi selama 30 menit dan didinginkan kembali dalam desikator. Setelah itu bobot sampel dan wadah ditimbang kembali. Prosedur tersebut
dilakukan berulang kali sampai bobot sampel dan wadah konstan. Perhitungan kadar air kayu bakar ini dapat menggunakan rumus :
Kadar air bb = m
1
- m
2
x 100 m
1
Keterangan : m
1
= bobot awal sampel + bobot wadah m
2
= bobot akhir sampel + bobot wadah
Perhitungan bobot kayu bakar yang menghasilkan energi : B
k
K.a = 0 = B
a
– K.a
1
x B
a
Bobot kayu penghasil energi K.a = 20 = 20 x B
k
+ B
k
100 - 20 Keterangan :
B
k
= bobot kayu bakar kering tanpa air B
a
= bobot kayu bakar basah
4. Rendemen SNI 06-3735-1995