78
d. Pembandingan Efisiensi Separator Skala IKM dengan Prototipe
Separator  merupakan  salah  satu  alat  yang  penting  dalam  sistem penyulingan. Campuran minyak dengan air akan dipisahkan di dalam alat
ini. Prinsip pemisahan minyak dengan air yang berlaku di separator skala IKM sama dengan prototipe separator walaupun bentuknya berbeda.
Separator  dikatakan  efisien  penggunaannya  bila  minyak  dapat langsung  terpisah  sempurna  dengan  air  setelah  keluar  dari  separator.
Indikator  minyak  terpisah  sempurna  dengan  air  yaitu  penampakan minyak  yang  jernih  setelah  keluar  dari  separator.  Selain  itu  air  sisa
penyulingan tidak mengandung butir-butir minyak. Separator  skala  IKM  masih  belum  efisien  bila  ditinjau  dari  segi
disain. Disain tabung dalam separator skala IKM diameternya lebih besar daripada  diameter  tabung  dalam  prototipe  separator.  Diameter  tabung
dalam separator yang terlalu luas sulit untuk menyatukan butiran-butiran minyak  yang  terdapat  di  air  lapisan  atas  dalam  tabung  bagian  dalam
separator. Diameter tabung bagian dalam prototipe separator juga belum optimal  untuk  menyatukan  butiran-butiran  minyak  pada  lapisan  atas
permukaan  air  pada  tabung  bagian  dalam  prototipe  separator.  Diameter tabung  bagian  dalam  untuk  tiap  separator  telah  dijelaskan  pada  sub  bab
pembahasan sebelumnya.
e. Pembandingan Efisiensi Proses Penyulingan Secara Keseluruhan
Efisiensi  proses  penyulingan  secara  keseluruhan  sangat ditentukan  dari  tiap  sub  sistem  yang  menyusunnya.  Efisiensi  proses
penyulingan  secara  keseluruhan  pada  penyulingan  IKM  dan  prototipe dapat  dilihat  dalam  Gambar  32  dan  33.  Gambar  32  memperlihatkan
efisiensi  pada  setiap  sub  sistem  penyulingan  IKM  dan  efisiensi  proses penyulingan secara keseluruhan sebesar 23,80 . Nilai efisiensi tersebut
masih  sangat  rendah.  Bila  dilihat  berdasarkan  efisiensi  sub  sistemnya, nilai  efisiensi  proses  penyulingan  keseluruhan  yang  rendah,  disebabkan
rendahnya nilai efisiensi pada boiler yang digunakan yaitu sebesar 33,92 .  Pada  proses  penyulingan  skala  IKM,  energi  banyak  terbuang  di
79 boiler
. Selain efisiensi boilernya yang rendah, rendahnya efisiensi proses penyulingan  keseluruhan  juga  disebabkan  oleh  rendahnya  efisiensi
kondensor. Air pendingin di dalam bak kondensor belum terlalu optimal dalam menyerap panas dari kondensor. Hal ini terlihat dari suhu destilat
yang  dihasilkan  masih  lebih  tinggi  dari  suhu  destilat  hasil  penyulingan prototipe yaitu sebesar 35,91 °C.
Berdasarkan Gambar
33, efisiensi
proses penyulingan
keseluruhan  prototipe  jauh  lebih  baik  daripada  skala  IKM  yaitu  sebesar 70,01  .  Hal  tersebut  tidak  terlepas  dari  efisiensi  tiap  sub  sistemnya.
Misalnya  saja  efisiensi  prototipe  boiler  dan  kondensor  jauh  lebih  baik daripada IKM. Dengan demikian, efisiensi proses secara keseluruhannya
pun akan lebih meningkat.
80 Gambar 32. Neraca energi proses penyulingan IKM
Boiler ξ
= 33,92 T
air awal
= 27,5 °C
T
steam
= 100 °C Energi kayu
bakar padatan 3.365,98 MJ
Loss energi di
boiler 2.224,32 MJ
Energi steam yang keluar uap, T
steam
= 100 °C 1.141,66 MJ
Loss energi di pipa boiler-
ketel 18,16 MJ
ξ = 98,41
Ketel P =  1 bar gauge
ξ = 94,75
Energi uap air yang masuk ke ketel uap
1.123,50 MJ
Loss energi di seluruh
permukaan bagian ketel 59,02 MJ
Energi uap air yang masuk ke kondensor uap
T = 100 °C 1.059,27 MJ
Loss energi di pipa ketel-
kondensor ξ
= 99,51 5,20 MJ
Kondensor uap- cairan
801,06 MJ ξ
= 75,62
Destilat Minyak dan Air
T = 35,91 °C, ξ
total
= 23,80
81 Gambar 33. Neraca energi proses penyulingan prototipe
Boiler ξ
= 77,59 T
air awal
= 25,5°C
T
steam
= 145,2 °C
Energi kayu bakar padatan
1.908,66 MJ Loss
energi di boiler
427,73 MJ
Energi uap air yang keluar uap, T
steam
= 145,2 °C
1.480,93 MJ Loss
energi di pipa boiler- ketel
74,54 MJ ξ
= 94,97
Ketel P = 0,5;1;1,5 bar
gauge ξ
= 97,20 Energi uap air yang
masuk ke ketel uap 1.406,39 MJ
Loss energi di seluruh
permukaan bagian ketel 39,41 MJ
Energi uap air yang masuk ke kondensor
uap T =
111,61;120,42;127,62 °C 1.355,63 MJ
Loss energi di pipa ketel-
kondensor ξ
= 99,17 11,34 MJ
Kondensor uap- cairan
1.336,29 MJ ξ
= 98,57
Destilat Minyak dan Air
T = 31,17 °C, ξ
total
= 70,01
82
4. Pemurnian Minyak Hasil Penyulingan