Alat Bahan dan Alat Uji Mutu Minyak Nilam Hasil Penyulingan a. Bahan

17 • Pencatat waktu Stopwatch. • Labu pemisah digunakan untuk memisahkan minyak dengan air pada saat setelah proses penyulingan. • Gelas ukur 50 ml digunakan untuk menghitung laju destilat per 10 menit.

2. Bahan dan Alat Uji Mutu Minyak Nilam Hasil Penyulingan a. Bahan

Bahan yang digunakan untuk menguji mutu minyak nilam hasil penyulingan antara lain : Na-sulfat anhidrat, etanol 90, etanol 95 , indikator PP, larutan KOH 0.1 N, larutan KOH 0.5 N, dan larutan HCl 0.5 N.

b. Alat

Peralatan yang akan digunakan dalam analisa mutu minyak nilam terdiri dari : • Timbangan analitik digunakan untuk menimbang sampel baik minyak nilam, kayu bakar, dan nilam kering dengan ketelitian empat angka di belakang koma. • Clavenger digunakan untuk membaca volume minyak yang tersuling dalam uji kadar minyak nilam kering. • Aufhauser digunakan untuk membaca volume air yang tersuling dalam pengujian kadar air nilam kering. • Oven digunakan dalam pengujian kadar air kayu bakar. • Heating Mantel digunakan sebagai pengganti penangas dalam pengujian kadar minyak nilam kering. • Penangas air digunakan sebagai pemanas dalam pengujian kadar air dan bilangan ester. • Sirkulator digunakan untuk menyirkulasikan air pendingin yang digunakan dalam pengujian kadar air dan kadar minyak nilam kering serta pengujian bilangan ester minyak nilam. 18 • Kondensor digunakan sebagai pendingin pada pengujian kadar air dan kadar minyak nilam kering serta pengujian bilangan ester. • Sudip digunakan untuk menuangkan Na-sulfat anhidrat. • Alumunium foil digunakan sebagai pengganti cawan alumunium dalam uji kadar air kayu bakar. • Kain monel digunakan untuk menyaring minyak yang telah dimurnikan dengan Na-sulfat anhidrat. • Polarimeter digunakan dalam pengukuran putaran optik minyak nilam. • Refraktometer digunakan dalam pengukuran indeks bias minyak nilam. • Piknometer digunakan untuk mengukur bobot jenis minyak nilam. • Peralatan analisis gelas minyak atsiri terdiri dari : termometer alkohol, buret, gelas ukur 10 ml, gelas ukur 25 ml, gelas ukur 50 ml, gelas ukur 250 ml, gelas piala 250 ml, labu erlenmeyer 300 ml, labu erlenmeyer 500 ml, pipet tetes, botol penampung, corong, labu distilasi 1000 ml, dan pipet tetes.

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan di dua tempat yaitu penyulingan rakyat skala IKM Industri Kecil Menengah di Cibeureum, Kuningan dan Laboratorium Teknologi Industri Pertanian Leuwikopo, Bogor. Penelitian ini dilaksanakan mulai 8 Maret 2008 sampai dengan 10 Juli 2008.

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini terdiri dari dua tahapan yaitu :

1. Penelitian Pendahuluan a.

Studi Kinerja Penyulingan Minyak Nilam IKM Kegiatan studi kinerja penyulingan dilakukan untuk mengamati proses penyulingan yang dilakukan di masyarakat. Studi kinerja dilakukan di tempat penyulingan minyak nilam skala IKM Industri