129 bobot akhir secara keseluruhan. Pemanasan sampel dan wadahnya dilakukan
di dalam oven lagi selama 30 menit dan didinginkan kembali dalam desikator. Setelah itu bobot sampel dan wadah ditimbang kembali. Prosedur tersebut
dilakukan berulang kali sampai bobot sampel dan wadah konstan. Perhitungan kadar air kayu bakar ini dapat menggunakan rumus :
Kadar air bb = m
1
- m
2
x 100 m
1
Keterangan : m
1
= bobot awal sampel + bobot wadah m
2
= bobot akhir sampel + bobot wadah
Perhitungan bobot kayu bakar yang menghasilkan energi : B
k
K.a = 0 = B
a
– K.a
1
x B
a
Bobot kayu penghasil energi K.a = 20 = 20 x B
k
+ B
k
100 - 20 Keterangan :
B
k
= bobot kayu bakar kering tanpa air B
a
= bobot kayu bakar basah
4. Rendemen SNI 06-3735-1995
Rendemen minyak ditentukan berdasarkan perbandingan antara volume minyak yang dihasilkan dengan berat bahan awal yang disuling. Rendemen
minyak dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut : Rendemen minyak wb = Volume minyak ml
Berat bahan g
5. Bobot Jenis SNI 06-1312-1998
Bobot jenis adalah perbandingan antara bobot minyak terhadap bobot air pada volume dan suhu yang sama.
Prosedur :
Piknometer dicuci dan dibersihkan, kemudian dibilas dengan etanol. Bagian dalam piknometer dikeringkan dengan arus udara kering dan tutupnya
disisipkan. Piknometer diletakkan di dalam lemari timbangan selama 30 menit dan ditimbang m. Piknometer diisi dengan air suling terlebih dahulu, lalu
130 didinginkan sampai suhu 25 ºC, sambil menghindari adanya gelembung-
gelembung. Piknometer dicelupkan ke dalam termostat pada suhu 25 ºC ± 0,2 ºC selama 30 menit dan atur permukaan air suling sampai garis tanda. Lalu
piknometer dibiarkan di dalam timbangan selama 30 menit, kemudian ditimbang beratnya m
1
. Setelah itu, piknometer dikosongkan dan dicuci dengan etanol, lalu dikeringkan dengan arus udara kering. Piknometer diisi
dengan contoh minyak dan hindari adanya gelembung-gelembung udara. Piknometer dicelupkan kembali ke dalam penangas air pada suhu 25 ºC ± 0,2
ºC selama 30 menit dan permukaan minyak diatur sampai garis tanda. Piknometer dikeringkan dan tutupnya disisipkan. Piknometer dibiarkan di
dalam lemari timbangan selama 30 menit dan ditimbang m
2
. Perhitungannya sebagai berikut :
Bobot Jenis d
25 25
= m
2
– m m
1
– m Keterangan :
m adalah bobot piknometer kosong m
1
adalah bobot piknometer berisi air pada suhu 25 ºC m
2
adalah bobot piknometer berisi minyak atsiri pada suhu 25 ºC
6. Indeks Bias
Metode ini didasarkan pada pengukuran langsung sudut bias minyak yang dipertahankan pada kondisi suhu yang tetap.
Prosedur :
Air dialirkan melalui refraktometer agar alat ini berada pada suhu pembacaan yang dilakukan. Suhu tidak boleh lebih dari ± 2 ºC dari suhu
referensi dan harus dipertahankan dengan toleransi ± 0,2 ºC. Suhu minyak harus sama dengan suhu dimana pengukuran dilakukan. Pemanasan dilakukan
bila suhu telah stabil. Perhitungannya sebagai berikut : Indeks bias n
t D
= n
t1 D
+ 0,0004 t1 - t Keterangan :
t1 adalah pembacaan yang dilakukan pada suhu pengerjaan t1. t adalah pembacaan yang dilakukan pada suhu pengerjaan t.
131 0,0004 adalah faktor koreksi untuk indeks bias minyak nilam setiap
derajat.
7. Putaran Optik