92
-56.3 -66.5
-72.5 -63.8
-80 -70
-60 -50
-40 -30
-20 -10
0.5 1
1.5 Campuran
Tekanan bar gauge Nilai putaran
optik
Gambar 40. Hubungan peningkatan tekanan terhadap nilai putaran optik minyak nilam
Berdasarkan Gambar 40, nilai putaran optik tertinggi diperoleh dari proses penyulingan dengan tekanan 0,5 yaitu sebesar -56,3. Nilai putaran
optik terendah diperoleh dari proses penyulingan dengan tekanan 1,5 bar sebesar -72,5. Komponen berat pada minyak nilam bersifat memutar ke kiri.
Dengan demikian, dapat terlihat bahwa minyak nilam yang diperoleh pada tekanan 1,5 bar didominasi dengan komponen berat. Uji nilai putaran optik
pada minyak hasil penyulingan dengan tekanan 0,5 bar, 1 bar, dan 1,5 bar dimaksudkan untuk mendapatkan nilai putaran optik dari minyak yang
dihasilkan pada satu kali proses penyulingan.
f. Pembandingan Bilangan Asam
Sebagian besar komponen minyak nilam terdiri dari komponen- komponen bersifat asam. Komponen-komponen bersifat asam ini terdapat
pada komponen-komponen dengan bobot molekul tinggi Zainuddin, Dadan, dan Yanyan, 2004. Komponen-komponen dengan bobot molekul
yang tinggi tidak mudah diekstrak. Oleh karena itu diperlukan tekanan bertahap dalam proses penyulingan ini. Namun bila nilai bilangan asam
93
1.15 6.34
23.69
8.21 5
10 15
20 25
0.5 1
1.5 Campuran
Tekanan bar gauge Bilangan
asam
terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada minyak yang berupa perubahan bau minyak Guenther, 1947.
Bilangan asam pada minyak hasil penyulingan skala IKM hanya sebesar 1,51 sedangkan minyak hasil penyulingan dengan alat prototipe
bilangan asamnya mencapai 8,21. Tingginya bilangan asam minyak hasil penyulingan dengan alat prototipe disebabkan tingginya suhu penyulingan.
Hal tersebut dikarenakan adanya perlakuan tekanan bertahap. Semakin tinggi tekanan yang digunakan selama penyulingan, maka suhu juga akan
meningkat. Semakin tinggi tekanan yang digunakan, semakin tinggi bilangan asam minyak nilam Ketaren, 1985. Fenomena ini dapat dilihat
dalam data analisa minyak pada Lampiran 6 dan pada Gambar 41.
Gambar 41. Hubungan peningkatan tekanan terhadap bilangan asam
Pada Gambar 41 terlihat bahwa minyak nilam hasil penyulingan dengan tekanan 0,5 bar memiliki nilai bilangan asam yang terendah yaitu
sebesar 1,15. Pada minyak nilam hasil penyulingan dengan tekanan 1,5 bar bilangan asamnya sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan komponen fraksi
berat yang tersuling pada tekanan 1,5 bar bersifat asam Zainuddin, Dadan, dan Yanyan, 2004. Oleh karena itu, agar nilai bilangan asam minyak nilam
hasil penyulingan dengan alat prototipe tidak terlalu tinggi, maka diperlukan pencampuran minyak hasil dari ketiga proses penyulingan tersebut. Dengan
94 pencampuran tersebut, bilangan asam yang dihasilkan tidak terlalu tinggi
yaitu sebesar 8,21. Selain itu, untuk mendapatkan minyak nilam dengan bilangan asam yang rendah dapat dilakukan dengan menurunkan tekanan
kurang dari 1,5 bar gauge.
g. Pembandingan Kelarutan Alkohol 90