91 diperoleh dengan menguji minyak nilam campuran dari hasil proses
penyulingan dengan tekanan 0,5 bar, 1 bar, dan 1,5 bar. Dengan demikian, bobot jenis minyak keseluruhan dalam satu kali proses penyulingan dengan
peralatan prototipe dapat diketahui.
e. Pembandingan Putaran Optik
Nilai putaran optik dapat dipengaruhi oleh komponen dalam minyak nilam dan lama waktu penyulingan saat proses penyulingan. Bila nilai
negatif putaran optik semakin tinggi maka komponen yang memutar bidang polarisasi ke arah kiri lebih banyak. Demikian pula sebaliknya, bila nilai
positif putaran optik semakin tinggi maka komponen yang memutar bidang polarisasi ke arah kanan lebih dominan Ketaren, 1985.
Minyak hasil penyulingan skala IKM memiliki nilai putaran optik yang lebih tinggi daripada minyak hasil penyulingan dengan alat prototipe.
Nilai putaran optik minyak nilam hasil penyulingan skala IKM sebesar -53,6 sedangkan minyak hasil penyulingan dengan alat prototipe sebesar -63,8.
Dengan demikian, komponen minyak skala IKM lebih bersifat memutar bidang polarisasi ke arah kanan.
Peningkatan tekanan dalam sistem penyulingan prototipe akan mengekstrak lebih banyak komponen yang bersifat memutar ke kiri. Dengan
demikian, semakin tinggi tekanan yang diterapkan dalam kondisi proses penyulingan, maka semakin rendah nilai putaran optiknya. Hal ini dapat
dilihat pada Gambar 40.
92
-56.3 -66.5
-72.5 -63.8
-80 -70
-60 -50
-40 -30
-20 -10
0.5 1
1.5 Campuran
Tekanan bar gauge Nilai putaran
optik
Gambar 40. Hubungan peningkatan tekanan terhadap nilai putaran optik minyak nilam
Berdasarkan Gambar 40, nilai putaran optik tertinggi diperoleh dari proses penyulingan dengan tekanan 0,5 yaitu sebesar -56,3. Nilai putaran
optik terendah diperoleh dari proses penyulingan dengan tekanan 1,5 bar sebesar -72,5. Komponen berat pada minyak nilam bersifat memutar ke kiri.
Dengan demikian, dapat terlihat bahwa minyak nilam yang diperoleh pada tekanan 1,5 bar didominasi dengan komponen berat. Uji nilai putaran optik
pada minyak hasil penyulingan dengan tekanan 0,5 bar, 1 bar, dan 1,5 bar dimaksudkan untuk mendapatkan nilai putaran optik dari minyak yang
dihasilkan pada satu kali proses penyulingan.
f. Pembandingan Bilangan Asam