Pembandingan Warna Minyak Nilam

86 955.4 1,261.0 524.8 200 400 600 800 1000 1200 1400 0.5 1 1.5 Tekanan bar gauge Jumlah minyak nilam gram Gambar 35. Pengaruh peningkatan tekanan terhadap jumlah minyak

b. Pembandingan Warna Minyak Nilam

Warna minyak nilam merupakan salah satu daya tarik dari minyak nilam selain baunya yang khas. Warna minyak nilam dapat rusak bila proses penyulingan dilakukan terlalu lama. Selain waktu proses penyulingan yang terlalu lama, warna minyak nilam dapat rusak karena penggunaan suhu penyulingan yang terlalu tinggi. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan terjadinya kegosongan burnt Lesmayanti, 2004. Minyak nilam hasil penyulingan skala IKM memiliki warna yang lebih terang dibandingkan dengan minyak nilam hasil penyulingan dengan menggunakan alat prototipe. Perbandingan warna kedua minyak nilam tersebut dapat dilihat pada Gambar 37. Minyak nilam hasil penyulingan skala IKM memiliki warna yang lebih cerah karena suhu uap yang digunakan tidak terlalu tinggi. Suhu uap yang tidak tinggi dikarenakan tekanan yang diterapkan dalam proses penyulingan tidak lebih dari 1 bar. Oleh karena itu, tekanan juga dapat mempengaruhi perubahan warna minyak Lesmayanti, 2004. 87 Gambar 36. Perbandingan minyak hasil penyulingan skala IKM dengan prototipe : a minyak nilam hasil penyulingan skala IKM, b minyak nilam hasil penyulingan alat prototipe Warna minyak nilam hasil penyulingan dengan alat prototipe berubah seiring dengan peningkatan tekanan dapat dilihat pada Gambar 37. Pada gambar tersebut, minyak nilam akan cenderung semakin berwarna gelap seiring dengan peningkatan tekanan. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan suhu yang cenderung membuat minyak menjadi gosong. Warna yang gosong pada minyak nilam sangat dihindari karena dapat menurunkan kualitas bau dari minyak tersebut Ketaren, 1985. Gambar 37. Perbandingan minyak nilam per tahapan tekanan : a minyak hasil tekanan 0,5 bar, b minyak hasil tekanan 1 bar, c minyak hasil tekanan 1,5 bar. a b a b c 88 Gambar 37 menunjukkan penerapan tekanan 1,5 bar gauge pada proses penyulingan prototipe akan merusak warna minyak nilam. Pada tekanan tersebut, warna minyak nilam menjadi gelap atau mengalami kegosongan. Dengan demikian, proses penyulingan sebaiknya dilakukan pada tekanan di bawah 1,5 bar gauge agar tidak merusak warna minyak nilam. Kelemahan warna minyak yang dihasilkan pada tekanan 1,5 bar gauge dapat diatasi dengan mencampurkan minyak hasil penyulingan dengan tekanan 0,5 bar, 1 bar, dan 1,5 bar dengan perbandingan yang sesuai dengan perolehan minyak tiap tahapannya. Selain itu, agar tidak terjadi kegosongan pada warna minyak nilam yang dihasilkan sebaiknya batas tertinggi penerapan tekanan dalam proses penyulingan kurang dari 1,5 bar gauge .

c. Pembandingan Indeks Bias