Ketel Uap Boiler PERALATAN PENYULINGAN

10 Menurut McCabe 2005, perpindahan kalor terjadi apabila dua benda yang memiliki suhu berbeda mengalami kontak, maka kalor akan mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Aliran kalor tersebut akan selalu mengarah kepada penurunan suhu. Pengaliran kalor tersebut dapat dibedakan menjadi tiga mekanisme yaitu : konduksi, konveksi, dan radiasi. Perhitungan perpindahan kalor didasarkan atas luas penukaran pemanasan. Bila fluida dipanaskan atau didinginkan, suhu fluida di dalam penampang arus itu akan berbeda-beda. Jika fluida itu sedang mengalami pemanasan, suhu maksimum terdapat pada dinding permukaan pemanas, dan berangsur-angsur ke arah pusat arus. Oleh karena itu diperlukan suhu rata-rata McCabe, 2005. Perpindahan kalor ke zat cair mendidih merupakan suatu langkah yang perlu dilakukan dalam satuan operasi evaporasi penguapan dan distilasi penyulingan. Kondensasi pengembunan uap di atas permukaan tabung yang lebih dingin dari suhu kondensasi uap sangat penting dalam pengolahan uap seperti air, hidrokarbon, atau zat atsiri mudah menguap lainnya McCabe, 2005.

D. PERALATAN PENYULINGAN

Menurut Ketaren 1985, peralatan yang biasanya digunakan dalam penyulingan terdiri atas : ketel uap steam boiler, ketel suling, bak pendingin kondensor, dan labu pemisah minyak florentine flask. Peralatan-peralatan inilah yang menjadi salah satu faktor penentu rendemen minyak atsiri.

1. Ketel Uap Boiler

Uap boiler umumnya digunakan untuk keperluan proses pengolahan dan keperluan sanitasi pabrik serta pembersihan alat-alat pengolahan Wiraatmadja, 1989. Menurut Guenther 1947, boiler diperlukan pada penyulingan dengan uap langsung. Namun terkadang diperlukan sejumlah superheated steam, dan ini hanya dapat dihasilkan dari ketel uap boiler yang letaknya terpisah. 11 Menurut Ketaren 1985, ketel uap boiler dapat dibedakan berdasarkan tekanannya yaitu boiler tekanan tinggi dan boiler tekanan rendah. Boiler bertekanan tinggi akan menghasilkan uap dengan tekanan dan suhu tinggi. Pada tekanan dan suhu tinggi, uap mudah berpenetrasi ke dalam bahan yang mengandung minyak atsiri. Bila uap mudah berpenetrasi maka peristiwa kondensasi dalam boiler berkurang sehingga proses penyulingan akan semakin efisien. Boiler bertekanan rendah akan menghasilkan volume uap yang cukup besar. Pada proses penyulingan dalam hal-hal tertentu, tekanan uap yang rendah diinginkan karena menghasilkan minyak yang lebih mudah larut dalam alkohol dan tidak mengandung resin. Boiler yang ada umumnya dapat menggunakan bahan bakar kayu, gas alam, minyak, dan batu bara. Berdasarkan konfigurasinya, boiler dapat dibedakan menjadi boiler Haycock, boiler pipa air, boiler pipa api, dan boiler tipe pipa api dan pipa air www. boiler\Boiler - Wikipedia, the free encyclopedia.htm. Boiler Haycock atau Pot boiler merupakan boiler kuno yang dibuat pada abad 18. Ukuran boiler Haycock sangat besar tapi hanya dapat menghasilkan uap dengan tekanan rendah. Boiler pipa air merupakan boiler di mana air berada di dalam pipa dan lingkungan di sekitar pipa adalah gas panas. Boiler pipa api merupakan boiler di mana air berada di luar pipa sedangkan di dalam pipa berupa gas panas. Boiler pipa air dan pipa api merupakan boiler yang sistemnya merupakan gabungan dari sistem boiler pipa air dengan pipa api www. boiler\Boiler - Wikipedia, the free encyclopedia.htm. Menurut Wiraatmadja 1989, boiler yang paling aman digunakan adalah boiler pipa air. Boiler pipa air dianggap aman karena resiko penggunaan yang ditimbulkan tidak tinggi bila dibandingkan penggunaan pipa api. Hal tersebut terkait dengan jumlah air yang relatif lebih sedikit pada boiler pipa air sehingga uap yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan boiler pipa api. Tekanan operasi pada boiler pipa api biasanya tidak lebih dari 200 psig, sedangkan tekanan pada boiler pipa air, 12 pada instalasi besar mencapai 2.000 psig. Hal ini berarti bahwa boiler pipa air dapat dioperasikan pada tekanan 10 kali tekanan boiler pipa api.

2. Ketel Suling