19 berhubungan, misalnya pemegang kartu 3+3 membentuk kelompok dengan
pemegang kartu 2x3 dan 12:2. Model Make a Match tampak pada saat siswa melakukan permainan kartu
domica. Dimana siswa memasangkan antara soal dengan jawaban yang tepat pada kartu domica yang dimiliki.
2.1.6 Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan siswa di dalam belajar. Menurut Mc Donald dalam Hamalik 2010: 106
merumuskan bahwa “motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction” yang dapat
diartikan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Menurut Slavin dalam Rifa’i, dkk 2009: 159, motivasi merupakan proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara
terus-menerus. Motivasi menurut Suprijono 2012: 163 adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
perilaku. Sementara pakar psikologi menggunakan kata motivasi dengan mengaitkan belajar untuk menggambarkan proses yang dapat: a memunculkan
dan mendorong perilaku, b memberikan arah dan tujuan perilaku, c memberikan peluang terhadap perilaku yang sama, dan d mengarahkan pada pilihan perilaku
tertentu Rifai’i, 2009: 158. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan yang berasal dari dalam dan luar diri
seseorang untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
20 Motivasi tidak hanya penting untuk membuat siswa melakukan aktivitas
belajar, melainkan juga menentukan berapa banyak siswa dapat belajar dari aktivitas yang mereka lakukan atau informasi yang mereka hadapi. Sejalan dengan
Rifa’i 2009: 161 yang menyatakan bahwa motivasi bukan saja penting karena menjadi penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar.
Indikator motivasi belajar menurut Sardiman 2011: 83, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1 Tekun menghadapi tugas
2 Ulet menghadapi kesulitan
3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
4 Lebih senang bekerja mandiri
5 Cepat bosan pada tugas yang bersifat rutin
6 Dapat mempertahankan pendapat
7 Tidak mudah melepas hal yang diyakini
8 Senang mencari dan memecahkan masalah
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator motivasi dari Sardiman untuk mengetahui tingkatan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri
02 dan 03 Semingkir. Indikator yang digunakan yaitu: 1 tekun menghadapi tugas, 2 ulet menghadapi kesulitan, 3 menunjukkan minat terhadap bermacam-macam
masalah, 4 lebih senang bekerja mandiri, 5 Cepat bosan pada tugas yang bersifat rutin, 6 dapat mempertahankan pendapat, 7 tidak mudah melepas hal yang
diyakini, dan 8 senang mencari dan memecahkan masalah.
21
2.1.7 Hasil Belajar