15
2.1.2 Pembelajaran
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Briggs dalam Rifa’i, dkk 2009: 191, menyatakan bahwa pembelajaran adalah
seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Sedangkan menurut Gagne
dalam Rifa’i, dkk 2009: 192, pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar.
Sementara itu, Warsita 2008:266, mengungkapkan bahwa pembelajaran merupakan segala upaya untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan
pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah serangkaian peristiwa yang berupa interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar yang mempengaruhi siswa untuk memperoleh kemudahan dalam
proses belajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, siswa pebelajar, guru pengajar, dan sumber belajar merupakan tiga komponen penting
dalam suatu proses pembelajaran yang saling terintegrasi satu sama lain untuk memeperoleh tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.1.3 Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan salah satu model pembelajaran yang biasa dilakukan guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Pembelajaran
konvensional sudah lama diterapkan dalam penyelenggaraan pembelajaran di
16 Indonesia sehingga sering disebut juga dengan pembelajaran tradisional. Menurut
Djamarah Kholik, 2011, pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini
telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran, sejarah metode
konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan. Freire memberikan istilah terhadap pembelajaran
konvensional sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan ber-“gaya bank” banking concept of education. Penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu
aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib diingat dan dihafal Kholik, 2011.
Dari kedua pengertian tentang pembelajaran konvensional di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang
biasa dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar dikelas dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, dan latihan sebagai
transfer informasi yang harus diingat dan dihafal dari guru kepada siswa. Menurut Kholik 2011, ada beberapa ciri-ciri pembelajaran konvensional
antara lain:
1 Siswa adalah penerima informasi secara pasif
2 Belajar secara individual
3 Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
4 Perilaku dibangun atas kebiasaan
5 Kebenaran bersifat absolut dan pengetahuan bersifat final
17 6
Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran 7
Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik 8
Interaksi diantara siswa kurang
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif