76 Tabel 4.7. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba
Nomor Item
Pearson Correlations r
11
Validitas Nomor
Item Pearson
Correlations r
11
Validitas 1 0.699 Valid
21 0.738 Valid
2 0.570 Valid 22
0.850 Valid 3 0.638 Valid
23 -0.026
Tidak Valid
4 0.806 Valid 24
0.756 Valid 5 0.554 Valid
25 0.345
Tidak Valid
6 0.760 Valid 26
0.699 Valid 7 0.630 Valid
27 0.450
Tidak Valid
8 0.634 Valid 28
-0.091 Tidak
Valid 9 0.638 Valid
29 103 Tidak
Valid 10 0.570 Valid
30 0.210
Tidak Valid
11 0.529 Valid 31
0.474 Tidak
Valid 12 0.693 Valid
32 0.638 Valid
13 0.449 Tidak
Valid 33
0.724 Valid 14 0.686 Valid
34 0.593 Valid
15 0.764 Valid 35
0.610 Valid 16 0.546 Valid
36 0.644 Valid
17 0.490 Tidak
Valid 37
0.540 Valid 18 0.711 Valid
38 0.404
Tidak Valid
19 0.488 Tidak
Valid 39
0.507 Valid 20 0.696 Valid
40 0.540 Valid
Dari penghitungan data dengan menggunakan program SPSS 20 diperoleh item yang valid sebanyak 29 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 11 butir soal.
Butir soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 24, 26, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, dan 40. Sedangkan butir soal yang
tidak valid yaitu nomor 13, 17, 19, 23, 25, 27, 28, 29, 30, dan 31. Butir soal yang sudah valid tersebut telah memenuhi seluruh indikator soal.
4.2.2.2. Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas instrumen soal tes, peneliti menggunakan rumus Kuder dan Richardson KR-21. Pengujian reliabilitas dilakukan pada seluruh soal
dan soal yang valid lampiran 20. Nilai reliabilitas dikonsultasikan dengan harga kritik product moment dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Jika r
11
r
tabel
, maka perangkat tes dikatakan reliabel. Hasil penghitungan reliabilitas dari 29 butir
77 soal tes yang valid diperoleh data perbandingan r
hitung
sebesar 0,951 lebih besar dari r
tabel
sebesar 0,497. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh r
hitung
0,951 r
tabel
0.497
,
maka semua butir soal yang valid dinyatakan sudah reliabel.
4.2.2.3. Analisis Tingkat Kesukaran
Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari instrumen maka dibutuhkan pengujian tingkat kesukaran. Untuk mengetahui tingkat kesukaran dilakukan
penghitungan dengan membandingan banyaknya jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar pada setiap butir soal dibanding dengan jumlah peserta tes.
Berdasarkan hasil penghitungan manual, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.8. Analisis Tingkat Kesukaran
No soal
Tingkat kesukaran
Kriteria No
soal Tingkat
kesukaran Kriteria
1 0,688
Sedang 21
0,688 Sedang
2 0,813
Mudah 22
0,5 Sedang
3 0,25
Sukar 23 0,438 Sedang
4 0,625
Sedang 24
0,625 Sedang
5 0,75
Mudah 25 0,688 Sedang
6 0563
Sedang 26
0,688 Sedang
7 0,625
Sedang 27 0,688 Sedang
8 0,688
Sedang 28 0,75 Mudah
9 0,563
Sedang 29 0,75 Mudah
10 0,813
Mudah 30 0,563 Sedang
11 0,688
Sedang 31 0,5 Sedang
12 0,625
Sedang 32
0,563 Sedang
13 0,5 Sedang 33
0,375 Sedang
14 0,688
Sedang 34
0,625 Sedang
15 0,25
Sukar 35
0,25 Sukar
16 0,5
Sedang 36
0,188 Sukar
17 0,688
Sedang 37
0,75 Mudah
18 0,563
Sedang 38 0,625 Sedang
19 0,188 Sukar 39
0,813 Mudah
20 0,438 Sedang
40 0,25
Sukar
Keterangan: Data yang berwarna kuning menandakan soal sudah valid dan reliabel.
78 Harga tingkat kesukaran yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan
ketentuan sebagai berikut: soal dengan tingkat kesukaran 0,00 sampai 0,30 adalah soal kategori sukar; soal dengan tingkat kesukaran 0,31 sampai 0,70 adalah soal
kategori sedang; soal dengan tingkat kesukaran 0,71 sampai 1,00 adalah soal kategori mudah Sudjana, 2009: 137. Dari 40 butir soal yang telah diujicobakan
didapatkan hasil bahwa 7 soal adalah kategori soal mudah, 27 soal kategori sedang, dan 6 soal kategori sukar.
4.2.2.4. Uji Daya Pembeda Butir Soal