35 Jadi, luas tanah yang ditanami ketela pohon adalah
3 8
petak.
2.1.9 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Menurut Kurniawan 2007, ada beberapa karakteristik anak di usia sekolah dasar yang perlu diketahui para guru agar lebih mengetahui keadaan
siswanya. Adapun karakteristik siswa SD yaitu sebagai berikut: 1
Senang bermain; karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bermuatan permainan, khususnya untuk kelas
rendah. Guru SD seharusnya merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya. Guru hendaknya
mengembangkan model pengajaran yang serius tapi santai, sehingga akan menjadikan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan bermakna,
2 Senang bergerak; orang dewasa dapat duduk berjam-jam, sedangkan siswa
SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan siswa
berpindah atau bergerak, sehingga akan menjadikan siswa lebih aktif. Menyuruh siswa untuk duduk rapi untuk jangka waktu yang lama, dirasakan
siswa sebagai siksaan. 3
Senang bekerja dalam kelompok; dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, siswa belajar aspek-aspek yang penting dalam proses sosialisasi,
seperti: belajar memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak bergantung pada diterimanya di lingkungan, belajar bertanggung
jawab, belajar bersaing dengan orang lain secara sehat sportif, dan membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang
36 memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta
belajar keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk
bekerja atau belajar dalam kelompok. 4
Senang merasakan atau melakukanmemperagakan sesuatu secara langsung; dengan karakteristik tersebut, guru bisa lebih memahami siswa untuk
mencapai tujuan belajar baik dari kognitif, afektif, maupun psikomotornya. Menurut Piaget dalam Rifa’i 2009: 22-0, setiap individu melalui tahap-
tahap perkembangan kognitif dalam hidupnya, tahap perkembangan kognitif tersebut antara lain: 1 Periode sensori motorik usia 0–2 tahun dimana individu
lebih banyak menggunakan penginderaan untuk menerima rangsangan dari luar dan meresponnya hanya dengan gerakan motorik saja; 2 Periode praoperasional usia
2–7 tahun dimana individu memahami suatu konsep masih dengan caranya sendiri self centered dan mulai bisa mengklasifikasikan benda-benda; 3 Periode
operasional konkret usia 7–11 tahun dimana individu sudah mulai bisa menerapkan konsep-konsep yang ia pahami meski masih terbatas pada benda-
benda nyatakonkret; 4 Periode operasional formal usia 12–15 tahun, pada tahap ini individu sudah bisa mengaplikasikan konsep-konsep pada hal-hal yang abstrak,
tidak harus berwujud benda nyata. Siswa Sekolah Dasar SD umumnya berusia antara 67 sampai 1213
tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk
mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang
37 bersifat konkret Heruman, 2012: 12. Selain itu, siswa sekolah dasar juga masih
senang bermain, bergerak, bekerja kelompok, dan senang merasakan atau memperagakan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu, guru harus bisa
menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, tidak hanya pembelajaran yang berpusat pada guru, akan tetapi anak juga dilibatkan secara aktif
dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan sehingga motivasi dan hasil belajar siswa optimal.
2.1.10 Media