Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

23 intelegensia, Nasution dalam Fathani 2009: 21. Oleh karena itu, penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep matematika harus dipahami dengan betul dan benar sejak dini Prihandoko, 2006: 1. Menurut Hudoyo dalam Aisyah 2007: 1, matematika berkenan dengan ide gagasan- gagasan, aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Sebagai pengetahuan, matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara lain abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis, dan logis. Soejadi dalam Muhsetyo 2010: 1.2, menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi, dan prinsip. Meskipun matematika memiliki materi yang abstrak tetapi dalam pengajarannya dapat dimulai dari objek kongkret. Berdasarkan pengertian matematika menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji benda abstrak atau konsep abstrak yang disusun menggunakan penalaran yang mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan berguna bagi daya pikir manusia. Oleh karena itu pembelajaran matematika harus dilakukan dengan baik, menarik, dan bermakna sehingga siswa siswa dapat dengan mudah memahami konsep-konsep matematika yang abstrak.

2.1.8.2 Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada peserta didik melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga peserta didik memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari Muhsetyo, 2010: 1.26. Sedangkan menurut Aisyah 2007: 1.4 Pembelajaran 24 matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seorang siswa melaksanakan kegiatan belajar matematika dan proses tersebut berpusat pada guru mengajar Matematika. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika. Pembelajaran matematika dimaksudkan sebagai proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan kelassekolah yang memungkinkan kegiatan siswa belajar matematika sekolah. Dari kedua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran matematika adalah proses kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilakukan untuk memperoleh kompetensi tentang bahan matematika. Dalam pembelajaran matematika, seorang guru harus memperhatikan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa. Mengingat anak SD masih berada pada tahap berpikir konkret maka pembelajaran matematika yang dilakukan harus menggunakan benda konkret ataupun media untuk menvisualkan suatu yang abstrak agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan dapat memotivasi siswa untuk belajar matematika. Banyak siswa yang kehilangan minat terhadap matematika karena pembelajaran yang dilakukan tidak menyenangkan dan terkesan menakutkan. Sesuai dengan pernyataan Klopfer dalam Zielinska 2013, yaitu: Many students lose interest in science and math because of the curricular focus on rote memorization of facts in preparation for standardized tests. But games help students engage in scientific concepts through immersive experiential learning, which often commands greater focus and provides greater rewards for success. 25 pernyataan diatas mempunyai arti bahwa banyak siswa yang kehilangan minat terhadap pelajaran sains dan matematika karena fokus pembelajarannya hanya pada hafalan dan nilai tes saja, tetapi dengan bermain dapat membantu siswa terlibat dalam pembelajaran yang membuat siswa lebih fokus dan memberikan penghargaan lebih besar untuk sukses. Oleh karena itu, pembelajaran matematika harus inovatif dan menyenangkan serta melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.

2.1.8.3 Teori Belajar Matematika yang Relevan

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMBELAJARAN MATERI SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 02 SIDOREJO PEMALANG

0 6 191

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI GUMAYUN 01 KABUPATEN TEGAL

0 13 263

KEEFEKTIFAN MEDIA SLIDE PRESENTASI TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 06 TEGALSARI KABUPATEN PEMALANG

0 9 281

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN PADA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN KABUPATEN TEGAL

0 15 345

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN ROMAWI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 TEGAL

2 54 301

KEEFEKTIFAN MEDIA “CROOSS TWOO COLOURURS” TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON TEGAL

1 60 279

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL MIND MAPPING MATERI SUMBER DAYA ALAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 MAJALANGU WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

4 27 259

Keefektifan Penggunaan Multimedia Microsoft Powerpoint terhadap Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Transportasi pada Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Pesayangan 01 Kabupaten Tegal

0 9 197

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 DAGAN KABUPATEN PURBALINGGA PADA MATERI GLOBALISASI

0 14 245

Keefektifan Strategi Crossword Puzzle pada Hasil Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Jatimulya 02 Suradadi Tegal

1 19 197