inti pembelajaran, yaitu adanya praktik dan bimbingan yang intensif. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan berdasarkan aspek yaitu, 1 kondusifnya
suasana kelas saat pembelajaran menulis kembali menggunakan model pembelajaran langsung dengan media gambar seri, 2 keintensifan reaksi dan
respon dalam menulis kembali dongeng, 3 kentensian interaksi dan kerjasama antarpeserta didik, 4 kondusifnya peserta didik saat menulis kembali dongeng
menggunakan model pembelajaran langsung dengan meda gambar seri, dan 5 terbangunnya suasana yang reflektif ketika kegiatan refleksi.
4.2.2 Peningkatan Hasil Tes Keterampilan Menulis Kembali Dongeng
Menggunakan Model Pembelajaran Langsung dengan Media Gambar Seri
Peningkatan keterampilan menulis kembali dongeng menggunakan model pembelajaran langsung dengan media gambar seri didasarkan pada siklus I dan
siklus II. Hasil tes pada peserta didik kelas VII D SMPN 2 Gebog pada siklus I dan siklus II mencapai hasil yang memuaskan. Pada siklus I nilai rata-rata
sebesar 73,87dan pada siklus II terjadi peningkatan dengan nilai rata-rata sebesar 84,19 yang mencapai batas kriteria ketuntasan minimal KKM yaitu 75. Hasil
tes menulis kembali dongeng menggunakan model pembelajaran langsung dengan media gambar seri siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.18
berikut.
Tabel 4.18 Hasil Tes Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Siklus I dan Siklus II
No Aspek
Penilaian Rata-rata
Kelas Peningkatan
SI SII
SI-SII Persen
1. Kesesuaian isi
dengan dongeng 78,22
87,90 9,68
12,37 2.
Alur 77,41
87,09 9,68
12,50 3.
Tokoh dan Penokohan
70,16 83,87
13,71 19,54
4. Latar
76,61 84,67
8,06 10,52
5. Bahasa
66,93 77,41
10,48 15,65
Nilai Rata-rata Kelas 73,87
84,19 10,32
13,97 Berdasarkan tabel 4.18 tersebut dapat diketahui hasil tes keterampilan
menulis kembali dongeng
menggunakan
model pembelajaran langsung dengan media gambar seri mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar
10,32 atau sebesar 13,97 yaitu dari nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 73,87 menjadi 84,19 pada siklus II. Hasil tes keterampilan menulis kembali
dongeng siklus I dan siklus II dapat dijelaskan bahwa keterampilan menulis kembali dongeng pada tiap aspek mengalami peningkatan.
Aspek kesesuaian isi dengan dongeng mengalami peningkatan skor rata- rata. Pada siklus I mencapai skor sebesar 78,22 dan setelah dilakukan
pembelajaran siklus II skor rata-rata mencapai skor sebesar 87,90 meningkat 9,68 atau sebesar 12,37.
Aspek alur menulis kembali dongeng mengalami peningkatan. Pada siklus I skor rata-rata mencapai skor sebesar 77,41 dan setelah dilakukan pembelajaran
siklus II skor rata-rata mencapai skor sebesar 87,09 meningkat 9,68 atau sebesar 12,50.
Aspek tokoh dan penokohan menulis kembali dongeng mengalami peningkatan. Pada siklus I skor rata-rata yang diperoleh pada siklus I mencapai
skor sebesar 70,16 dan setelah pembelajaran siklus II skor rata-rata mencapai skor sebesar 83,87 meningkat 13,71 atau sebesar 19,54.
Aspek latar menulis kembali dongeng mengalami peningkatan. Pada skor rata-rata yang diperoleh pada siklus I mencapai skor sebesar 76,61 dan setelah
pembelajaran siklus II skor rata-rata mencapai skor sebesar 84,67 meningkat 8,06 atau sebesar 10,52.
Aspek bahasa menulis kembali dongeng mengalami peningkatan. Pada siklus I skor rata-rata yang diperoleh mencapai skor sebesar 66,93 dan setelah
pembelajaran siklus II skor rata-rata mencapai skor sebesar 77,41 meningkat 10,48 atau sebesar 15,65. Peningkatan hasil tes tiap aspek menulis kembali
dongeng dari siklus I ke siklus II disajikan dalam diagram batang 4.3 berikut ini.
Diagram 4.3 Peningkatan Keterampilan Menulis Kembali Dongeng Siklus I ke Siklus II
78.22 77.41
70.16 76.61
66.93 87.9
87.09 83.87
84.67 77.41
20 40
60 80
100
Kesesuaian isi dengan
dongeng Alur
Tokoh dan Penokohan
Latar Bahasa
Siklus I Siklus II
Peningkatan tes keterampilan menulis kembali dongeng peserta didik kelas VII D SMPN 2 Gebog disebabkan beberapa hal, yaitu 1 peserta didik antusias
mengikuti proses pembelajaran, 2 proses praktik dan bimbingan yang intensif yang dilakukan peserta didik sehingga terlatih membuat kerangka cerita dan
mengembangkan cerita lebih kreatif, 3 keaktifan peserta didik dalam bertanya dan memberikan tanggapan pada materi pembelajaran dan hal-hal yang kurang
dimengerti, 4 ketertarikan model dan media yang digunakan peserta didik sehingga memudahkan peserta didik mengembangkan ide dan mengingat-ingat
peristiwa. Peningkatan nilai rata-rata tiap aspek pada siklus I dan siklus II
membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran langsung dengan media gambar seri dapat meningkatkan keterampilan menulis kembali dongeng peserta
didik kelas VII D SMPN 2 Gebog. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa menggunakan model pembelajaran langsung dengan media gambar seri terbukti
mampu membantu peserta didik dalam meningkatkan hasil pembelajaran menulis kembali dongeng.
4.2.3 Perubahan Perilaku Peserta Didik Dalam Mengikuti Pembelajaran