Jenis Dongeng Hakikat Dongeng

Selain itu, dongeng mampu menerbangkan ke alam fiksi ilmiah dan membawa ke dunia antah berantah. Senada dengan itu, Menurut Rusyana dalam Subyantoro 2007:11 dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang mempunyai cerita dan tidak terkait oleh waktu ataupun tempat. Nurgiyantoro 2010:198 mengatakan bahwa dongeng merupakan salah satu cerita rakyat folktale yang cukup beragam cakupannya. Misalnya dongeng “Kancil Mencuri Timun”, “Kancil dengan Buaya”, “Asal-Usul Terjadinya Gunung Takuban Perahu”, “Bawang Merah dan Bawang Putih”, “Timun Emas” dan sebagainya. Dongeng berasal dari berbagai etnis masyarakat atau daerah tertentu. Penyebaran dongeng tidak hanya secara lisan saja tetapi sudah berkembang dalam bentuk tulis. Dongeng dalam bentuk tulis saat ini sudah banyak di dokumentasikan dalam bentuk buku sebagai sarana untuk mewariskan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat pada waktu itu. Dari paparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dongeng merupakan prosa rakyat yang isinya bersifat khayalan. Selain itu, penyebaran dongeng tidak hanya dari secara lisan tetapi sudah meluas dalam bentuk tulis, dongeng bukan hanya sebagai hiburan tetapi mempunyai pesan dan nilai moral yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2.2.1.2 Jenis Dongeng

Menurut Nurgiyantoro 2010:201 jenis dongeng terbagi menjadi dua yaitu: 1 Dongeng Klasik Nurgiyantoro 2010:201 menyatakan bahwa dongeng klasikmerupakan cerita dongeng yang telah lama muncul sejak zaman dahulu yang telah diwarisi secara turun-menurun lewat tradisi lisan. Dongeng klasik pada mulanya hanya dikenal oleh masyarakat empunya dongeng. Pada umumnya, dongeng klasik hanya terbatas pada masyarakat yang pernah bersentuhan secara budaya saja dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Namun, dewasa ini dapat dengan mudah diperoleh berbagai dongeng klasik dari berbagai penjuru tanah air dan dunia dalam bentuk buku. Contoh dongeng klasik yaitu “Bawang Putih dan Bawang Merah ” dan “Timun Emas”. 2 Dongeng Moderen Nurgiyantoro 2010:207 mengatakan bahwa dongeng modern modern fairy stories adalah cerita fantasi moderen. Dongeng modern sengaja dikreasikan oleh pengarang yang mencantumkan namanya dan sengaja ditulis sebagai salah satu bentuk karya sastra, sehingga memberikan kesan cerita menarik dan ajaran moral tertentu. Dongeng moderen memiliki unsur-unsur keindahan, antara lain dicapai lewat kemenarikan cerita, penokohan, pengaluran, dan stile. Contoh dongeng moderen yaitu “Hilangnya Ayam Betelur Emas” dan “Putri Berwajah Buruk”. Sedangkan, Menurut Anti Aarne dan Stith Thomson dalam Danandjaja 2002:86 membagi empat jenis dongeng, yaitu: dongeng binatang, dongeng biasa, lelucon dan anekdot dan dongeng berumus. 1 Dongeng Binatang Animal Tales Dongeng binatang adalah jenis dongeng yang ditokohi binatang peliharaan dan binatang liar seperti binatang menyusui, burang, binatang melata reptil, ikan dan serangga. Binatang-binatang dalam cerita jenis ini dapat berbicara dan berakal budi seperti manusia, bentuk khusus dongeng binatang adalah fabel. Fabel adalah dongeng binatang yang mengandung moral, yakni ajaran baik buruk perbuatan dan perilaku. Contoh: Kancil dan Buaya. 2 Dongeng Biasa Ordinary Folktales Dongeng biasa adalah jenis dongeng yang ditokohi manusia dan biasanya adalah kisah suka duka seseorang. Di Indonesia yang paling populer adalah yang bertipe Cinderella. 3 Lelucon dan Anekdot Jokes And Anecdotes Lelucon dan anekdot adalah jenis dongeng yang dapat menimbulkan rasa menggelitik hati sehingga menimbulkan ketawa bagi yang mendengarnya maupun yang menceritakannya. Perbedaan lelucon dan anekdot adalah jika anekdot menyangkut kisah fiktif lucu pribadi seorang tokoh atau beberapa tokoh, yang benar-benar ada. Maka lelucon menyangkut kisah fiktif lucu anggota suatu kolektif, seperti suku bangsa, golongan, bahasa dan ras. 4 Dongeng Berumus Formula Tales Dongeng berumus mempunyai beberapa subbentuk yakni dongeng bertimbun banyak, dongeng untuk mempermainkan orang, dongeng yang tidak mempunyai akhir. Dongeng bertimbun banyak, disebut juga dongeng berantai chain tales adalah dongeng yang dibentuk dengan cara menambah keterangan lebih terperinci pada setiap pengualangan inti cerita. Sementara itu, Mitchell dalam Ampera 2010:22 mengemukakan bahwa jenis dongeng yaitu: mitos, lagenda, fabel, cerita wayang dan nyanyian rakyat. 1 Mitos Myths Mitos adalah salah satu jenis cerita lama yang berkaitan dengan kepercayaan nenek moyang, mitos sering dihubungkan dengan dewa-dewa atau kekuatan supranatural yang melebihi batas kekuatan manusia. Contoh: Nyi Roro Kidul. 2 Lagenda Lagenda adalah salah satu jenis cerita yang sering dikaitkan dengan asal- usul kejadian suatu tempat, ketokohan seseorang, dan peristiwa besar yang tidak harus dilakukan oleh tokoh melainkan juga karena alam atau kehendak Yang Maha Kuasa. Contoh: Takuban Perahu. 3 Cerita Binatang Fabel Cerita binatang adalah salah satu jenis cerita yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita. Binatang itu dapat berpikir dan berinteraksi layaknya manusia. Contoh: Kancil dan Rubah. 4 Cerita Wayang Cerita wayang adalah sebuah wiracerita yang berpakem pada dua karya besar, yaitu Ramayana dan Mahabrata. Cerita wayang mengkisahkan kepahlawanan para tokoh yang berwatak baik dalam menghadapi dan menumpas tokoh berwatak jahat. 5 Nyanyian Rakyat Folksong Nyanyian rakyat adalah permainan tradisonal dalam bentuk sastra rakyat berupa nyanyian yang banyak dikenal dan dinyanyikan dan masih berlangsung hingga kini. Dari beberapa pendapat tersebut dapat peneliti simpulkan, bahwa jenis dongeng terbagi menjadi dongeng klasik dan dongeng modern. Dongeng klasik merupakan cerita dongeng yang telah lama muncul sejak zaman dahulu. Sedangkan, dongeng moderen sengaja dikreasikan oleh pengarang yang merupakan bentuk karya sastra yang mempunyai ajaran moral dengan memberikan kesan menarik sebuah cerita.

2.2.1.3 Unsur-Unsur Dongeng

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi'iyah Ciputat

1 23 122

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIBACA DENGAN MODEL STRATTA MELALUI METODE TONGKAT BERBICARA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII C SMP NEGERI 16 SEMARANG

5 95 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE VIDEO CRITIC PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

0 4 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DENGAN BAHASA SENDIRI MELALUI MEDIA FILM DONGENG PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B MTS MU’ALLIMIN MALEBO TEMANGGUNG

2 35 232

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Blora.

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Blora.

1 4 15

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI Penggunaan Media Gambar Seri Sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Semester I Sdn Bonagung 2.

0 0 14

Peningkatan Keterampilan Menulis Kembali Dongeng yang Pernah dibaca dengan Menggunakan Strategi Stratta pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Mranggen Demak.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN 2 GADEN KLATEN.

0 0 117

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11