Berdasarkan  uraian  observasi  dan  jurnal  guru  dan  peserta  didik,  dapat diketahui bahwa kekondusifan peserta didik saat pembelajaran menulis kembali
dongeng  dalam  kategori  cukup  baik  pada  siklus  I  dan  mengalami  peningkatan pada  siklus  II,  yakni  kekondusifan  peserta  didik  saat  pembelajaran  menulis
kembali dongeng dalam kategori sangat baik.
4.2.1.5 Terbangunnya Suasana yang Reflektif Ketika Kegiatan Refleksi
Berdasarkan  observasi  tentang  terbangunya  suasana  yang  reflektif  pada siklus I dan  II tercatat telah mengalami peningkatan  yaitu 12,9. Pada siklus  I
tercatat  hanya  26  peserta  didik  atau  83,87,  dan  pada  siklus  II  meningkat menjadi  30  peserta  didik  atau  96,77  peserta  didik  sudah  menunjukkan  sikap
yang baik saat kegiatn refleksi sehingga terbangun suasana reflektif. Tahapan  terakhir  pada  proses  pembelajaran,  peserta  didik  dan  guru
melakukan  refleksi  atas  pembelajaran  yang  telah  berlangsung.  Tujuan  kegiatan refleksi  ialah  mengetahui  kesulitan  yang  dialami  peserta  didik  ketika  proses
pembelajaran. Selain itu, kegiatan refleksi untuk  mengukur pemahaman peserta didik mengenai pembelajaran saat itu.
Pada  siklus  I,  peserta  didik  cukup  tenang  ketika  melakukan  kegiatan refleksi.  Peserta  didik  mendengarkan  penjelasan  guru  tentang  seluruh  proses
pembelajaran  yang  telah  dilakukan.  Pada  siklus  II  sebagian  besar  peserta  didik tenang  ketika  melakukan  kegiatan  refleksi.  Siklus  II  menunjukkan  sikap  yang
baik  saat  kegiatan  refleksi  sehingga  terbangun  suasana  reflektif  dan  secara
seksama peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai proses seluruh pembelajaran, sehingga terbangun suasana reflektif ketika kegiatan berlangsung.
Berdasarkan hasil  jurnal guru dijelaskan bahwa  proses aspek terbangunnya suasana yang reflektif pada siklus II berjalan dengan baik dari pada siklus I. Hal
ini  terlihat  peserta  didik  sudah  menunjukkan  sikap  yang  baik  saat  kegiatan refleksi sehingga suasana reflektif terlihat pada akhir pembelajaran.
Berdasarkan hasil jurnal peserta didik menunjukkan tanggapan yang postif. Secara  keseluruhan  peserta  didik  mengungkapkan,  mereka  sangat  senang  dan
termotivasi  dengan  penerapan  model  pembelajaran  langsung  dengan  media gambar  seri  yang  digunakan  pada  pembelajaran  menulis  kembali  dongeng.
Selain  itu,  peserta  didik  mengungkapkan  paham  pada  materi  menulis  kembali dongeng.
Berdasarkan  uraian  observasi,  jurnal  guru  dan  peserta  didikdapat  diketahui bahwa  terbangunya  suasana  yang  reflektif  ketika  kegiatan  refleksi  dalam
kategori  baik  pada  siklus  I  dan  mengalami  peningkatan  pada  siklus  II,  yakni terbangunya  suasana  yang  reflektif  ketika  kegiatan  refleksi  dalam  kategori
sangat baik Berdasarkan  hasil  observasi,  jurnal  peserta  didik  dan  guru,  dan  wawancara
dapat  disimpulkan  bahwa  proses  pembelajaran  menulis  kembali  dongeng menggunakan  model  pembelajaran  langsung  dengan  media  gambar  seri  pada
siklus I dan siklus II berlangsung baik dan mengalami peningkatan. Secara  keseluruhan  kegiatan  yang  dilakukan  pada  siklus  I  dan  siklus  II
sama, hanya saja proses perbedaaan pelaksanaan pembelajarannya terletak pada
inti  pembelajaran,  yaitu  adanya  praktik  dan  bimbingan  yang  intensif.  Hal tersebut  dapat  dijelaskan  dengan  berdasarkan  aspek  yaitu,  1  kondusifnya
suasana  kelas  saat  pembelajaran  menulis  kembali  menggunakan  model pembelajaran  langsung  dengan  media  gambar  seri,  2  keintensifan  reaksi  dan
respon dalam menulis kembali dongeng, 3 kentensian interaksi dan kerjasama antarpeserta didik, 4 kondusifnya peserta didik saat menulis kembali dongeng
menggunakan model pembelajaran langsung dengan meda gambar seri, dan 5 terbangunnya suasana yang reflektif ketika kegiatan refleksi.
4.2.2 Peningkatan  Hasil  Tes  Keterampilan  Menulis  Kembali  Dongeng