Keintensifan Interaksi dan Kerjasama Antar Peserta Didik dalam Kondusifnya Peserta Didik Saat Menulis Kembali Dongeng

4.2.1.3 Keintensifan Interaksi dan Kerjasama Antar Peserta Didik dalam

Menulis Kembali Dongeng Berdasarkan observasi tentang keintensifan interaksi dan kerjasama pada siklus I dan II tercatat telah mengalami peningkatan yaitu 6,45. Pada siklus I tercatat hanya 26 peserta didik atau 83,87, dan pada siklus II meningkat menjadi 28 peserta didik atau 90,32. Pada siklus I peserta didik cukup antusias terlibat bersama kelompok ketika diberi tugas oleh guru. Hal ini ditunjukkan, ketika berkelompok sebagian peserta didik cukup aktif dalam berdiskusi, walaupun masih ada peserta didik yang kurang berinteraksi dengan kelompoknya apabila mengalami kesulitan. Pada siklus II secara keseluruhan peserta didik antusias ketika diberi tugas oleh guru. Hal ini ditunjukan ketika berkelompok peserta didik sudah aktif dalam berdiskusi dan berinteraksi dengan baik sesama anggota kelompok, selain itu dengan bimbingan guru, peserta didik dalam kelompok berlatih membuat kerangka cerita dan menanyakan apabila mengalami kesulitan saat membuat kerangka cerita. Berdasarkan hasil jurnal guru dijelaskan bahwa proses keintensifan interaksi dan kerjasama antarpeserta didik, pada siklus II sangat baik. Hal ini ditunjukan semua anggota dapat bekerja sama antarpeserta didik dalam kerja kelompok dibandingkan siklus I peserta didik. Berdasarkan uraian observasi dan jurnal guru, dapat diketahui bahwa interaksi dan kerjasama antar pesertadidik pada saat pembelajaran menulis kembali dongeng dalam kategori cukup baik pada siklus I dan mengalami peningkatan pada siklus II, yakni keintensifan interaksi dan kerjasama antarpeserta didik pada saat pembelajaran menulis kembali dongeng dalam kategori sangat baik.

4.2.1.4 Kondusifnya Peserta Didik Saat Menulis Kembali Dongeng

Berdasarkan observasi tentang kekondusifan pada siklus I dan II tercatat telah mengalami peningkatan yaitu 9,68. Pada siklus I tercatat hanya 25 peserta didik atau 80,64, dan pada siklus II meningkat menjadi 28 peserta didik atau 90,32. Pada siklus I peseta didik cukup mampu menulis kembali dongeng. Hal ini terlihat, peserta didik cukup kondusif dan berkonsentrasi menulis kembali dongeng. Walaupun, masih ada peserta didik yang mengganggu temannya. Pada siklus II secara keseluruhan peserta didik mampu menulis kembali dongeng dengan memperhatikan hal-hal yang diperhatikan ketika menulis kembali dongeng. Hal ini terlihat, peserta didik sudah dalam sikap yang kondusif dan berkonsentrasi dengan baik saat menulis kembali dongeng, tidak ada lagi peserta didik yang mengganggu temannya lagi. Berdasarkan hasil jurnal guru dijelaskan bahwa proses aspek kekondusifan peserta didik saat menulis kembali dongeng pada siklus II sudah kondusif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dibandingkan siklus I. Berdasarkan hasil jurnal peserta didik menunjukkan tanggapan yang positif dari peserta didik dalam proses pembelajaran menulis kembali dongeng menggunakan model pembelajaran langsung dengan media gambar seri. peserta didik secara keseluruhan merasa senang dan mulai terbiasa dengan menulis kembali dongeng. Berdasarkan uraian observasi dan jurnal guru dan peserta didik, dapat diketahui bahwa kekondusifan peserta didik saat pembelajaran menulis kembali dongeng dalam kategori cukup baik pada siklus I dan mengalami peningkatan pada siklus II, yakni kekondusifan peserta didik saat pembelajaran menulis kembali dongeng dalam kategori sangat baik.

4.2.1.5 Terbangunnya Suasana yang Reflektif Ketika Kegiatan Refleksi

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi'iyah Ciputat

1 23 122

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIBACA DENGAN MODEL STRATTA MELALUI METODE TONGKAT BERBICARA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII C SMP NEGERI 16 SEMARANG

5 95 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE VIDEO CRITIC PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

0 4 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DENGAN BAHASA SENDIRI MELALUI MEDIA FILM DONGENG PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B MTS MU’ALLIMIN MALEBO TEMANGGUNG

2 35 232

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Blora.

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Blora.

1 4 15

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI Penggunaan Media Gambar Seri Sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Semester I Sdn Bonagung 2.

0 0 14

Peningkatan Keterampilan Menulis Kembali Dongeng yang Pernah dibaca dengan Menggunakan Strategi Stratta pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Mranggen Demak.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN 2 GADEN KLATEN.

0 0 117

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11