Tokoh dan Penokohan Unsur-Unsur Dongeng

5 Nyanyian Rakyat Folksong Nyanyian rakyat adalah permainan tradisonal dalam bentuk sastra rakyat berupa nyanyian yang banyak dikenal dan dinyanyikan dan masih berlangsung hingga kini. Dari beberapa pendapat tersebut dapat peneliti simpulkan, bahwa jenis dongeng terbagi menjadi dongeng klasik dan dongeng modern. Dongeng klasik merupakan cerita dongeng yang telah lama muncul sejak zaman dahulu. Sedangkan, dongeng moderen sengaja dikreasikan oleh pengarang yang merupakan bentuk karya sastra yang mempunyai ajaran moral dengan memberikan kesan menarik sebuah cerita.

2.2.1.3 Unsur-Unsur Dongeng

Menurut Nurgiyantoro 2005:222 dongeng memiliki unsur-unsur intrinsik yang dapat membangun sebuah cerita. Unsur yang penting dalam dongeng meliputi tokoh dan penokohan, alur, latar, tema, amanat, dan sudut pandang.

2.2.1.3.1 Tokoh dan Penokohan

Nurgiyantoro 2005:222 menyatakan bahwa tokoh adalah pelaku yang dikisahkan perjalanan hidupnya dalam cerita fiksi lewat alur baik sebagai pelaku maupun penderita berbagai peristiwa yang diceritakan. Tokoh cerita sebagai seseorang yang berjati diri bukan sebagai sesuatu yang tanpa karakter. Menurut Lukens dalam Nurgiyantoro 2005:223 tokoh-tokoh cerita fiksi hadir sebagai seseorang yang berjati diri, bukan sesuatu yang tanpa karakter, karena tiap tokoh hadir dengan kualifikasi kemudian dapat dibedakan antara tokoh yang satu dengan yang lain. Jadi, aspek kualitas kedirian jatidiri seorang tokoh penting untuk diketengahkan karena disitulah yang utama identitas tokoh akan dikenali kualitas jati diri tidak semata-mata berkaitan dengan ciri fisik melainkan terlebih berwujud kualitas nonfisik. Oleh karena itu, tokoh cerita dapat dipahami sebagai kualitas mental, emosional, dan sosial yang membedakan seseorang dengan orang lain. Efendi 2013:60 mengemukakan bahwa tokoh adalah orang yang mengambil peran sebagai pusat penceritaan. Tokoh dibedakan menjadi antagonis dan protagonis. Tokoh antagonis memiliki sifat jahat sedangkan tokoh protagonis memiliki sifat baik. Selain itu, tokoh cerita harus memiliki identitas, kemauan, pikiran dan perasaan. Menurut Itadz 2008:39-40 tokoh adalah individu rekaan yang mengalami berbagai peristiwa dalam cerita. Sedangkan, penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Nurgiyantoro 2005:75 mengatakan bahwa istilah penokohan dapat menunjuk pada tokoh dan perwatakan tokoh. Tokoh adalah perilaku cerita lewat berbagai aksi yang dilakukan dan peristiwa serta aksi tokoh lain yang ditimpakan kepadanya. Selain itu, Kosasih 2012:67 mengemukakan bahwa penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh dalam cerita untuk menggambarkan karakter seorang tokoh. Pengarang menggunakan teknik analitik yaitu, penggambaran fisik dan perilaku tokoh, penggambaran lingkungan kehidupan tokoh, penggambaran tata kebahasaan tokoh, dan pengungkapan jalan pikiran tokoh. Dari beberapa pendapat, dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah pelaku yang mengalami peristiwa yang dikisahkan dan ditampilkan dalam sebuah cerita. Sedangkan, penokohan merupakan penggambaran dari keberadaan karakter tokoh dalam cerita yang mencerminkan perilaku baik atau buruk.

2.2.1.3.2 Alur

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII MTs Nur Asy-Syafi'iyah Ciputat

1 23 122

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIBACA DENGAN MODEL STRATTA MELALUI METODE TONGKAT BERBICARA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII C SMP NEGERI 16 SEMARANG

5 95 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE VIDEO CRITIC PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

0 4 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI DENGAN BAHASA SENDIRI MELALUI MEDIA FILM DONGENG PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B MTS MU’ALLIMIN MALEBO TEMANGGUNG

2 35 232

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Blora.

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Blora.

1 4 15

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI Penggunaan Media Gambar Seri Sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Semester I Sdn Bonagung 2.

0 0 14

Peningkatan Keterampilan Menulis Kembali Dongeng yang Pernah dibaca dengan Menggunakan Strategi Stratta pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 2 Mranggen Demak.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS III SDN 2 GADEN KLATEN.

0 0 117

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11