21 bersifat decreasing return to scale. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,
model asal dari CCRS ini kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Banker et al. 1984 dan dikenal dengan model BCC DEA, yang memungkinkan kita
melakukan analisis efisiensi bagi aktivitas ekonomi yang bersifat variable return to scale
. Kedua pendekatan DEA tersebut merupakan pendekatan dasar yang digunakan dalam analisis DEA.
II.7. Konsep Valuasi Ekonomi
Valuasi ekonomi merupakan suatu pemberian nilai kuantitatif terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan terlepas
dari apakah nilai pasar ada atau tidak. Akar konsep ini sebenarnya berlandaskan pada ekonomi neo-klasikal neoclassical economic theory yang menekankan
pada kepuasan dan keperluan konsumen Fauzi 2000a. Konsep total economic value
TEV atau nilai ekonomi total ini pada dasarnya sama dengan manfaat bersih net benefit yang diperoleh dari sumberdaya alam. Di dalam konsep ini,
nilai yang dikonsumsi oleh seorang individu dapat dikategorikan ke dalam dua komponen utama use value nilai guna dan non-use value Nilai Tidak Guna
Krutila, 1967. Menurut Fauzi 2000a, komponen pertama, yakni use value pada dasarnya
diartikan sebagai nilai yang diperoleh seorang individu atas pemanfaatan langsung dari sumberdaya alam dimana individu tersebut berhubungan langsung dengan
sumberdaya alam dan lingkungan berburu, memancing, rekreasi, dsb. Nilai ini juga termasuk pemanfaatan secara komersial atas barang dan jasa yang dihasilkan
oleh sumberdaya alam misalnya ikan dan kayu yang bisa dijual maupun untuk konsumsi langsung. Use value secara lebih rinci diklasifikasikan kembali kedalam
direct use value nilai kegunaan langsung dan indirect use value nilai kegunaan
tidak langsung. Direct use value merujuk pada kegunaan langsung dari konsumsi sumberdaya seperti penangkapan ikan, pertanian, dan lainnya baik secara
komersial maupun non komersial. Sementara indirect use value merujuk pada nilai yang dirasakan secara tidak langsung terhadap barang dan jasa yang
dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan. Termasuk di dalam kategori indirect use value
ini misalnya fungsi pencegahan banjir dan nursery ground dari suatu ekosistem.
22 Komponen non-use value adalah nilai yang diberikan kepada sumberdaya
alam atas keberadaannya meskipun tidak dikonsumsi secara langsung. Non-use value
bersifat sulit diukur karena lebih didasarkan pada preferensi terhadap lingkungan ketimbang pemanfaatan langsung. Secara detail, kategori non-use
value ini dibagi lagi kedalam sub-class yakni: Existence Value, Bequest Value dan
Option Value. value Penilaian yang diberikan dengan terpeliharanya sumberdaya
alam dan lingkungan disebut dengan intrinsic value atau nilai intrinsic dari sumberdaya alam. Bequest value atau nilai pewarisan diartikan sebagai nilai yang
diberikan oleh generasi kini dengan menyediakan atau mewariskan bequest sumberdaya untuk generasi mendatang. Sementara, option value diartikan sebagai
nilai pilihan untuk memanfaatkannya. Option value, mengandung makna ketidakpastian. Nilai ini merujuk pada nilai barang dan jasa dari sumber daya
alam yang mungkin timbul sehubungan dengan ketidakpastian permintaan di masa mendatang. Jika kita yakin akan preferensi dan ketersediaan sumber daya
alam di masa mendatang, maka nilai option value kita akan nol. Sebaliknya jika tidak yakin, maka nilai option value-nya akan positif. Misalnya kita mau
membayar premium nilai opsi agar opsi untuk mengkonsumsi barang dan jasa dari sumber daya alam tetap terbuka. Quasi-option dan existence value merupakan
konsep yang kurang jelas, karena tidak ada definisi yang pasti. Pearce dan Turner 1990 mendefenisikannya sebagai nilai yang dimiliki seseorang atau sumberdaya
alam yang mewakili penilaian orang atau spesies lain.
II.8. Metode Valuasi Ekonomi