28 kesuburan lahan yang akan mempercepat proses laju degradasi melalui konversi
kesuburan lahan dari berbagai aktivitas.
II.10. Pembangunan Berkelanjutan
Selama ini pembangunan ekonomi sering kontroversial dengan pelestarian lingkungan. Namun pada tahun 1987 The World Commission on Environment and
Development Brundtland Commistion, sebuah badan komisi di PBB,
mendeklarasikan pembangunan berkelanjutan, yaitu pembangunan untuk memenuhi kebutuhan umat manusia saat ini, tanpa menurunkan atau
menghancurkan kemampuan
generasi mendatang
dalam memenuhi
kebutuhannya WCED 1987. Deklarasi inilah yang pada akhirnya menyelesaikan permasalahan antara pembangunan ekonomi dengan pelestarian
lingkungan. Dilihat dari implikasinya, pelaksanaan konsep pembangunan berkelanjutan
jauh lebih menantang dan kompleks. Menurut Harris et al 2001, dalam pembangunan berkelanjutan terkandung tiga unsur pokok yang harus
diperhatikan, yaitu unsur ekologi, unsur ekonomi dan unsur sosial. Pembangunan berkelanjutan dilihat dari unsur ekonomi diartikan sebagai kemampuan suatu
wilayah dalam menghasilkan barang dan jasa secara berkesinambungan. Sedangkan secara ekologis dikatakan berkelanjutan an ecologically sustainable
areaecosystem, manakala basis ketersediaan stok sumberdaya alamnya dapat
dipelihara secara stabil, dimana tidak terjadi eksploitasi berlebih, tidak terjadi pembuangan limbah melampaui kapasitas asimilasi lingkungan sehingga
menimbulkan pencemaran, serta pemanfaatan sumberdaya tak dapat diperbaharui yang dibarengi upaya pengembangan bahan substitusinya secara memadai.
Termasuk pula didalamnya pemeliharaan keanekaragaman hayati, stabilitas siklus hidrologi, siklus biogeo-kimia, dan iklim.
Suatu kawasan pembangunan yang secara sosial disebut berkelanjutan a socially sustainable areaecosystem,
adalah apabila seluruh kebutuhan dasar pangan, sandang, perumahan, kesehatan, dan pendidikan semua penduduk
terpenuhi, terjadi distribusi pendapatan, terbukanya kesempatan berusaha secara adil, tercipta kesetaraan gender gender equity dan terdapat akuntabilitas serta
partisipasi politik. Dengan demikian tujuan pembangunan berkelanjutan bersifat
29 multidimensi multi objectives yaitu mewujudkan kelestarian sustainability
pembangunan suatu kawasanekosistem baik secara ekonomis, ekologis maupun sosial.
II.11. Pengelolaan Wilayah Pesisir berkelanjutan