77
0.75 0.8
0.85 0.9
0.95 1
1.05
1990 1991
1992 1993
1994 1995
1996 1997
1998 1999
2000
Gambar 15. Efisiensi Frontier Lahan tegalan Tanaman Ubikayu dari tahun 1990 sampai tahun 2000 di kecamatan Muara Gembong
V.3.4. Efisiensi penggunaan Lahan Pemukiman
Dari gambar grafik analisis dengan menggunakan DEA penggunaan lahan untuk rumah efisien terjadi pada tahun 1990 dan pada tahun-tahun sebelumnya
penggunaan lahan untuk rumah adalah semakin tidak efisien karena semakin jauh dari Gambar 20, Kurang efisiennya penggunaan lahan untuk pemukiman
disebabkan oleh banyaknya lahan pemukiman yang tidak dimanfaatkan sebagai wilayah terbangun, serta terbatasnya sarana dan prasarana lingkungan yang
dibutuhkan untuk pemukiman, seperti ketersediaan air bersih, listrik, drainase, dan jalan lingkungan.
Namun dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk pada daerah ini, mengakibatkan permintaan akan rumah semakin tinggi, sehingga pembangunan
rumah banyak dilakukan pada sepanjang pinggiran daerah aliran sungai yang mengalir serta pada hutan mangrove. Pembangunan perumahan ini dilakukan
dengan menebang pohon mangrove dan melakukan penggurukan pinggiran sungai yang memungkinkan karena tingginya sedimentasi pada sungai ini. Kondisi ini
menunjukkan bahwa melakukan pembangunan perumahan rumah untuk masa- masa yang akan datang pada dasarnya adalah semakin tidak akan efisien sehingga
perlu dicegah.
N ila
i E
fi s
ie n
s i
78
0.950 0.955
0.960 0.965
0.970 0.975
0.980 0.985
0.990 0.995
1.000 1.005
1990 1991
1992 1993
1994 1995
1996 1997
1998 1999
2000
Gambar 16. Efisiensi frontier penggunaan lahan untuk pemukiman dari tahun 1990 sampai tahun 2000 di kecamatan Muara Gembong
V.3.5. Efisiensi pengelolaan Lahan Mangrove
Berdasarkan pada gambar efisiensi frontier dengan menggunakan DEA terhadap penggunaan lahan mangrove terdapat pada gambar 17, menunjukkan
bahwa meskipun efisiensi tertinggi dicapai pada tahun 1994 yang menghasilkan nilai 1, namun pada dasarnya dari tahun 1990 hingga tahun 2000 terjadi
peningkatan efisiensi penggunaan lahan mangrove. Berdasarkan kecendrungannya ini menujukkan, bahwa pada jangka panjang penggunaan lahan mangrove dapat
lebih efisiensi. Berdasarkan kondisi ini maka penggunaan lahan mangrove di Kecamatan Muara Gembong lebih baik dari pada penggunaan lahan lainnya,
sehingga konversi lahan mangrove kepada penggunaan lainnya yang tidak efisien perlu dibatasi.Efisiensi lahan mangrove di daerah ini dilihat dari kerapatan hutan
mangrove yang berkurang.
N ila
i E
fi s
ie n
s i
79
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1990 1991
1992 1993
1994 1995
1996 1997
1998 1999
2000
Gambar 17. Efisiensi frontier pengelolaan lahan mangrove dari tahun 1990 sampai tahun 2000 di kecamatan Muara Gembong
V.4. Analisis Kesesuaiaan Lahan di Kecamatan Muara Gembong