Analisis Financial Pada Penggunaan Lahan Tambak

103 Tabel 17. Nilai Manfaat Ekosistem Mangrove di Kecamatan Muara Gembong Produksi Nilai Jual No rata-rata Harga RpHatahun Penilaiaan Langsung Direct Value a. Potensi Kayu m3hatahun 0.94 75000 70,5 b. Kayu Bakar m3hatahun 1.40 2500 3,5 c. Ikan kgtahun 12,57 1250 15,712,500 d. Udang kgtahun 120 3000 360 e. Kepiting Kgtahun 850 2500 2,125,000 18,271,500 Penilaian Tidak langung Inderect value a. Guguran Daun mangrovePupuk urea dan NPK NitrogenKgHa 23.33 kg pupuk urea 10.5 2000 46,66 Phospor kgHa 13.11 Kg pupuk SP-36 4.72 3000 39,33 85,99 Penilaiaan Pilihan Option Value a. Nilai Biodiversity Hatahun 15 1 = 9500 142,5 Total Nilai Ekonomi TEV 18,499,990 Keterangan : 13.08 ton per hektar, 4.85 berat kering Witjaksono,2002 Biodiversity 15hektartahun Ruitenbeek,1991

V.5.2. Analisis Financial Pada Penggunaan Lahan Tambak

Sebagian besar kegiatan budidaya perikanan di wilayah pesisir adalah usaha perikanan tambak, baik tambak udang dan bandeng. Karena air merupakan media utama dalam kegiatan budidaya perikanan, maka pengelolaan terhadap sumber- sumber air alami maupun nonalami tambak, kolam, dan lain-lain harus menjadi perhatian utama dalam pengelolaan wilayah pesisir. Disamping itu pengaruh utama yang harus diperhatikan antara lain pengaruh yang berasal dari lingkungan sekitar lokasi budidaya termasuk aktivitas di lahan atas dan pengaruh budidaya terhadap lingkungan. Berdasarkan hasil survey kegiatan tambak di Kecamatan Muara Gembong banyak dikuasai oleh pengusaha dari Jakarta, yang berinvestasi pada masyarakat yang tinggal didaerah tersebut. Hal ini terbukti pada saat wawancara dengan masyarakat setempat, pada awalnya mereka membuka lahan milik perhutani yang diberi izin oleh pemerintah setempat camat kemudian mereka akan bagi hasil 104 dengan pihak luar. Dari waktu ke waktu perubahan terjadi dimana pemilik tambak akhirnya bekerja sebagai buruh tambak di daerah tersebut. Berdasarkan tingkat teknologi penggunaan lahan tambak, kategori penggunaan lahan tambak di kecamatan muara gembong adalah konventional, walaupun pemberian pakan buatan sudah dilakukan, tetapi pengaturan air masih alami dan konstruksi tambak masih sederhana, berdasarkan hasil survey masarakat juga mengatakan bahwa pengendalian hama penyakit dan pengapuran masih belum teratur. Tambak merupakan lahan yang paling luas dalam penggunaan lahan di Kecamatan Muara Gembong. Total luas lahan pada tahun 2000 mencapai 8 917 hektar atau 67 dari luas lahan di kecamatan ini. Berdasarkan penilaian Net Present Value di kecamatan ini, umumnya masyarakat menanam tambaknya dengan ikan bandeng dan udang, pada tahun 2000 produktivitas tambak udang mencapai 67 kg per hektar per tahun sedangkan untuk ikan bandeng 153 kg per hektar per tahun, sedangkan harga per kilogram berdasarkan hasil survey harga udang mencapai Rp 24 000,- sedangkan harga bandeng Rp 15 000,- Berdasarkan informasi dari kantor Kecamatan Muara Gembong pada tahun 2000 luas lahan tambak yang ditanami dengan udang 60 dan bandeng seluas 40 dari total luas tambak yang ada di Kecamatan Muara Gembong. Dengan menghitung Net Present Value dari tambak di Kecamatan Muara Gembong mencapai 28 394 382,- untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.

V.5.3. Analisis Financial Pada Penggunaan Lahan Tegalan