23
Sumber : Fauzi 2000a Gambar 2. Metode Valuasi Ekonomi
II.8.1. Valuasi Ekonomi Berdasarkan Manfaat Benefit-based Valuation
Metode Valuasi berdasarkan sisi manfaat dikelompokkan dalam dua kategori umum, yaitu Actual Market Price atau produktivitas yang berupa Effect
of Production EOP dan Human Capital Approach HCA atau Loss of Earnings
Approach LEA dan Surrogate Markets Nilai Pasar Pengganti atau
Complementary Goods. Pendekatan Effect on Production EOP, pada dasarnya
melihat pengaruh produksi sumberdaya alam akibat adanya intervensi terhadap sumberdaya alam. Pendekatan ini melihat bahwa perubahan kualitas lingkungan
akan mempengaruhi produktivitas dan biaya produksi yang pada akhirnya mempengaruhi harga dan produksi Fauzi 2000a. Nilai yang sering diukur adalah
nilai kegunaan langsung Ruitenbeck 1992. Dalam pendekatan Loss of Earnings atau Human Capital Approach
HCA, Selain sumberdaya yang dianggap sebagai asset produksi, tenaga kerja juga dilihat sebagai human capital. Meskipun pendekatan ini tidak mengukur
Valuasi Ekonomi
Actual Market Price
- Effect on Production
EOP - Loss of
Earnings Human Capital
Approach Nilai dengan Pendekatan Biaya
Cost-Based Valuation
Surrogate Market
- Travel Cost - Wage
Differerntial - Property Values
- Replacement Cost - Shadow Project
- Preventive Expenditure - Relocation Cost
Nilai dengan Pendekatan Manfaat Benefit-Based Valuation
24 benefit secara langsung, namun pendekatan ini menggunakan nilai minimum
untuk mengukur kompensasi yang diberikan apabila kehilangan nyawa atau sakit dan sebagainya. Pendekatan ini sering menjadi kontroversi mengingat adanya
faktor etis dan kultural yang sering tidak bisa diukur dengan nilai moneter semata Fauzi 2000a.
Metode Surrogate Market dikembangkan dari teori atribut atau karakteristik Lancaster 1966. Pada dasarnya metode ini menggunakan barang
dan jasa substitusi atau komplementer untuk menilai perubahan-perubahan yang terjadi pada sumberdaya alam dan lingkungan yang tidak teramati Fauzi, 2000b.
Metode ini terdiri dari: 1. Travel Cost Method TCM
Metode ini mengkaji biaya yang dikeluarkan setiap individu untuk mendatangi tempat-tempat rekreasi. Dengan mengetahui pola ekspenditur, dapat dikaji
berapa nilai yang diberikan konsumen pada sumberdaya alam dan lingkungan. Jika biaya ekspenditur nol, maka utilitas marjinal sumberdaya alam tersebut
adalah nol. 2.
Property Value Approach Metode ini mengkaji nilai amenities dari lingkungan berdasarkan nilai dari
aset-aset properti seperti lahan atau rumah. Namun pendekatan ini sering dipadukan dengan teknik statistika sehingga kemungkinan timbul bias cukup
potensial. 3.
Wage Differential Approach Metode ini menggunakan tingkat upah sebagai tolok ukur kualitas lingkungan.
Perbedaan tingkat upah antara pekerja yang bekerja di daerah terpolusi dengan yang tidak terpolusi dapat dilihat dari indikasi tingkat kerusakan
lingkungannya. Sama dengan Property Value, pendekatan ini sering dipadukan dengan teknik statistika sehingga sangat sensitif terhadap
spesifikasi model.
II.8.2. Valuasi Ekonomi Berdasarkan Biaya Cost-based Valuation