Keadaan Alam Penggunaan Lahan

55 Kecamatan Muara Gembong merupakan wilayah administratif Kabupaten Bekasi dengan batas-batas sebagai berikut: • Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa • Sebelah Selatan dengan Kecamatan Cabangbungin • Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Babelan • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Karawang Kecamatan Muara Gembong merupakan kecamatan terluas di Bekasi. Luas wilayah ini pada tahun 2000 adalah sebesar 13 310 hektar dengan 60 merupakan wilayah pantai. Pada wilayah tersebut terdapat 5 lima Desa dengan status definitive mendagri, yaitu Desa Pantai Harapan Jaya, Pantai Bahagia, Pantai Bakti, Pantai Sederhana dan Desa Pantai Mekar. Kecamatan Muara Gembong merupakan salah satu wilayah pesisir yang mendapat tekanan cukup berat dalam pemanfaatan lahan Tekanan dalam pemanfaatan lahan di Kecamatan Muara Gembong diakibatkan oleh banyaknya aktifitas pembangunan di wilayah tersebut, sehingga menyebabkan laju pertumbuhan dan perubahan penggunaan lahan yang terjadi sangat cepat. Kondisi ini berkaitan dengan sumberdaya wilayah pesisir yang bersifat multisumberdaya multi resources dan multiguna multiple uses .

IV.2. Keadaan Alam

Umumnya lahan di wilayah Kecamatan Muara Gembong mempunyai topografi datar. Dimana sebagian besar wilayahnya adalah daerah yang memiliki ketinggian 0-5 meter diatas permukaan laut dengan permukaan tanah yang datar. Topografi yang datar dan berair menyebabkan derajat kemasaman tanahnya termasuk dalam kondisi masam. PH tanah di Kecamatan Muara Gembong berkisar antara 4.5-5.5. Rendahnya nilai pH tanah disebabkan kandungan ferit yang tinggi. Kecamatan Muara Gembong dilintasi oleh sungai Citarum dengan 4 empat anak sungai yang bermuara ke laut Jawa. Total luas sungai di Kecamatan Muara Gembon, pada tahun 2000 sebanyak 2.57 dari total luas wilayah. 56 Karakteristik sungai dan laut berwarna keruh atau kecoklatan terutama pada musim hujan. Suhu udara di Kecamatan Muara Gembong berkisar antara 29 C – 34 C dengan suhu rata-rata 32 C. Curah hujan rata-rata 1 697 mm dengan curah hujan terbanyak terdapat antara bulan Januari - Februari. Angin musim barat bertiup dari arah utara atau pantai pada awal bulan Desember sampai dengan Februari. Musim ini dikenal dengan nama musim panceklik karena pada saat itu gelombang laut sangat tinggi, sehingga nelayan banyak yang tidak melaut.

IV.3. Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan yang umum terlihat di Kecamatan Muara Gembong adalah lahan perikanan tambak yakni seluas 8 914 hektar atau sekitar 66.97 dari luas wilayah Kecamatan Muaragembong. Penggunaan lahan yang juga mendapat porsi terbesar adalah penggunaan lahan sawah irigasi yaitu sebesar 15.7 dari total luas wilayah. Jumlah lahan yang belum digunakan seperti hutan mangrove, yang dulunya merupakan lahan mayoritas didaerah Muara gembong sekarang tinggal hanya 398 hektar. Komposisi penggunaan lahan di Kecamatan Muara Gembong pada tahun 2000, dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini: Tabel 2. Luas Wilayah Kecamatan Muara Gembong Berdasarkan Penggunaan Lahan Pada Tahun 2000 No Penggunaan Lahan Luas Ha Persentase 1 Hutan Mangrove 398 2,98 2 Pemukiman 399 3,00 3 Sawah Irigasi 2090 15,70 4 TambakEmpang 8914 66,97 5 Tegalan 405 3,04 6 Lain-lain 1105 8,31 Total 13311 100 Sumber: Monografi Kecamatan Muaragembong, 2000 57

IV.4. Kependudukan