11 tanah berhubungan dengan sifatnya yang mudah untuk ditransfer Bambang
1982.
II.4.1. Penggunaan Lahan
Menurut Anderson dalam Suburi 1999 penggunaan lahan adalah bentuk penggunaan kegiatan manusia terhadap lahan aktivitas manusia di atas lahan
termasuk keadaan alamiah yang belum terpengaruh oleh kegiatan manusia. Aktivitas tersebut menyebabkan terjadinya penggunaan lahan yang sangat
beraneka ragam sesuai dengan peruntukannya. Barlowe 1978 membagi penggunaan lahan menjadi sepuluh kelas sebagai
berikut: 1 lahan pemukiman, 2 lahan industri dan perdagangan, 3 lahan bercocok tanam, 4 lahan peternakan dan penggembalaan, 5 lahan hutan, 6
lahan mineralpertambangan, 7 lahan rekreasi, 8 lahan pelayanan jasa, 9 lahan transportasiasi, dan 10 lahan tempat pembuangan. Kelas penggunaan lahan
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis penggunaan, yaitu: Pemukiman dan Industri. Meliputi sebagian besar penggunaan lahan di perkotaan,
tetapi hanya sebagian kecil dari penggunaan lahan seluruhnya. Pertanian. Meliputi areal tanaman pertanian, yaitu pangan dan perkebunan yang
merupakan porsi terbesar dari penggunaan lahan seluruhnya. Padang Rumput dan Penggembalaan. Meliputi penggunaan lahan untuk
peternakan termasuk komplek peternakan. Perhutanan. Meliputi penggunaan lahan untuk hutan industri, hutan lindung dan
belukar. Lain-lain. Meliputi penggunaan lahan untuk tempat rekreasi, jalan raya,
pertambangan, pembuangan sampah dan lainnya. Selanjutnya
Barlowe 1978
menjelaskan bahwa
faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan akan lahan didasarkan atas kegunaannya seperti untuk perumahan dipengaruhi urbanisasi, jumlah rumah tangga, jumlah penduduk,
perubahan distribusi umur penduduk, tingkat dan keadaan pendidikan, perubahan formasi pemilik rumah. Industri atau perdagangan dipengaruhi oleh jenis, besar,
bentuk dan lokasi usaha, dan adanya pasar potensial. Pertanian dipengaruhi pola konsumsi produk pertanian, produktivitas lahan dan permintaan lahan non
12 pertanian. Rekreasi dipengaruhi jumlah populasi, tingkat pendapatan, waktu
senggang, sarana transportasiasi, penggunaan non rekreasi. Menurut Dahuri et al. 1996, ekosistem wilayah pesisir memiliki potensi
ekonomi dan ekologi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, pemanfaatan dan penggunaan lahan di wilayah pesisir perlu direncanakan dengan matang.
Di Indonesia, penggunaan lahan di wilayah pesisir meliputi kehutanan, pertanian, perikanan budidaya, pemukiman dan perkotaan serta pariwisata. Untuk
itu, perlu pedoman umum dalam penggunaan lahan di wilayah pesisir agar tidak mengganggu ekosistem wilayah pesisir yang ada di sekitarnya.
II.4.2. Perubahan Penggunaan Lahan