14 diketahui masyarakat. Perubahan juga mempunyai dampak yang besar terhadap
pengeluaran publik, terutama jika perubahan itu untuk guna lahan yang lebih komersial seperti daerah wisata dan lain sebagainya. Ade et al. 1999.
Pada dasarnya perubahan penggunaan lahan yang terjadi diwilayah pesisir ,lebih kepada masalah nilai ekonomi lahan land rent. Untuk menghambat laju
konversi lahan-lahan di wilayah pesisir ada beberapa konsep yang dapat dilakukan salah satunya dengan menerapkan konsep perencanaan wilayah pesisir
secara terpadu.
II.4.3. Konsep Sewa Lahan Land Rent
Menurut Pearce dan Turner 1990 pengertian land rent berkaitan dengan aliran penerimaan bersih benefit yang diturunkan dari lahan tersebut. Semakin
bertambah baiknya lingkungan maka harga lahan akan semakin meningkat. Perbedaan lokasi lahan dengan atribut lingkungan yang bervariasi mempunyai
pengaruh dalam nilai atau harga lahan yang bersangkutan. Pada dasarnya, harga lahan merupakan nilai lahan di pasar lahan yang bersumber dari total land rent
atas masing-masing sifat intristik yang dimiliki lahan. Sifat intristik yang dimiliki lahan tidak semata-mata aspek fisik lahan seperti kesuburan tapi juga aspek-aspek
lain seperti faktor lokasi, sosial dan kependudukan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dinyatakan bahwa meningkatnya harga lahan per satuan luas lahan
di suatu lokasi merupakan manifestasi dari peningkatan land rent di lokasi yang bersangkutan.
Land rent menurut ekonom neo-klasikal seperti Alfred Marshall, merupakan
pendapatan yang dapat diturunkan dari kepemilikan lahan dan hasil limpahan sumberdaya lain di alam. Di luar pengertian land rent, maka dapat saja melakukan
menyewa rent sumberdaya lainnya seperti menyewa sesuatu dengan cara membayar uang untuk menggunakan setiap barang yang dimiliki seperti rumah,
kendaraan, dan lainnya, yang apabila telah selesai waktu pemakaiannya, maka barang-barang tersebut harus dikembalikan kepada pemiliknya dengan keadaan
fisik yang sama seperti sebelumnya Ricardo 1975.
II.4.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Lahan
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi penggunaan lahan yakni faktor supply dan faktor demand permintaan. Faktor penawaran sebagai dijelaskan
15 sebelumnya di tentukan oleh empat hal yaitu sifat fisik tanah , ekonomi, institusi
dan teknologi . Demand dipengaruhi oleh situasi yang berkaitan dengan faktor
demografik, seperti komposisi umur, jenis kelamin, tingkat pendapatan, konsolidasi lahan, pengaturan tata ruang, kebijakan perencanaan lingkungan serta
periode waktu seperti waktu yang diperlukan untuk pembangunan dan peningkatan jasa seiring dengan waktu Barlowe 1978.
Dari keempat faktor utama yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan, kecendrungan terjadi perubahan penggunaan lahan diIndonesia lebih
diakibatkan faktor ekonomi dan Institusi.
II.5. Kesesuaian Lahan