71 N
: jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah Menurut Nurgiyantoro 2013:197-8, secara teoritis besarnya indeks daya
beda dapat berkisar antara -1,00 - + 1,00, namun indeks yang mendekati bilangan 0 nol atau bahkan negatif dinyatakan tidak layak. Selain itu, sebagian ahli
menyatakan bahwa sebuah butir soal dapat dinyatakan layak jika paling tidak memiliki indeks sebesar 0,25.
Hasil penghitungan daya beda soal nomor 1 yaitu 0,373, sedangkan soal nomor 2 yaitu 0,396. Nilai tersebut menunjukkan soal layak digunakan karena
bernilai lebih dari 0,25. Peneliti juga melakukan penghitungan daya beda soal untuk tiap aspek soal pada kedua nomor soal dengan hasil layak digunakan. Hasil
penghitungan tingkat kesulitan soal tiap aspek soal dapat dibaca pada tabel 3.9, sedangkan penghitungan secara lengkap dapat dibaca pada lampiran 30.
Tabel 3.9. Rekapitulasi Daya Pembeda Setiap Aspek Soal
Nomor Soal
Aspek Nilai
Kategori
1 A
0,309 Layak
B 0,394
Layak C
0,394 Layak
D 0,406
Layak E
0,393 Layak
2 A
0,397 Layak
B 0,356
Layak C
0,431 Layak
D 0,437
Layak E
0,321 Layak
Berdasarkan pengujian instrumen soal, pada dasarnya kedua soal memiliki memenuhi keempat kriteria pengujian instrumen soal. Hasil yang diperoleh juga
tidak berbeda jauh, namun peneliti memilih soal nomor 1 dengan tema halaman
72 sekolah sebagai soal tes awal dan tes akhir. Pemilihan soal nomor 1 dikarenakan
soal memiliki validitas sangat tinggi, reliabilitas yang baik, indeks tingkat kesulitan sedang, dan daya beda soal yang layak. Alasan lainnya yaitu karena
tema soal lebih mendukung tujuan penelitian ini. Tema soal yaitu halaman sekolah. Di halaman sekolah banyak objek yang diamati, sehingga diharapkan
siswa lebih banyak mendeskripsikan hasil pengamatannya. Soal tersebut dapat dibaca pada lampiran 32.
3.7 Teknik Analisis Data
Pada setiap penelitian, dilakukan teknik analisis data untuk menganalisis data hasil penelitian. Teknik analisis data penelitian ini mencakup deskripsi data,
uji kesamaan rata-rata, uji prasyarat analisis, dan analisis akhir. Penjelasan teknik analisis yang digunakan yaitu sebagai berikut.
3.7.1 Deskripsi Data
Penelitian ini menggunakan data hasil belajar kelas VA dan VB. Data hasil belajar tersebut berupa nilai tes awal dan tes akhir yang dijelaskan menggunakan
teknik statistik deskriptif. Menurut Sugiyono 2014:199, teknik statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
mendeskripsikan data terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut, pada teknik analisis deskriptif peneliti hanya menggambarkan dan menjelaskan data yang diperoleh. Pada teknik ini,
peneliti belum melakukan pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan
73 dilakukan menggunakan teknik statistik interenfensial. Pada teknik analisis
deskriptif ini, peneliti akan mendeskripsikan mengenai pelaksanaan pembelajaran, deskripsi hasil belajar siswa, deskripsi aktivitas belajar siswa, dan deskripsi nilai
penerapan model pembelajaran.
3.7.2 Uji Kesamaan Rata-Rata
Uji kesamaaan rata-rata digunakan untuk mengetahui kesetaraan kemampuan awal yang dimiliki siswa. Uji kesamaan rata-rata dilakukan dengan
membandingkan rata-rata hasil nilai tes awal menulis laporan pengamatan pada kelas eksperimen VB dan kelas kontrol VA. Jika perbedaan nilai rata-rata
kedua kelas terpaut jauh, maka penelitian tidak dapat dilaksanakan karena kedua kelas dianggap tidak setara. Namun, jika rata-rata nilai kedua kelas sama
atau tidak terpaut jauh perbedaannya, maka penelitian dapat dilaksanakan pada kedua kelas dengan anggapan kedua kelas memiliki kemampuan awal setara.
Pengujian dilakukan secara empiris dan statistik. Pengujian secara empiris dilakukan dengan membandingkan nilai rata-rata kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Pengujian secara statistik menggunakan one sample t test menggunakan program SPSS 20. Hasil uji kesamaan rata-rata secara empiris dapat
dibaca pada tabel 3.10.
Tabel 3.10. Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Secara Empiris
Data Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Selisih
Rata-rata nilai tes awal menulis laporan pengamatan.
63,76 64,15
0,39
74 Berdasarkan tabel 3.10, selisih rata-rata nilai tes awal menulis laporan
pengamatan antara kelas ekperimen dan kontrol yaitu 0,39. Nilai rata-rata tes awal hanya terpaut sedikit, artinya kedua kelas tidak memiliki perbedaan yang
signifikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa secara empiris kemampuan rata-rata siswa di kedua kelas relatif sama.
Pengujian kesamaan rata-rata secara statistik menggunakan one sample t test dengan bantuan SPSS 20 yang hasilnya dapat dibaca pada tabel 3.11. Pada
pengujian ini diajukan hipotesis, yaitu: Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai tes awal menulis laporan pengamatan antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 3.11. Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Secara Statistik Test Value = 63.76
T Df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper Kontrol
,313 33
,756 ,387
-2,13 2,90
Kriteria pengujian menurut Sugiyono 2014:237 yaitu jika nilai t
hitung
≤ t
tabel
, maka H diterima dan jika nilai t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak. Nilai t
tabel
dengan nilai α = 0,05 dan derajat kebebasan 33 yaitu 2,035 Priyatno, 2012:222.
Kemudian nilai t
hitung
dan t
tabel
dibandingkan, sehingga 0,313 ≤ 2,035.
Berdasarkan hasil tersebut, maka Ho diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan signifikan nilai tes awal menulis laporan pengamatan antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan dapat
75 dilanjutkan, karena kelas eksperimen dan kelas kontrol diasumsikan memiliki
kemampuan awal yang sama.
3.7.3 Uji Prasyarat Analisis
Sebelum melaksanakan pengujian hipotesis, sebuah penelitian diharuskan melakukan uji prasyarat analisis. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sifat
data penelitian yang nantinya akan berpengaruh dalam teknik analisis data. Pengujian ini dilakukan pada hasil tes awal dan tes akhir. Uji prasyarat analisis
yang akan dilakukan terdiri dari Uji normalitas dan homogenitas. Penjelasan mengenai uji normalitas dan homogenitas, yaitu sebagai berikut.
3.7.6.1 Uji Normalitas
Sebelum peneliti menetapkan teknik analisis statistik, perlu diketahui apakah data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal.
Untuk mengetahui kenormalan distribusi data tersebut, digunakan uji normalitas data. Apabila data berdistribusi normal, maka digunakan teknik statistik
parametris, sedangkan apabila data berdistribusi tidak normal, maka digunakan teknik statistik non parametris Sugiyono, 2014: 228. Uji normalitas dilakukan
terhadap skor hasil belajar siswa yang dicapai seluruh anggota sampel menggunakan metode Lilliefors.
Pada penelitian ini, pengambilan keputusan uji normalitas diambil pada taraf signifikansi 5. Untuk membantu penghitungan uji normalitas, peneliti
menggunakan program SPSS versi 20. Pada hasil uji normalitas, terdapat kolom Kolmogorov-Smirnov dan Shappiro-Wilk yang dilengkapi dengan analisis
desktiptif, histogram, dan kurva penyebaran data. Normalitas data dapat dibaca