Hasil Belajar Landasan Teori

26 meningkat Iskandarwassid dan Sunendar, 2013:144. Saat siswa berkelompok, mereka dapat belajar tentang sosialisasi, sehingga guru dituntut untuk merancang pembelajaran dengan melibatkan siswa dalam suatu kelompok. Siswa memiliki karakteristik yaitu senang merasakan sesuatu secara langsung. Suatu konsep cepat dikuasai siswa, apabila siswa dilibatkan langsung melalui praktik yang diajarkan guru. Siswa yang mengalami praktik langsung dalam pembelajaran, menimbulkan pengalaman yang berarti sehingga lebih bertahan lama dalam ingatan jangka panjangnya. Karakteristik ini menuntut guru untuk merancang pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan, guru dituntut untuk dapat merancang model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Model pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan siswa. Materi pembelajaran hendaknya dikaitkan dengan pengalaman siswa, sehingga materi yang dipelajari tidak bersifat abstrak dan bermakna bagi siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah model pembelajaran yang inovatif. Salah satu model yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran mind mapping. Model mind mapping memiliki karakteristik yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Di dalam pembelajarannya, siswa dapat memainkan imajinasi mereka dengan bantuan warna saat membuat cabang-cabang mind mapping. Pembuatan mind mapping dapat dilaksanakan secara kelompok ataupun individu. Model mind mapping memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif baik dalam kelompok maupun klasikal di kelas. Siswa akan menyampaikan hasil mind mapping-nya di depan kelas, sehingga siswa harus aktif 27 dalam pembelajaran. Mind mapping dapat dibuat langsung oleh siswa, sehingga siswa dapat merasakan secara langsung proses pembelajarannya. Mind mapping yang penuh warna, simbol, dan gambar menarik perhatian siswa saat pembelajaran.

2.1.6 Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri di dunia. Oleh karena itu, sangat penting melakukan interaksi antarmanusia. Untuk melakukan interaksi tersebut dibutuhkan komunikasi yang baik. Agar komunikasi bisa berjalan dengan lancar, dibutuhkan alat untuk berkomunikasi. Salah satu alat berkomunikasi yaitu bahasa. Secara universal, bahasa merupakan suatu bentuk ungkapan yang bentuk dasarnya adalah ujaran. Ujaran inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Surono 2004:3 menyatakan bahasa adalah hasil ciptaan manuisa yang berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan perasaan dan pikiran seseorang kepada orang lain. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia sebagai alat komunikasi. Namun, setiap negara memiliki bahasa yang berbeda. Begitu pula dengan Indonesia yang menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Seperti yang diketahui, meskipun sebagai bahasa negara, Indonesia memiliki berbagai ragam bahasa daerah. Hal ini tentu menuntut sekolah-sekolah untuk membelajarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua kepada mayarakat Indonesia. Zulela 2013:5 menyebutkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia mencakup kemampuan bersastra serta empat komponen kemampuan berbahasa