Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

30 menyampaikan informasi mengenai suatu masalah atau fakta. Menurut Warsidi dan Farika 2008:62, “Laporan adalah tulisan yang berisi hasil pengamatan terhadap sebuah tempat atau suatu pekerjaan.” Laporan pengamatan merupakan tulisan yang menyampaikan atau memberitahukan sesuatu dari hasil yang telah diamati. Kosasih 2014:75 menjelaskan bahwa laporan pengamatan merupakan karangan yang memaparkan suatu fenomena atau kejadian berdasarkan data dan fakta hasil proses pengamatan. Isi laporan ialah hal-hal penting yang berkaitan langsung dengan kejadian nyata di tempat laporan. Isi laporan juga menjadi tanggung jawab pembuat laporan. Oleh karena itu, isi laporan harus sesuai dengan fakta-fakta saat pelaksanaan pengamatan, bukan hasil imajinasi pembuat laporan. Penyusunan laporan didasarkan pada pemberi laporan pelapor, pihak yang menerima laporan, tujuan laporan, dan sifat laporan Kosasih, 2014:61. Pelapor yaitu orang yang membuat laporan baik perorangan, kepanitiaan, dan lembaga. Pelapor memiliki tanggung jawab terhadap penerima laporan. Penerima laporan yaitu pihak-pihak yang menerima hasil laporan pengamatan. Pelapor harus memperhatikan sungguh-sungguh tujuan penyusunannya agar sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini karena tujuan laporan merupakan apa yang ingin disampaikan oleh pelapor kepada penerima laporan. Kosasih 2014:62 menyebutkan sifat-sifat laporan, yaitu: 1 Tidak mengandung imajinasi berkenaan dengan pelapor yang mengetahui secara tepat pihak yang menerima laporan; 2 Lengkap yang berarti bahwa dalam laporan tidak boleh ada hal-hal penting yang diabaikan dan tidak memasukkan hal menyimpang; 3 Disajikan secara menarik yang berarti nilai yang ada pada laporan memiliki bobot dalam bahasa dan isi, serta sistematikanya logis dan mudah dipahami. 31 Pembuatan laporan pengamatan dilakukan secara sistematis. Terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pelapor. Langkah-langkah tersebut akan mempermudah pelapor dalam pembuatan laporan. Menurut Suyatno 2011:113-6, langkah-langkah pembuatan laporan yaitu: 1 melakukan pengamatan; 2 membuat catatan; 3 membuat kerangka laporan; 4 menulis laporan; dan 5 memperbaiki laporan. Sebelum melakukan pengamatan, perlu ditentukan terlebih dahulu objek yang diamati. Selain itu, pengamat perlu membuat perihal apa saja yang akan diamati dari objek tersebut. Dalam pelaksanaan pengamatan, pengamat hendaknya mengamati dengan sungguh-sungguh objek yang diamati. Untuk membantu pengamat dalam pelaksanaan pengamatan, pengamat dapat membuat catatan- catatan. Setelah kegiatan mengamati selesai, tahap selanjutnya yaitu membuat kerangka laporan. Kerangka laporan memberikan garis besar terhadap sistematika laporan yang akan ditulis. Kerangka laporan sebaiknya memuat judul pengamatan, waktu pengamatan, tempat atau lokasi pengamatan, hal yang diamati, nama pengamat, tujuan pngamatan dan deskripsi penjelasan pengamatan Warsidi dan Farika, 2008:17. Saat sebuah kerangka laporan selesai, kerangka laporan itu dikembangkan menjadi laporan yang utuh. Bisa dikembangkan setiap bagian yang ada dalam kerangka laporan, sehingga isi laporan menjadi lebih lengkah. Pelapor dapat mendeskripsikan berbagai objek pengamatan. Setelah laporan selesai, agar isi laporan menjadi lebih baik, perlu ada kegiatan memperbaiki laporan. Untuk melaksanakannya bisa meminta saran kepada orang lain untuk mengoreksi laporan yang telah dibuat. Pengoreksi dapat mengoreksi isi laporan, tata bahasa,