Uji Validitas Soal-Soal Tes

66 Peneliti juga melakukan penghitungan validitas pada setiap aspek soal. Setelah dilakukan penghitungan dengan bantuan SPSS versi 20, peneliti memeroleh hasil yang menunjukkan bahwa seluruh aspek valid karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Rekapitulasi hasil uji validitas tiap aspek soal dapat dibaca pada tabel 3.4. Penghitungan validitas soal menggunakan SPSS secara lengkap dapat dibaca pada lampiran 29. Tabel 3.4. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Setiap Aspek Soal dengan Harga r tabel = 0,381; Taraf Signifikansi 0,05; dan n = 27 Nomor Soal Aspek r hitung Validitas Kategori 1 A 0,941 Valid Sangat Tinggi B 0,965 Valid Sangat Tinggi C 0,969 Valid Sangat Tinggi D 0,848 Valid Sangat Tinggi E 0,730 Valid Tinggi 2 A 0,941 Valid Sangat Tinggi B 0,948 Valid Sangat Tinggi C 0,964 Valid Sangat Tinggi D 0,886 Valid Sangat Tinggi E 0,554 Valid Tinggi

3.6.4.2 Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, instrumen diuji reliabilitasnya. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tes dapat dipercaya. Reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability yang berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya Arikunto, 2013:74. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai keakuratan dan tingkat kepercayaan tinggi apabila setelah dilakukan tes berkali-kali hasilnya tetap. Terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas soal. Penelitian ini menggunakan 67                s s t i k k = r 2 2 1 1 instrumen soal uraian, sehingga menggunakan rumus Alpha Cronbach Nurgiyantoro, 2014: 177, yaitu: Keterangan: r : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑s i 2 : jumlah varians butir-butir tes s t 2 : varians total Penghitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 20 dengan langkah-langkah yaitu Analyze – Scale – Reliability - Alpha Priyatno, 2012: 184-5. Menurut Sekaran 1992 dalam Priyatno 2012: 98, reliabilitas kurang dari 0,6, kurang baik, sedangkan 0,7, dapat diterima, dan di atas 0,8, adalah baik. Hasil penghitungan reliabilitas soal dapat dibaca pada tabel 3.5. Tabel 3.5 Reliabilitas Soal Cronbachs Alpha N of Items ,912 2 Berdasarkan hasil uji reliabilitas, kedua soal memiliki reliabilitas baik dan dapat diterima karena nilai cronbach alpha-nya yaitu 0,912. Hal ini didasarkan pada pendapat Sekaran yang menyebutkan reliabilitas di atas 0,8 adalah baik. Selain penghitungan tiap soal, peneliti melakukan penghitungan reliabilitas tiap aspek soal. Reliabilitas tiap aspek soal dapat dibaca pada tabel 3.6. Pada tabel 3.6 menunjukkan pada soal nomor 1, kelima aspek soal memiliki nilai cronbach’s 68          min 2 min 2 Kesulitan Tingkat Indeks Skor Skormaks Nx Skor Nx S r S t = alpha sebesar 0,918. Nilai tersebut menunjukkan tiap aspek soal tersebut memiliki reliabilitas baik. Pada setiap aspek soal nomor 2, nilai cronbach’s alpha sebesar 0,897. Nilai tersebut lebih besar dari 0,8 yang menunjukkan bahwa kelima aspek soal, memiliki reliabilitas yang baik. Tabel 3.6. Reliabilitas Setiap Aspek Soal Nomor Soal Cronbachs Alpha N of Items 1 ,918 5 2 ,897 5

3.6.4.3 Tingkat Kesulitan Soal

Selain uji validitas dan reliabilitas, peneliti juga mengitung tingkat kesulitan soal. Uji tingkat kesulitan soal bertujuan untuk mengetahui seberapa sulit soal dapat dikerjakan oleh siswa. Terdapat beberapa teknik untuk mengukur tingkat kesulitan soal. Untuk mengukur tingkat kesulitan soal uraian digunakan pengukuran indeks tingkat kesulitan dengan rumus yang dikemukakan Noll dkk 1979 dalam Nurgiyantoro 2013:201, yaitu: Keterangan: S t : jumlah skor benar kelompok tinggi S r : jumlah skor benar kelompok rendah Skor maks : skor maksimal suatu butir soal Skor min : skor minimal suatu butir soal N : jumlah subjek kelompok tinggi atau rendah 69 Terdapat tiga katagori tingkat kesulitan soal yaitu sukar, sedang, dan mudah. Ketiga katagori tersebut memiliki interval nilai yang berbeda. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kategori tingkat kesulitan menurut Arikunto 2013:225. Kategori tingkat kesulitan soal tersebut dapat dibaca pada tabel 3.7. Tabel 3.7. Kategori Indeks Tingkat Kesulitan Soal Derajat Kesulitan Kategori 0,00-0,30 Sukar 0,31-0,70 Sedang 0,71-1,00 Mudah Setelah dihitung menggunakan rumus yang telah disebutkan, hasil indeks kesulitan soal nomor 1 yaitu 0,681, dan nilai indeks kesulitan soal nomor 2 yaitu 0,694.Nilai indeks kesulitan kedua soal tersebut menunjukkan soal termasuk kategori sedang karena berada pada interval 0,31-0,70. Selain itu, peneliti menghitung indeks tingkat kesulitan tiap aspek soal yang dapat dibaca pada tabel 3.8. Tabel 3.8. Rekapitulasi Indeks Tingkat Kesulitan Setiap Apek Soal Nomor Soal Aspek Nilai Kategori 1 A 0,699 Sedang B 0,697 Sedang C 0,697 Sedang D 0,656 Sedang E 0,589 Sedang 2 A 0,713 Mudah B 0,716 Mudah C 0,753 Mudah D 0,656 Sedang E 0,482 Sedang