Manfaat Teoritis Manfaat Penelitian

17

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Pada bagian ini dijelaskan landasan teori, kajian empiris, kerangka berpikir, serta hipotesis penelitian. Pada bagian landasan teori akan diuraikan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Kajian empiris yaitu kajian penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada bagian ini juga diuraikan kerangka berpikir penelitian ini. Selain itu, pada bab ini diuraikan hipotesis yang diajukan dalam penelitian.

2.1 Landasan Teori

Landasan teori merupakan penjelasan mengenai berbagai teori yang digunakan dalam penelitian ini. Teori tersebut yang dijadikan panduan dalam pelaksanaan penelitian. Landasan teori pada penelitian ini membahas belajar, pembelajaran, aktivitas belajar, hasil belajar, karakteristik siswa sekolah dasar, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, menulis laporan pengamatan, model pembelajaran, dan model mind mapping.

2.1.1 Belajar

Setiap manusia mengalami kegiatan belajar sepanjang hidupnya. Kegiatan belajar tersebut terjadi kapan dan di mana saja. Menurut Slameto 2013:2, belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memeroleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Oxford Advance d Learner’s Dictionary 1990 dalam Suyono dan Hariyanto 2014:12, mendefinisikan belajar sebagai 18 kegiatan memeroleh pengetahuan atau keterampilan melalui studi, pengalaman, atau karena diajar. Menurut Suyono dan Hariyanto 2014:9, belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memeroleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan diri. Sadirman 2011:20 menyatakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Belajar akan lebih baik apabila subjek belajar mengalami atau melakukannya sendiri. Djamarah 2008:13 berpendapat bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memeroleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam proses interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif. Berdasarkan pengertian para ahli dapat disimpulkan bahwa dalam pengertian belajar terdapat tiga unsur, yakni perubahan perilaku, proses, dan pengalaman. Seseorang dikatakan telah belajar apabila mengalami perubahan perilaku dalam hidupnya. Contoh perubahan perilaku yaitu anak yang awalnya tidak bisa menulis, setelah belajar menulis menjadi bisa menulis. Apabila tidak terjadi perubahan perilaku, maka anak tidak dapat dikatakan belajar. Ciri-ciri perubahan perilaku antara lain dikemukakan oleh Suprijono 2014:4 yaitu: Perubahan perilaku yang dimaksud bercirikan 1 sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari; 2 kontinu atau berkesinambungan; 3 fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup; 4 positif atau berakumulasi; 5 bertujuan aktif atau sebagai usaha yang direncanakan atau dilakukan; 6 permanen atau tetap; 7 bertujuan atau terarah; dan 8 mencakup keseluruhan potensi manusia.