34
dengan mengantarkan bberapa pertanyaan dan pernyataan pemandu leading question
terkait isu di daerah maupun hasil analisis kuantitatif. Fasilitator bertanggungjawab untuk
menghidupkan jalannya diskusi dan menjadikan semua peserta terlibat aktif memberikan
pendapat. Diskusi akan dilakukan dengan kombinasi alat bantu metaplan dan penapat
spontan yang akan didokumentasikan oleh note taker. Format diskusi bersifat spontan, dan
seluruh peserta didorong untuk mendiskusikan pendapat dan perasaannya dengan bebas
untuk topik‐topik yang didiskusikan.
Berdasarkan hasil dari analisis kualitatif ini kemudian diangkat menjadi isu‐isu strategis dan
permasalahan
daerah untuk kebutuhan perencanaan pembangunan ke depan.
3.4.6. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam dilakukan untuk menggaliu informasi lebih rinci dan tidak dapat
tergali dari data‐data sekunder yang ada. Wawancara mendalam juga dimaksudkan untuk
mendapatkan penjelasan lebih lanjut terhadap fenomena yang terdapat dalam data
sekunder maupun informasi untuk aspek‐aspek kualitatif yang tidak dapat tersajikan secara
kuantitatif melalui data. Dalam studi ini, wawancara mendalam akan difokuskan lebih dulu
unuk pennggalian aspek‐aspek kualitatif tertutama untuk isu‐isu sosial, budaya,
kemasyarakatan, pemerintahan dan politik lokal.
Wawancara mendalam akan dilakukan terhadap beberapa narasumber informasi yang
berasal dari kalangan pemerintah dan non pemerintah. Narasumber dari kalangan
pemerintah berasal dari institusi perencanaan daerah dan instansi teknis yang relevan.
Sementara narasumber dari luar pemerintah terutama berasal dari pakar yang berasal dari
perguruan tinggi, lembaga penelitian maupun lembaga swadaya masyarakat.
Wawancara mendalam akan dilakukan dengan menggunakan bantuan intrumen dalam
bentuk panduan pertanyaan mendalam guideline questionaire yang akan menjai acuan
dalam menggali informasi melalui wawancara. Berbeda dengan instrumen kuesioner yang
biasa digunakan dalam survei, guideline questioner hanya memuat beberapa point
pertanyaan penting dan arah penggalian informasi yang akan dieksplorasi melalui
wawancara. Peneliti yang melakukan wawancara dapat mengembangkan poin pertanyaan
tersebut, melakukan pendalaman dan eksplorasi lebih dalam atas informasi yang digali. Oleh
karena itu dalam wawancara mendalam sangat disarankan dilakukan langsung oleh peneliti
yang melakukan riset tidak menggunakann surveyorenumerator sehingga lebih
mengetahui informasi yang akan digali disesuaikan dengan tujuan penelitian yang dilakukan.
Berdasarkan hasil dari analisis kualitatif ini kemudian diangkat menjadi isu‐isu strategis dan
permasalahan daerah untuk kebutuhan perencanaan pembangunan ke depan.
.
Perkembangan Kondisi Perekonomian Daerah
35
BAB IV
PERKEMBANGAN KONDISI
PEREKONOMIAN DAERAH
4.1. Kinerja