Pengembangan Rencana Struktur Ruang Wilayah Kalimantan Struktur Ruang Wilayah Kalimantan

7 BAB II LANDASAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI WILAYAH KALIMANTAN Bab II akan menyajikan tentang kebijakan pembangunan yang mengatur pengembangan wilayah Kalimantan secara keseluruhan sebagai satu kesatuan pulau, diantaranya yaitu RTRW Nasional, RPJMN Buku III Wilayah Kalimantan, serta kesepakatan antar Gubernur di Pulau Kalimantan. Pembahasan dokumen kebijakan ini sangat penting sebagai dasar untuk memahami lebih jauh struktur dan pola ruang dalam kaitannya dengan upaya pengembangan pusat pertumbuhan dan pembangunan daerah tertinggal serta perbatasan di Wilayah Kalimantan.

2.1. Pengembangan

Wilayah Kalimantan dalam RTRW Nasional Sesuai dengan amanat Pasal 20 Undang‐Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional RTRWN merupakan pedoman untuk penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional; penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional; pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional; mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor; penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; penataan ruang kawasan strategis nasional; dan penataan ruang wilayah provinsi dan kabupatenkota. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional meliputi kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang dan pola ruang. Kebijakan pengembangan struktur ruang meliputi : 1 Peningkatan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhierarki; dan 2 Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah nasional. Rencana struktur ruang Wilayah Kalimantan diperlihatkan pada gambar 2.1. Sedangkan kebijakan pengembangan pola ruang meliputi : 1 kebijakan dan strategi pengembangan kawasan lindung; 2 kebijakan dan strategi pengembangan kawasan budi daya; 3 kebijakan dan strategi pengembangan kawasan strategis nasional. Rencana pola ruang wilayah Kalimantan diperlihatkan pada gambar 2.2.Pada bagian ini akan diuraikan arahan‐arahan dalam RTRWN mengenai perwujudan struktur ruang dan pola ruang di Wilayah Kalimantan. 8 Gambar

2.1. Rencana Struktur Ruang Wilayah Kalimantan

Sumber : BKPRN 9 Gambar

2.2. Struktur Ruang Wilayah Kalimantan

Sumber : BKPRN 10 2.1.1. Struktur Ruang a. Sistem Perkotaan Nasional di Kalimantan Menurut RTRWN, Pulau Kalimantan memiliki 5 Pusat Kegiatan Nasional PKN, yaitu Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Kawasan perkotaan Samarinda‐Balikpapan‐BontangKawasan perkotaan Samarinda ‐ Balikpapan‐Bontang, dan Tarakan. PKN adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala internasional, nasional, atau beberapa provinsi. PKN ditetapkan dengan beberapa kriteria : 1 kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan ekspor‐impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional; 2 kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa provinsi; danatau; 3 kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi. Untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupatenkota, ditetapkan kawasan‐kawasan perkotaan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah PKW. PKW ditetapkan dengan beberapa kriteria yaitu : 1 kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua kegiatan ekspor‐impor yang mendukung PKN; 2 kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten; danatau; 3 kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten. Pulau Kalimantan secara keseluruhan memiliki 25 PKW, terdiri dari 8 PKW di Kalimantan Barat, 5 PKW di Kalimantan Tengah, 8 4 PKW di Kalimantan selatan, dan 8 PKW di Kalimantan Timur. Untuk mendorong pengembangan kawasan perbatasan Negara, ditetapkan 8 kawasan perkotaan sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional PKSN. PKSN ditetapkan dengan kriteria : 1 Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan negara tetangga; 2 pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang menghubungkan dengan negara tetangga; 3 pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya; danatau 4 pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya. Tabel 2.1. Sistem Perkotaan Nasional di Pulau Kalimantan PROVINSI PKN PKW PKSN KALIMANTAN BARAT Pontianak 1. Mempawah 2. Singkawang 3. Sambas 4. Ketapang 5. Putussibau 6. Entikong 7. Sanggau 8. Sintang 1. Paloh 2. Jagoibabang 3. Nangabadau 4. Entikong 5. Jasa KALIMANTAN TENGAH Palangkaraya 1. Kuala Kapuas 2. Pangkalan Bun 3. Buntok 4. Muarataweh ‐ 11 PROVINSI PKN PKW PKSN 5. Sampit KALIMANTAN SELATAN Banjarmasin 1. Amuntai 2. Martapura 3. Marahaban 4. Kotabaru ‐ KALIMANTAN TIMUR 1. Kawasan perkotaan Samarinda ‐ Balikpapan ‐Bontang 2. Tarakan 1. Tanjung Redeb 2. Sangata 3. Nunukan 4. Tanjung Selotr 5. Malinau 6. Tanlumbis 7. Tanah Grogot 8. Sendawar 1. Nunukan 2. Simanggaris 3. Long Midang 4. Long Pahangai 5. Long Nawan

b. Sistem