116 Tabel
6.18. Jaringan Sungai di Provinsi Kalimantan Tengah Jaringan
Sungai Panjang
Km Panjang
yg dpt
dilayari Km
Jaringan Primer
3,828 2,921
Jaringan sekunder
1,301 730
Total Jaringan Utama
5,129 3,651
Sumber : KRNDS, 2007
c. Provinsi
Kalimantan Selatan
Pergerakan barang antarkabupatenkota di Provinsi Kalimantan Selatan sebagian besar
berasal dari Kabupaten Banjar, Kota Banjarmasin, dan Kota Banjarbaru yaitu masing‐masing
sebesar 3.628,6 tontahun, 2.692,9 tontahun, dan 2.431,3 ton tahun. Sementara
pergerakan barang menurut daerah tujuan, volume tertinggi adalah Kabupaten Banjar
sebanyak 3.571,8 tontahun, Kotabanjar Baru sebesar 2.533,5 ton tahun dan Kota
Banjarmasin sebesar 2.448,6 tontahun. Pergerakan barang berdasarkan daerah asal
maupun tujuan dengan volume terendah adalah Kabupaten Tapin dan Kabupaten Balangan.
Tabel 6.19. Matriks Asal Tujuan Total Pergerakan Barang Antarkabupatenkota di Provinsi
Kalimantan Selatan Ribu TonTahun
Bal an
g an
Ban jar
Bar it
o K
u a
la Hu
lu S
u n
g ai
S e
lata n
Hu lu
S u
n g
ai T
e n
g a
h Hu
lu S
u n
g ai
U tar
a K
o ta
Ban jar
Bar u
K o
ta Ban
jar m
a si
n K
o ta
Bar u
T ab
al o
n g
T an
ah Bu
m b
u T
an ah
L au
t T
ap in
T O
T A
L
Balangan -
22,7 13,9
40,5 67,5
51,9 10,7
36,8 15,3
66,2 10,1
13,7 19,7
369,0 Banjar
22,7 -
160,7 99,3
92,3 115,8
1.800,9 782,1
84,9 37,8
42,7 262,1
127,3 3.628,6
Barito Kuala
13,2 176,0
- 33,1
44,0 34,3
63,1 442,8
51,4 20,8
26,1 72,6
34,1 1.011,6
Hulu Sungai Selatan
28,9 83,6
29,4 -
243,0 159,1
39,8 122,0
37,9 61,6
31,9 46,5
202,9 1.086,7
Hulu Sungai Tengah
80,2 73,8
40,3 182,3
- 235,1
33,5 131,8
30,2 82,0
25,9 28,9
87,6 1.031,7
Hulu Sungai Utara
54,8 75,5
38,6 151,8
203,1 -
49,9 109,3
44,0 176,4
34,6 53,1
84,8 1.075,8
Kota Banjar Baru
11,3 1.800,9
63,1 32,3
42,4 33,9
- 246,7
37,2 17,8
17,0 95,4
33,4 2.431,3
Kota Banjarmasin
49,1 888,7
421,8 138,7
82,3 96,4
354,6 -
147,3 76,1
45,6 307,0
85,2 2.692,9
Kota Baru
11,1 99,9
46,5 34,6
44,5 41,8
24,3 98,2
- 19,4
214,2 56,5
27,0 717,9
Tabalong 106,0
37,8 27,3
61,6 73,4
222,8 18,8
76,1 19,4
- 20,7
22,3 25,8
712,0 Tanah
Bumbu 15,1
42,7 27,4
34,7 37,3
29,1 14,5
57,0 321,4
21,8 -
24,4 23,0
648,3 Tanah
Laut 14,3
193,8 72,6
33,5 45,1
40,3 79,5
255,8 42,4
15,9 17,0
- 29,2
839,5 Tapin
18,6 76,4
29,4 146,1
75,1 66,4
44,0 89,9
20,6 21,5
23,0 24,4
- 635,2
KALSEL 425,5
3.571,8 971,1
988,3 1.049,9
1.126,9 2.533,5
2.448,6 851,8
617,3 508,9
1.006,9 779,9
16.880,3
Sumber: Hasil Pengolahan data OD 2007.
Kondisi pergerakan penumpang di Provinsi Kalimantan Selatan memiliki karakteristik yang
berbeda dibanding dengan Provinsi kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah yang
didominasi oleh moda sungai. Total pergerakan penumpang di Kalimantan Selatan sebagian
besar menggunakan moda jalan yakni mencapai 59 persen dari total perjalanan moda darat
dan sungai. Kondisi ini, juga terjadi dalam pergerakan penumpang disetiap kabupatenkota
di Provinsi Kalimantan Selatan.
Pergerakan penumpang dengan menggunakan moda jalan maupun sungai, terjadi dalam
pada setiap pergerakan penumpang disetiap kabupatenkota, baik sebagai daerah asal
maupun sebagai daerah tujuan. Sebagai daerah asal maupun tujuan dengan pergerakan
penumpang terendah adalah di Kabupaten Balangan, Tanah Bumbu dan Tapin. Sedangkan
sebagai daerah asal maupun tujuan dengan pergerakan penumpang tertinggi adalah
117
Kabupaten Banjar sebesar 439,31 ribu orang tahun dan Kota Banjarmasin sebesar 338,57
ribu orangtahun.
Tabel 6.20. Matriks Asal Tujuan Jumlah Pergerakan Penumpang dengan Moda Darat dan
Sungai Antarkabupatenkota di Provinsi Kalimantan Selatan Ribu OrangTahun.
Kalimantan Selatan
Bal an
g an
Ban jar
Bar it
o K
u a
la Hu
lu S
u n
g ai
S e
lata n
Hu lu
S u
n g
ai T
e n
g ah
Hu lu
S u
n g
ai U
tar a
K o
ta Ban
jar Bar
u K
o ta
Ban jar
m a
si n
K o
ta Bar
u T
ab al
o n
g T
an ah
Bu m
b u
T an
ah L
au t
T ap
in T
O T
A L
Balangan ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
• Moda
Jalan ‐
2,49 1,09
3,17 6,94
4,75 1,03
3,37 1,14
7,26 1,04
1,07 1,70
35,05 •
Moda Sungai
‐ 1,73
0,76 2,21
4,83 3,30
0,72 2,34
0,80 5,05
0,72 0,75
1,19 24,39
Banjar ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ •
Moda Jalan
2,49 ‐
12,59 8,59
7,59 8,28
118,48 58,47
8,21 3,89
3,35 18,75
8,37 259,05
• Moda
Sungai 1,73
‐ 8,76
5,98 5,28
5,76 82,44
40,68 5,71
2,71 2,33
13,04 5,83
180,26 Barito Kuala
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
• Moda
Jalan 1,09
12,59 ‐
3,03 3,01
3,53 4,94
34,68 4,02
1,80 2,05
5,69 2,55
78,97 •
Moda Sungai
0,76 8,76
‐ 2,11
2,10 2,45
3,44 24,13
2,80 1,25
1,42 3,96
1,77 54,95
Hulu Sungai Selatan ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ •
Moda Jalan
3,17 8,59
3,03 ‐
16,66 11,89
3,12 9,12
2,71 4,05
2,28 3,06
13,35 81,03
• Moda
Sungai 2,21
5,98 2,11
‐ 11,59
8,27 2,17
6,35 1,88
2,82 1,59
2,13 9,29
56,38 Hulu Sungai Tengah
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
• Moda
Jalan 6,94
7,59 3,01
16,66 ‐
17,58 2,90
9,03 2,92
7,10 2,66
2,97 6,86
86,23 •
Moda Sungai
4,83 5,28
2,10 11,59
‐ 12,23
2,02 6,28
2,04 4,94
1,85 2,06
4,77 60,00
Hulu Sungai Utara ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ •
Moda Jalan
4,75 8,28
3,53 11,89
17,58 ‐
3,28 10,57
3,62 15,27
2,99 3,49
6,06 91,31
• Moda
Sungai 3,30
5,76 2,45
8,27 12,23
‐ 2,28
7,36 2,52
10,62 2,08
2,43 4,22
63,54 Kota Banjar Baru
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
• Moda
Jalan 1,03
118,48 4,94
3,12 2,90
3,28 ‐
25,36 2,66
1,62 1,40
6,54 2,89
174,23 •
Moda Sungai
0,72 82,44
3,44 2,17
2,02 2,28
‐ 17,65
1,85 1,13
0,97 4,55
2,01 121,24
Kota Banjarmasin ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ •
Moda Jalan
3,37 58,47
34,68 9,12
9,03 10,57
25,36 ‐
10,09 5,45
4,69 21,04
7,78 199,65
• Moda
Sungai 2,34
40,68 24,13
6,35 6,28
7,36 17,65
‐ 7,02
3,79 3,26
14,64 5,42
138,92 Kota Baru
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
• Moda
Jalan 1,14
8,21 4,02
2,71 2,92
3,62 2,66
10,09 ‐
1,99 22,02
4,65 2,12
66,16 •
Moda Sungai
0,80 5,71
2,80 1,88
2,04 2,52
1,85 7,02
‐ 1,38
15,32 3,23
1,47 46,04
Tabalong ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ •
Moda Jalan
7,26 3,89
1,80 4,05
7,10 15,27
1,62 5,45
1,99 ‐
1,71 1,75
2,36 54,23
• Moda
Sungai 5,05
2,71 1,25
2,82 4,94
10,62 1,13
3,79 1,38
‐ 1,19
1,21 1,64
37,74 Tanah Bumbu
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
• Moda
Jalan 1,04
3,35 2,05
2,28 2,66
2,99 1,40
4,69 22,02
1,71 ‐
1,75 1,57
47,51 •
Moda Sungai
0,72 2,33
1,42 1,59
1,85 2,08
0,97 3,26
15,32 1,19
‐ 1,22
1,09 33,06
Tanah Laut ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ •
Moda Jalan
1,07 18,75
5,69 3,06
2,97 3,49
6,54 21,04
4,65 1,75
1,75 ‐
2,67 73,41
• Moda
Sungai 0,75
13,04 3,96
2,13 2,06
2,43 4,55
14,64 3,23
1,21 1,22
‐ 1,86
51,08 Tapin
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
‐ ‐
• Moda
Jalan 1,70
8,37 2,55
13,35 6,86
6,06 2,89
7,78 2,12
2,36 1,57
2,67 ‐
58,29 •
Moda Sungai
1,19 5,83
1,77 9,29
4,77 4,22
2,01 5,42
1,47 1,64
1,09 1,86
‐ 40,56
Sum of Moda Jalan 35,05
259,05 78,97
81,03 86,23
91,31 174,23
199,65 66,16
54,23 47,51
73,41 58,29
1.305,11 Sum of Moda Sungai
24,39 180,26
54,95 56,38
60,00 63,54
121,24 138,92
46,04 37,74
33,06 51,08
40,56 908,15
Sumber: Hasil Pengolahan data OD 2007.
Tabel diatas menunjukkan bahwa di provinsi Kalimantan selatan jalan merupakan moda
transportasi terpenting karena jaringan transportasi airnya relatif kurang menjanjikan
dibandingkan tiga provinsi lainnya. Jaringan jalan di Kalimantan Selatan memiliki kepadatan
tiga kali lebih tinggi dari pada kepadatan rata‐rata di Kalimantan, dan seluruh desa
dihubungkan dengan jaringan jalan. Transportasi jalan dan sungai di Provinsi Kalimantan
Selatan tidak saling berkompetisi langsung dan memiliki perannya masing‐masing. Jalan dari
Banjarmasin ke pusat industri di Martapura adalah ruas terpadat di Kalimantan dengan
kepadatan lalu lintas hariannya mencapai 14.000 kendaraan. Meski demikian, sungai Barito
dan anak sungainya di Provinsi ini membentuk koridor yang cukup luas, mulai dari bagian
utara provinsi ke pelabuhan Banjarmasin yang dapat bertindak sebagai jaringan jalan arteri
alternatif. Jaringan sungai di Provinsi Kalimantan Selatan secara keseluruhan memiliki
panjang 1,495 km, dimana 1,218 kilometer 81 diantaranya dapat dilayari. Jaringan
transportasi sungai di provinsi ini sangat berpotensi untuk dikembangkan lebih jauh karena
118
sungai Barito dan anak sungainya, yakni sungai Martapura, Negara dan Tabalong melewati
kawasan kaya akan sumber daya perkebunan, tambang batu bara dan kehutanan yang
pengangkutannya mengandalkan jasa angkutan sungai. Transportasi air di Kalimantan
Selatan bersaing langsung dengan jaringan jalan sehingga ketika jalur jalan pada umumnya
dipadati oleh pengangkutan batu bara, jalur transportasi sungai berpeluang dikembangkan
lebih jauh untuk mengangkut komoditas curah KRNDS, 2007.
Tabel 6.21. Jaringan Sungai di Provinsi Kalimantan Selatan